Orang-Orang Ini Punya Selera Bagus
Orang-Orang Ini Punya Selera Bagus
Jiang Tingxu mengangguk, "Benar, Kakek."
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan dengan keluarga Jun?"
Keluarga Jun yang disebutkan oleh Kakek Mo tentu merujuk pada Nyonya Jun.
"Semua seperti yang sudah direncanakan saja," ucap Jiang Tingxu dengan ekspresi datar.
Ia sudah bukan anak kecil lagi dan terlalu tua untuk membutuhkan seorang ibu. Apalagi sudah ada pengganti ibunya di masa-masa yang paling dibutuhkan.
Tahun-tahun pertama, ada Wen Jie. Beberapa tahun terakhir juga ada Ibu Mo.
Namun, lebih baik bagi jika keluarga Jun tidak memiliki hubungan dengan keluarga Mo. Jika tidak, Jiang Tingxu tidak akan melupakannya dan melepaskan Nyonya Jun begitu saja.
Bagi Jiang Tingxu, Nyonya Jun adalah orang asing yang kebetulan melahirkannya saja. Tidak, bahkan lebih asing daripada orang yang ia temui di jalan sekali pun.
Lagi pula, ketika berpapasan dengan seseorang di jalan, mereka bisa mengangguk dan menyapa dengan ramah. Namun, tampaknya pertemuan antara Jiang Tingxu dan Nyonya Jun ini tidak akan begitu harmonis.
Karena mereka sangat tidak cocok, lebih baik untuk mengurangi kemungkinan untuk bertemu satu sama lain. Hal yang terbaik bagi kedua belah pihak adalah untuk tidak saling bertemu kembali.
Tetapi kemungkinan untuk tidak bertemu lagi, sepertinya sangat kecil.
"Kakek, Nyonya Jun datang kepadaku sebelumnya dan berkata dia ingin berkunjung ke rumah."
Kakek Mo hanya mengangguk, "Boyuan sudah memberitahuku perihal ini. Jangan khawatir, seluruh keluarga Mo berdiri di belakangmu, kamu jangan takut."
Saat ini, mereka hanya sedang menghadapi keluarga Jun, bukan hal yang besar bagi keluarga Mo.
Meskipun Kakek Mo tidak mengatakannya, ada makna seperti itu dalam kata-katanya.
Kepercayaan diri dan kekuatan semacam ini memang benar-benar sudah berakar hingga ke tulang setiap anggota keluarga Mo.
"Terima kasih, Kakek."
"Gadis bodoh, mengapa kamu segan kepada Kakek? Pergi ke halaman belakang dan bermainlah di sana. Dapur sudah menyiapkan makanan. Kamu harus makan siang dengan Kakek hari ini!"
"Baiklah, Kakek."
Sudah hampir waktunya untuk makan, jadi Jiang Tingxu dan Gu Yanzhi tidak mungkin pergi begitu saja. Selain itu, Jiang Tingxu selalu menyukai hidangan di mansion lama.
Semua juru masak di sini memiliki keahlian yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Mereka dulu bekerja di dapur istana kekaisaran.
Setelah Jiang Tingxu pergi, Kakek Mo memanggil Paman Jin, "Coba selidiki. Ada yang aneh dengan kejadian hari ini."
Paman Jin mengangguk sebagai jawaban, "Baik, saya akan pergi sekarang."
Kakek Mo bisa menduga dalam sekilas dilihat bahwa tereksposnya alamat Jiang Tingxu dan pengepungan hari ini sudah direncanakan sebelumnya!
Itu artinya apa yang sudah dilakukan Kakek Mo masih belum cukup.
Tidak butuh waktu lama bagi Paman Jin untuk kembali. Kakek Mo sedang bermain catur sendirian di ruang kerjanya.
Mendengar ketukan di pintu, Kakek Mo pun berucap, "Masuk saja."
Paman Jin masuk dengan tenang, "Tuan, masalahnya sudah diselidiki."
Permainan catur itu pun segera terhenti, "Ya?"
"Ada video yang tersebar di internet dan menunjukkan Nyonya Muda sedang bersama Tuan Muda Kecil yang diambil secara diam-diam saat keduanya pergi makan bersama. Tapi video itu diambil dari arah belakang dan samping, bukan dari depan."
"Orang yang merekam ini kemungkinan adalah pelayan di restoran saat itu. Pelayan itu tidak bermaksud apa pun. Dia hanya berpikir bahwa Nyonya Muda dan Tuan Muda Kecil memiliki wajah di atas rata-rata, jadi rekaman video itu dia kirim di grup pertemanannya."
"Kemudian, seseorang dalam grup itu meneruskannya ke Weibo. Awalnya memang tidak menarik banyak perhatian. Baru setelah identitas Tuan Muda Kecil terungkap dan identitas pernikahan Tuan Muda terungkap, video ini kembali terangkat. Baru pagi ini menjadi topik panas."
Kakek Mo berkata dengan tenang, "Orang-orang ini memiliki selera yang bagus."