Menjadi Istri Sang Bintang Film

Jangan Terlalu Khawatir



Jangan Terlalu Khawatir

0"Kakak, jangan terlalu khawatir," imbuh Jiang Tingxu.     
0

"Hm." Gu Yanzhi hanya menanggapi dengan singkat.     

Jiang Tingxu tidak pandai berkata-kata untuk menghibur Gu Yanzhi. Ia juga harus segera menjelaskan kondisi pasien kepada perawat bangsal.     

Karena keadaannya, Gu Yueshu harus berada di ICU untuk observasi.      

Jiang Tingxu menjelaskan tindakan perawatan setelah operasi dan beberapa hal lainnya. Gu Yanzhi berdiri di samping ranjang dan termenung menatap Gu Yueshu yang belum terbangun.     

Selama bertahun-tahun, Gu Yanzhi memiliki hubungan yang tidak begitu dekat dengannya. Ketika melihatnya dari dekat, pria ini tampak semakin tua dan rambutnya mulai memutih berbeda dengan sosok dalam ingatannya.     

Di luar, Jiang Tingxu masih berbincang dengan perawat, kemudian Gu Yanzhi keluar.     

Untungnya, penjelasan dari Jiang Tingxu hampir selesai, "Aku akan berbicara dengan pihak keluarga tentang situasinya. Silakan bertugas kembali."     

"Baik, Dokter Jiang."     

Setelah perawat pergi, Jiang Tingxu dan Gu Yanzhi pergi ke koridor yang sepi.     

"Aku yang memberi tahu mereka nomormu," ucap Jiang Tingxu memecah keheningan.     

Raut wajah Gu Yanzhi tidak banyak berubah, "Hm, aku sudah tahu."     

Jiang Tingxu yakin Gu Yueshu bahkan tidak tahu nomor putranya sendiri. Kalau begitu, bagaimana rumah sakit bisa mengabari Gu Yanzhi? Harus ada orang yang memberi tahu supaya pihak rumah sakit bisa mengabari pihak keluarga pasien.     

"Apakah kamu ingin memberi tahu Bibi Wen?"     

Gu Yanzhi segera mengerutkan kening, lalu menjawab, "Tidak."     

Jiang Tingxu pun mengangguk, "Baiklah, kalau begitu rahasiakan saja. Jika Bibi Wen tahu, dia pasti akan khawatir."     

Keduanya memikirkan hal dan memiliki pertimbangan yang sama.     

"Aku akan memberi tahu Gu Yichen supaya dia datang nanti," kata Gu Yanzhi. Ia pikir lebih baik ada keluarga Gu yang bisa menjaga Gu Yueshu.     

Gu Yanzhi tidak bisa tinggal di rumah sakit terlalu lama. Saat ini tengah malam dan tidak muncul masalah besar, tapi tidak ada yang tahu berapa banyak masalah yang akan ditimbulkannya begitu fajar besok.     

"Baiklah, aku akan kembali ke kantor dulu, Kakak. Kamu jaga Paman Gu dulu. Jika kamu ada masalah, kamu bisa langsung datang kepadaku."     

Sebagai seorang dokter, Jiang Tingxu tidak bisa hanya mengurusi Gu Yueshu.     

"Ya, aku akan menjaganya, pergilah melanjutkan pekerjaanmu."     

Setelah Jiang Tingxu pergi, Gu Yanzhi menghubungi sepupunya, Gu Yichen. "Ini aku."     

"Ya, Kak Yan?"     

"Kamu ada di mana sekarang?"     

Gu Yichen di seberang telepon sangat bingung dengan pertanyaan kakak sepupunya ini, "Ah? Aku? Aku di hotel! Kakak, ada apa? Apa yang bisa aku bantu?"     

Gu Yanzhi menyipitkan mata, "Aku tanya kamu di Jincheng atau di mana sekarang?"     

 "Aku di Yuncheng!" jawab Gu Yichen.     

Kebetulan sekali, Gu Yanzhi bisa menyuruh Gu Yichen segera kemari, "Karena kamu sedang di Yuncheng, segeralah datang ke rumah sakit pertama Yuncheng."     

Setelah mendengar perintah sepupunya untuk menyuruhnya segera pergi ke rumah sakit, Gu Yichen semakin bingung, "Eh?"     

"Datang saja secepat yang kamu bisa, kenapa banyak tanya?"     

Gu Yichen takut pada sepupunya, sekarang pun ia tidak berani berbicara lagi, "Segera, segera, dua puluh menit aku akan sampai."     

Gu Yanzhi menutup telepon dan melihat arlojinya dan sekarang sudah jam sebelas malam.     

...     

Sementara Gu Yichen, yang masih di hotel, langsung melompat dari tempat tidur dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu buru-buru mengenakan pakaiannya.     

Sekitar dua menit kemudian, Gu Yichen meninggalkan kamarnya.     

Dalam hatinya masih bertanya-tanya, Apa yang terjadi pada sepupuku hingga menyuruhku pergi ke rumah sakit begitu larut dan terburu-buru? Apakah sepupuku terluka?     

Hmmm... apakah aku perlu memberi tahu anggota keluarga lain?     

Setelah berpikir dengan hati-hati, ia merasa sebaiknya menunggu hingga sampai di rumah sakit dan baru mengambil keputusan lain.     

Lagi pula, sekarang ia sendiri tidak tahu situasi spesifiknya. Jika anggota keluarga lain bertanya, ia akan kesulitan untuk menjawabnya.     

Mobil tiba di luar gerbang Rumah Sakit Pertama Yuncheng dalam 20 menit dan tidak ada waktu lagi untuk memarkirnya di tempat parkir bawah tanah. Setelah turun, Gu Yichen langsung berlari kencang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.