Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kapan Putri Mahkota Bisa Muncul?



Kapan Putri Mahkota Bisa Muncul?

0Sebenarnya si Kecil tahu betul bahwa ayahnya tidak ada di rumah sekarang dan ibunya akan sangat sibuk bekerja setiap hari. Mungkin lebih baik pergi ke luar negeri bersama kakek dan neneknya. Hanya saja ia enggan berpisah dengan ibunya.     
0

Mereka akan berpisah sangat jauh hingga memerlukan naik pesawat terlebih dahulu untuk sampai ke sana. Jika mendadak merindukan ibunya, ia tidak dapat melihatnya dengan segera.     

Saat Ibu Mo mendengar bahwa cucu kecilnya setuju untuk pergi ke luar negeri, senyum tidak pernah hilang dari wajahnya, "Baiklah, baiklah."     

Jika putranya setuju, Jiang Tingxu tentu saja tidak akan berkomentar lebih banyak lagi, "Kamu harus patuh pada Kakek dan Nenek, mengerti?"     

 "Ya," jawab si kecil.     

"Kapan Ibu dan Ayah akan pergi?"     

"Awalnya kami berencana pergi malam ini. Karena Ning Ning juga mau ikut, kalau begitu besok saja."     

"Baiklah, aku akan mengemas beberapa barang untuknya dulu."     

"Boleh, boleh, tidak perlu terlalu banyak. Siapkan saja beberapa pakaian yang diperlukan, nanti bisa beli di sana."     

"Baiklah."     

Jiang Tingxu naik ke lantai atas. Tentu saja, si Kecil juga mengikutinya.     

Karena akan pergi ke luar negeri dan selama beberapa saat tidak bisa bertemu dengan ibunya, sekarang si Kecil harus memanfaatkan waktu yang ada untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya.     

Karena sudah berjanji kepada neneknya, si Kecil tidak boleh menyesal.     

Saat ini ibu dan anak itu sudah masuk ke dalam kamar. Cinta keluarga Mo untuk anak-anak di keluarga mereka tercermin dari kamar yang disediakan secara khusus.     

Baik dari desain interior, perabotan, atau warnanya, semuanya adalah yang terbaik dan paling cocok untuk anak-anak.     

Setelah si Kecil masuk, ia memeluk paha Jiang Tingxu, "Aku akan sangat merindukanmu."     

"Aku juga akan merindukanmu."     

Ning Ning ini, kenapa menjadi sangat imut?     

Jiang Tingxu menarik si Kecil ke dalam pelukannya, "Sayang, Ibu akan mengajakmu bermain saat Ibu ada libur."     

"Hm, baiklah."     

Tapi tidak tahu berapa lama harus menunggu untuk liburan ini.     

Setelah mengemas beberapa barang yang perlu untuk dibawa, mereka langsung tidur di kamar itu.     

Ibu Mo melihat keduanya yang sedang tidur di dalam. Lalu menutup pintu dengan pelan dan pergi.     

Begitu sampai di bawah, ia pergi ke dapur.     

Kemudian, ia memberi tahu koki di dapur, "Tingxu shift malam hari ini. Dia sudah bekerja keras, jadi buatkan makanan yang lebih enak untuknya."     

"Baik, Nyonya."     

Jiang Tingxu tertidur selama lebih dari dua jam dan akhirnya terbangun. Ia melihat si Kecil meringkuk dan masih tertidur, jadi Jiang Tingxu tidak berencana untuk membangunkannya.     

Setelah bangun, ia turun dari tempat tidur dan kembali ke kamar sebelah. Ia mandi, berganti pakaian, dan turun ke bawah.     

Di lantai bawah, seorang pelayan telah menyiapkan beberapa hidangan yang semuanya adalah makanan yang disukai Jiang Tingxu.     

"Nyonya Muda sudah bangun? Ini semua kami buat atas perintah Nyonya. Nyonya Muda makanlah dulu baru berangkat kerja," ucap Bibi tersebut setelah melihat Jiang Tingxu turun.     

Jiang Tingxu tidak mungkin menolak kebaikan Ibu Mo, "Baiklah."     

Setelah makan, Paman Jin mengantar Jiang Tingxu ke rumah sakit.     

Si Kecil akhirnya bangun dan menemukan bahwa tidak ada Jiang Tingxu di dekatnya.     

Ia langsung turun dan menyadari bahwa ibunya telah pergi.     

Jiang Tingxu melangkah ke pintu departemen gawat darurat dan mendengar setidaknya beberapa orang berbicara tentang berita pagi ini.     

Jiang Tingxu berjalan dengan tenang. Meski terlihat tenang, hanya ia yang tahu betapa hatinya mengalami gejolak yang hebat.     

"Dokter Jiang."     

"Eh!"     

"Halo, Dokter Jiang."     

"Halo."     

Ketika melewati ruang perawat, mau tidak mau ia menajamkan telinga untuk menguping.     

Benar saja, beberapa perawat muda sedang bergosip.      

"Siapa putri mahkota ini? Kapan dia bisa muncul?"     

"Jangan pikirkan itu, memangnya kita bisa melihat putri mahkota itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.