Menjadi Istri Sang Bintang Film

Aku juga Menginginkanmu



Aku juga Menginginkanmu

0Setelah itu, Paman Jin dan pasangan ibu anak itu mengantar Gu Yanzhi bersama.     
0

"Kalau begitu, sampai di sini saja. Ting Ting, jaga dirimu baik-baik. Tidak peduli apa yang terjadi, kamu harus meneleponku. Jangan terlalu menggubris apa yang tertulis di internet, mereka terlalu kejam."     

Mendengar perhatian dari Gu Yanzhi itu, Jiang Tingxu tiba-tiba merasa seperti seorang gadis kecil yang belum dewasa dan perlu dijaga.     

Kalau tidak, mengapa Gu Yanzhi selalu mengomel seperti bapak-bapak?     

"Ya, ya, aku akan mengingatnya."     

"Jangan begitu, aku ini serius."     

"Baiklah, aku sudah berjanji padamu. Apa itu tidak cukup?"     

Gu Yanzhi terdiam dan beralih menatap si Kecil, "Sampai jumpa, Xiao Ning Ning."     

" Sampai jumpa, Uncle."     

"Paman Jin, sampai jumpa."     

"Sampai jumpa, Tuan Muda Gu. Hati-hati di jalan."     

Setelah berpamitan, Gu Yanzhi akhirnya menyalakan mobil dan pergi.     

Ibu dan anak itu saling memandang, "Apakah ada rencana untuk sore ini?"     

"Tidak ada."     

"Tidak ada les?"     

Si Kecil mendengus, "Hari ini bukan hari Sabtu, jadi Ning Ning tidak ada les. Masa Jiang Tingxu tidak tahu?"     

Sepertinya si Kecil sedang menuduh ibunya tidak cukup peduli padanya!     

Namun, setelah mengeluh seperti itu, ia tidak benar-benar ingin mempermalukan ibunya, jadi ia menjelaskan, "Karena beberapa les telah dikurangi, sekarang Ning Ning hanya punya jadwal les yang sudah diatur oleh Ayah di akhir pekan."     

Padahal sebelumnya Mo Boyuan bilang dia tidak setuju, tapi ternyata malah sudah mengaturnya.     

"Karena kamu tidak harus pergi les, kalau begitu mau bermain bersama Ibu?"     

Si Kecil segera menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu. Ning Ning bisa bermain sendiri, Jiang Tingxu banyak-banyak tidur saja."     

Meskipun Ning Ning masih kecil, ia sangat mencintai ibunya.     

Ia tahu ibunya terus mendapat jadwal shift malam minggu ini. Ia tidak mau mengganggu waktu yang dimiliki ibunya dan mendesaknya untuk pergi tidur.     

Si Kecil adalah anak yang manis. Hati Jiang Tingxu saat ini terasa seperti dilumuri dua kaleng madu yang rasanya sangat manis.     

"Baiklah, kalau begitu mau masuk bersama?"     

"Hm, baiklah." Tangan kecil itu berinisiatif untuk memegang tangan ibunya terlebih dahulu.     

Ibu dan anak itu baru saja akan berbalik dan masuk ketika mobil Ayah dan Ibu Mo kembali dari luar.     

"Itu Kakek dan Nenek!"     

Jiang Tingxu menarik putranya ke samping. Mobil itu berhenti tidak jauh. Saat berikutnya, Ibu Mo turun dari mobil terlebih dahulu dan wajahnya tampak tidak terlalu baik.     

Ayah Mo yang turun setelahnya menasihati dengan lembut, "Sudah, jangan marah. Tingxu dan Ning Ning sedang melihat kita."     

Ibu Mo perlahan mengontrol emosinya dan pergi ke arah Jiang Tingxu.     

Begitu mendekat, Ibu Mo memeluk menantu perempuannya, "Tingxu~"     

Eh, ini... ada apa ini?     

Jiang Tingxu bingung dengan keadaan ini, ia pun melihat ke arah Ayah Mo untuk meminta bantuan, "Ayah, Ibu kenapa?"     

Ayah Mo menghela napas, "Tidak ada, tidak ada, hanya sedang marah saja."     

Siapa yang bisa membuat Ibu begitu marah? Apa mungkin Ayah yang membuatnya marah?     

Menerima tatapan curiga menantu perempuannya, Ayah Mo melambaikan tangannya berulang kali, "Bukan aku. Aku tidak berani menyinggung dia."     

Untungnya, Ibu Mo akhirnya melepaskan tangannya, "Bukan, tapi orang-orang keluarga Jun itu! Tingxu, putriku yang baik, walau orang lain tidak menginginkanmu, tapi Ibu menginginkanmu! "     

Mendengar bahwa orang-orang dari keluarga Jun yang membuat Ibu Mo sangat marah, Jiang Tingxu sudah bisa melihat gambaran apa yang terjadi di dalam hatinya. Setelah mendengar ucapan Ibu Mo, ia tahu bahwa Ibu Mo sedang menghiburnya.     

"Bu, aku juga ingin berada di sini," ucap Jiang Tingxu. Ia tidak peduli dengan keluarga Jun.     

Jiang Tingxu telah tinggal bersama keluarga Mo sejak ia berusia kurang dari enam tahun. Hingga Ibu Mo memperlakukan gadis kecil itu seperti putrinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.