Menjadi Istri Sang Bintang Film

Anak itu Seenaknya Sendiri



Anak itu Seenaknya Sendiri

0Meskipun Gu Yanzhi tidak berniat mendengarnya sebelumnya, percakapan antara Mo Boyuan sangat jelas terdengar.     
0

"Kupikir raja film Mo tidak akan peduli dengan hal-hal kecil ini. Sepertinya itu tidak benar."     

Tiba-tiba ada suara di belakangnya, terlebih lagi suaranya terdengar dibuat-buat.     

Mo Boyuan berbalik sembari menyeringai, "Kakak Ipar bercanda, ya. Tidak masalah jika orang lain. Tapi jika mengenai Xu Xu, meski hanya masalah sekecil kacang, bagiku adalah masalah besar."     

Gu Yanzhi hanya melirik, tetapi dalam hati menyetujui tindakan Mo Boyuan.     

Mo Boyuan juga mengambil beberapa langkah mendekat padanya, "Kenapa Kakak ipar tiba-tiba datang?"     

"Disuruh seseorang."     

Mo Boyuan melihat ke arah sesuatu yang dipedang Gu Yanzhi dan menemukan ikan mas kecil berenang dengan gembira di sebuah akuarium saat ini.     

Alisnya mengernyit, entah kenapa ia memiliki firasat kuat yang sangat buruk di dalam hatinya.     

Gu Yanzhi tersenyum, "Ya, ikan ini kubawa atas suruhan seseorang."     

Mo Boyuan sebenarnya sudah menebak ketika melihat ikan itu. Pada saat ini, ia menebak siapa yang menyuruh Gu Yanzhi membawanya kemari.     

Hanya satu orang yang bisa menyuruh Gu Yanzhi terbang jauh menggunakan pesawat dan mobil untuk membawa seekor ikan saja.     

Tentu saja Mo Boyuan langsung terpikirkan putranya sendiri yang nakal itu. Anak itu memang suka sekali mengerjai ayahnya.     

Mereka tidak bodoh. Gu Yanzhi pasti tahu bahwa Mo Boyuan dapat menebaknya. Tidak ada rasa malu atau ketidaknyamanan di wajahnya, ia hanya berkata dengan tenang, "Putramu bilang kamu harus memeliharanya dengan baik. Jika terjadi sesuatu dengan ikannya, dia akan marah padamu."     

Kalimat sebelumnya memang seperti yang dikatakan si Kecil, tapi kalimat berikutnya sepertinya tambahan dari Gu Yanzhi sendiri.     

Benar, kalimat akhir memang tambahan sendiri dari Gu Yanzhi. Karena ikan mas kecil ini tidak mudah dipelihara.     

Sepanjang jalan, Gu Yanzhi sangat kerepotan memastikan bahwa ikan mas kecil yang dipercayakan oleh keponakannya dapat diserahkan kepada Mo Boyuan hidup-hidup.     

Sekarang, setelah akhirnya bisa menyerahkan ikan mas kecil ini. Tentu saja, ia juga ingin mengerjainya.     

Di tempat ini kondisinya sulit, jadi susah mencari pakan ikan atau semacamnya, apalagi ditambah harus memperhatikan oksigen setiap saat.     

Setelah melihat ekspresi Gu Yanzhi yang senang menikmati lelucon ini, Mo Boyuan telah merangkai kata-katanya dengan kejam. Mo Zhining, tunggu di rumah. Jika aku terus menerus tidak tega menghukummu, kamu tidak akan tahu bahwa ayahmu ini bukanlah orang baik!     

Mo Boyuan harus membiarkan anak nakal itu merasakan kejamnya dunia. Jika tidak, anak itu mungkin akan terus bersikap seenaknya.     

Ia maju lalu mengetuk bagian luar akuarium dengan jari-jarinya.     

Ikan mas kecil, yang awalnya sedang berenang dengan gembira, tiba-tiba membeku setelah menatap Mo Boyuan. Ia meludahkan gelembung dari mulutnya dari waktu ke waktu.     

Wajah Mo Boyuan menunjukkan rasa tidak suka, tetapi ia harus mengambil toples kaca ini.     

Gu Yanzhi sangat bahagia, "Aku akan menyerahkan ikan ini padamu. Ingatlah untuk merawatnya dengan baik, aku akan pergi dulu."     

"Aku akan mengantarmu, Kakak Ipar."     

Gu Yanzhi tidak menolak, karena walaupun ia menolak, pria ini tidak mau mendengarkan, jadi lebih baik tidak membuang-buang energi menolaknya.     

Mo Boyuan mengantar Gu Yanzhi ke tempatnya parkir mobil di pintu masuk desa. Begitu hendak berbalik dan pergi, Gu Yanzhi menghentikannya.     

"Berapa lama kru kalian akan berada di sini?"     

"Setidaknya empat puluh hari. Apa Kakak Ipar juga ada syuting di daerah sini?"     

Gu Yanzhi secara langsung mengakui, "Kru kami ada di kota di kaki gunung. Kami akan mengambil adegan di sini dan pergi sekitar dua hari. Jika kamu agak lama di sini, apa kamu masih bisa mengurus yang ada di Yuncheng?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.