Menjadi Istri Sang Bintang Film

Putri Mahkota Sangat Jelek



Putri Mahkota Sangat Jelek

0Tiba-tiba, seorang perawat muda lainnya berkata tanpa ampun, "Dia pasti sangat jelek!"     
0

Perawat di sebelahnya merasa ucapan temannya sangat lucu, "Jika dia benar-benar jelek, memangnya Raja Film Mo mau untuk menikah dengannya?"     

Sejak zaman kuno, bukankah hanya wanita cantik yang mampu membuat pria luluh dan rela mati demi wanita itu? Jadi, tidak masuk akal jika seorang putri mahkota berwajah jelek.     

Jiang Tingxu diam-diam berjalan ke arah cermin yang menempel di dinding. Ia lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh wajahnya sendiri, Apa aku jelek? Tapi sepertinya tidak sejelek itu, kan?     

Meskipun Jiang Tingxu tidak terlalu peduli tentang masalah itu, ia tetaplah seorang wanita. Begitu ada yang mengatakan ia jelek, tentu ia tidak bisa menerimanya secara mental.     

Tiba-tiba ia merasa sangat kesal dan menyalahkan Mo Boyuan.     

Jika bukan karena dia, mana mungkin aku dikatai jelek oleh orang lain?     

Mo Boyuan, kamu benar-benar racun!     

Sampai kembali ke kantor, Jiang Tingxu masih sangat marah. Ketika ia benar-benar marah, ia akan mengumpati Mo Boyuan di dalam hati.     

Pada saat ini, Dokter Liao dan rekan-rekannya juga kembali ke kantor setelah makan, "Mengapa Dokter Jiang tidak pergi ke kantin?"     

Jiang Tingxu buru-buru menjawab, "Aku sudah makan di rumah."     

Sebagai salah satu dari sekian orang yang mengenal Jiang Tingxu dengan baik, Liao Jiayu memandang Jiang Tingxu dengan khawatir. Ia kemudian tidak bisa menahan diri dan bertanya dengan suara rendah, "Dokter Jiang, apakah kamu baik-baik saja?"     

Jiang Tingxu tentu saja memahami kekhawatiran Dokter Liao. Jadi ia segera menjawab, "Tidak apa-apa."     

"Baguslah kalau begitu."     

"Terima kasih, Dokter Liao."     

"Tidak, Dokter Jiang, tidak usah sungkan."     

Sebenarnya ini masih merupakan sebuah tata krama. Untuk sementara tidak bisa diubah begitu saja.     

Jiang Tingxu baru saja mengambil alih shift, jadi tidak terlalu sibuk pada jam-jam ini.     

Liao Jiayu dan rekan-rekannya duduk di mejanya masing-masing. Mereka menundukkan kepala mereka untuk istirahat. Jika mereka tidak meluangkan waktu untuk memejamkan mata sebentar saja, mereka mungkin tidak punya waktu untuk beristirahat sepanjang malam.     

Jiang Tingxu juga tidak ada kegiatan, jadi ia menyandarkan kepalanya di atas meja.     

Namun, sekitar lima menit kemudian, seorang perawat bergegas ke pintu kantor, "Ada kecelakaan mobil di Beltway dan ada enam orang terluka di tempat kejadian. Dokter Jiang dan Dokter Liao, kalian harus segera bersiap."     

Sebagai dokter terutama dokter bagian gawat darurat, mereka sudah sangat terbiasa dibangunkan saat baru saja tertidur.     

Bagaimanapun, departemen darurat harus terus menciptakan keajaiban hidup dalam hitungan menit dan detik.     

"Baik, kami segera datang." Jiang Tingxu bangkit dan bergegas. Tentu saja, Liao Jiayu langsung mengikuti.     

Setelah mengemasi barang, mereka berlari ke luar departemen.     

Dua ambulans sudah siap. Perawat dan tandu sudah naik mobil. Sedangkan Jiang Tingxu dan Liao Jiayu naik mobil terpisah.     

Brak!     

Ketika pintu ditutup, sirine segera berbunyi dan melaju menuju lokasi kecelakaan di Beltway.     

Sepanjang jalan, pusat komando didesak untuk segera buru-buru oleh beberapa pihak yang ada di tempat kejadian. Tentu saja, pihak ambulans akhirnya juga didesak oleh pusat komando.     

Namun, kecelakaan ini tentu menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Butuh waktu setengah jam untuk bisa membuka jalan.     

Setibanya mereka di tempat kejadian, perasaan dua dokter itu menjadi tidak enak.     

Setelah Jiang Tingxu dan Liao Jiayu memeriksa kondisi korban kecelakaan mobil, mereka mengerutkan kening dalam-dalam.     

"Mereka semua terluka parah dan dalam kondisi kritis. Kemungkinan kita harus memberi tahu rumah sakit untuk membuat persiapan darurat."     

Jiang Tingxu sangat setuju dengan Liao Jiayu, "Segera informasikan ke mereka."     

Seorang perawat di belakang bergegas ke samping dan mulai melaporkan situasi kecelakaan ke rumah sakit.     

Setelah menerima pemberitahuan laporan, staf medis rumah sakit segera bersiap.     

Bahkan Pei Rusi dan juga kepala perawat yang baru sampai di rumah diperintahkan untuk segera kembali ke rumah sakit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.