Menjadi Istri Sang Bintang Film

Chapter 484



Chapter 484

0Mungkin, semua wanita akan bersikap seperti ini ketika orang yang mereka sukai duduk di depan mereka.     
0

Tidak terkecuali Lu Yanlan. Bagaimanapun, Lu Yanlan tetaplah seorang wanita!     

Namun, Mo Boyuan memilih duduk di sini bukanlah hanya sekedar duduk.     

"Apa yang dilakukan Nyonya Jun pada istriku?" Tanya Mo Boyuan secara tiba-tiba.     

Ini membuat Lu Yanlan, yang awalnya bersemangat, tiba-tiba seperti disiram dengan baskom besar berisi air es.     

Bisa dibilang, Mo Boyuan bersedia duduk bersamanya hanya karena istrinya!     

Pada saat ini, ekspresi wajah Lu Yanlan hampir runtuh, "Mana aku tahu?"      

Satu kalimat yang ia katakan dengan tegas sambil menggertakkan giginya.     

"Tidak tahu?" Tentu Mo Boyuan tidak percaya.     

Jangankan Mo Boyuan, jika orang lain yang mendengar jawaban Lu Yanlan juga tidak akan percaya.     

Semua reaksi Lu Yanlan sudah cukup untuk menjelaskan inti masalahnya.     

"Aku benar-benar tidak tahu urusan Bibi dan dia."     

"Apa kamu yakin?" Ujar Mo Boyuan dengan dingin.     

Nada bicaranya terdengar penuh ancaman.     

Lu Yanlan jelas merasakan tekanan ini. Ia juga tahu jika dirinya tidak menjelaskan dan jika pria ini tidak dapat menemukan apa yang dicarinya hingga membuatnya kesal, kemungkinan ia benar-benar tidak akan memiliki kesempatan untuk tetap dalam tim ini!     

Satu hal yang pasti, Lu Yanlan harus tetap ada di drama ini.     

Wang Weizhi adalah satu-satu sutradara dengan jaminan box office. Setiap karyanya belum terkalahkan dan sangat populer di kalangan penonton!     

Dalam analisis terakhir, reputasi Lu Yanlan telah runtuh dalam permasalahannya dengan Shengshi Entertainment waktu itu, di mata penonton bahkan lebih buruk.     

Oleh karena itu, kali ini Lu Yanlan menggunakan segala cara untuk bisa mengembalikan reputasinya.     

Selain itu, drama ini berkaitan erat dengan Mo Boyuan. Bagaimana Lu Yanlan rela melepaskannya?     

Meskipun Mo Boyuan sendiri telah mengungkapkan identitasnya yang sudah menikah dan punya anak, Lu Yanlan adalah salah satu dari para wanita yang masih ingin menjadi putri mahkota keluarga Mo. Lagi pula, begitu menduduki di posisi itu, kekayaan dan koneksi tidak akan ada habisnya.     

Lu Yanlan telah merencanakan ini selama bertahun-tahun. Kalau tidak, ia tidak akan dengan sengaja menyentuh meja operasi dua hingga tiga kali. Bukankah itu hanya untuk membuat Mo Boyuan terkesan?     

Setiap orang melakukan segala hal untuk dirinya sendiri, sedangkan iblis hanya membisiki!     

"Aku... tidak bisa mengatakannya." Ia pikir tidak akan ada masalah jika ia hanya bicara hal ini.     

Mo Boyuan tidak mengeluarkan suara, ia hanya mengunyah bubur perlahan.     

Lu Yanlan mengerutkan kening dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Bibiku sangat marah saat itu, jadi dia... menamparnya."     

Eh? Menampar?     

Mo Boyuan membanting mangkuk di tangannya, ia tidak menyangka istrinya ditampar!     

Untuk sementara waktu, orang-orang di sekitar langsung merasa suhu udara jauh lebih dingin.     

Lu Yanlan belum pernah melihat Mo Boyuan seperti itu dan juga tercengang, "Kakak... Kakak Ipar?"     

Pria itu telah berdiri dan matanya yang dingin menatap Lu Yanlan.     

Hati Lu Yanlan sangat ketakutan hingga hampir melompat keluar dari tenggorokannya, "Kakak ipar.... ehem, Boyuan, ada apa denganmu? Apa aku salah bicara?"     

Ketika Mo Boyuan memikirkan istrinya yang ditampar, hatinya terasa sakit seperti ditusuk jarum. Ia sendiri saja tidak tega memukul istrinya. Tetap saja meskipun wanita itu adalah ibu kandung dari istrinya sendiri, tetap saja tidak boleh menggunakan kekerasan.     

Karena orang itu sudah memukul istriku, memangnya masih bisa dianggap sebagai ibu kandung?     

Anggota keluarga Mo tidak bisa seenaknya dipukuli!     

Karena sudah berani menampar, maka bersiaplah untuk menanggung konsekuensinya!     

Menampar wajah, ya?     

Mo Boyuan menatap Lu Yanlan lagi dan matanya seperti melihat orang mati, "Hanya sebuah tamparan?"     

Jika ada hal lain lagi, Mo Boyuan tidak bisa menjamin apakah ia masih bisa mengendalikan dirinya di sini.     

Bahu Lu Yanlan bergetar karena menggigil, "Benar-benar tamparan. Aku melihatnya sendiri. Boyuan, Bibi terlalu marah, karena itu dia... menamparnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.