Menjadi Istri Sang Bintang Film

Nyonya Muda Keluarga Mo



Nyonya Muda Keluarga Mo

0Jadi, bisa dibilang Wen Jie memperlakukan mereka dengan sama, tidak ada bedanya. Tidak perlu mengatakan pilih kasih atau apa pun itu.     
0

"Kalian ini sudah besar, kan? Kenapa tidak lekas makan sana?"     

"Baiklah, baiklah, aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi."     

Sebenarnya Mo Boyuan suka saat melihat pemandangan seperti sekarang, yaitu saat istrinya diperlakukan dengan baik. Lagi pula, ia sendiri suka memanjakan istrinya.     

Terlebih lagi, di dunia ini, Mo Boyuan lah orang yang paling memanjakan Jiang Tingxu.     

Namun, sepertinya harus menambahkan satu orang lagi di masa depan, yaitu si Kecil!     

Beberapa orang tidak minum anggur. Lagi pula, mereka masih memiliki pekerjaan di sore hari, jadi mereka makan lebih cepat.     

Setelah makan, Jiang Tingxu akan membantu mencuci piring, tetapi Wen Jie dan Gu Yanzhi menolak pada saat yang bersamaan.     

"Sudah hampir waktunya. Bukankah kalian harus mengantar Ning Ning ke taman kanak-kanak?"     

Jam di dinding memang sudah menunjukkan jam satu lebih.     

Tentu saja, pasangan itu tidak berani menunda waktu lagi. Sebab taman kanak-kanak masuk kembali pada pukul dua.     

"Bibi Wen, Kakak, kami pergi dulu."     

Wen Jie mengangguk, "Hati-hati di jalan. Datang lagi ketika kalian punya waktu. Xiao Mo, kamu harus menjaga kesehatanmu tidak peduli seberapa sibuknya kamu. Kamu bukan pria lajang, sudah ada istri dan anak di rumah."     

"Bibi Wen, aku mengerti!"     

Mo Boyuan tidak akan berani membiarkan dirinya mengalami sesuatu hal di luar dugaan. Ia tentu masih memikirkan istri dan anaknya.     

Setelah saling mengucapkan salam perpisahan, keluarga itu pun keluar dari rumah Wen Jie.     

Si kecil bermalas-malasan karena tidak tidur siang. Ia tidak mau berjalan dan maunya digendong oleh ibunya. Namun, si Kecil akhirnya malah digendong oleh ayahnya.     

Mo Boyuan tentu saja enggan membuat istrinya kelelahan.     

...     

Jiang Tingxu dan putranya lebih dulu masuk ke kursi belakang, sementara langkah Mo Boyuan melambat dan dihentikan oleh beberapa orang yang tiba-tiba muncul.     

"Eh, bukankah ini Tuan Mo?"     

"Ketua Chen!"     

Mo Boyuan tidak mengenal orang lain, tetapi tampaknya mereka jajaran pemimpin rumah sakit.     

Meskipun Mo Boyuan tidak mengenalnya, Jiang Tingxu di dalam mobil mengenalnya. Untungnya, ia naik mobil lebih dulu. Entah apakah dirinya terlihat atau tidak oleh mereka, tapi sepertinya mereka tidak melihatnya.     

"Kenapa Direktur Mo di sini?" tanya Ketua Chen lagi.     

"Untuk makan siang bersama tetua."     

Ketua Chen dari Rumah Sakit Pertama Yuncheng masih sangat menghormati Mo Boyuan.     

Namun, jawaban Mo Boyuan mengejutkan beberapa orang yang ada di sana, "Apakah ada orang di rumah sakit kami yang merupakan kerabat dari keluarga Direktur Mo?"     

Ini adalah tempat parkir bawah tanah Perumahan Rumah Sakit Pertama Yuncheng. Jika berkata datang ke sini untuk makan siang bersama di rumah tetua, bukankah itu berarti ada kerabat?     

Namun, kenapa kami belum pernah mendengar bahwa seseorang di rumah sakit memiliki hubungan dengan keluarga Mo?     

Tentu saja, Mo Boyuan tidak akan memberi tahu mereka tentang Bibi Wen. Jika ia melakukannya, maka akan menyebabkan masalah yang tidak seharusnya bagi Bibi Wen.     

"Yah, ada seorang tetua yang tinggal di sini, Ketua Chen. Masih ada sesuatu yang harus aku tangani. Aku harus pergi dulu, kita bisa kembali mengobrol lain kali."     

"Baiklah, baiklah."     

Ketika Mo Boyuan masuk ke mobil, ia melihat Jiang Tingxu di kursi belakang merendahkan kepalanya seperti takut diketahui oleh mereka.     

Mo Boyuan sungguh tidak bisa menahan tawa, "Jangan khawatir, orang di luar tidak bisa melihat bagian dalam mobil, walaupun kamu bisa melihat bagian luar dengan jelas."      

Jadi, sebenarnya Jiang Tingxu tidak perlu khawatir!     

Jiang Tingxu kembali duduk sembari memutar mata dan mengerucutkan bibir, Kenapa pria ini tidak mengatakannya sedari awal?     

Setelah mobil pergi, beberapa pimpinan rumah sakit yang masih berdiri di tempat yang sama saling berbisik.     

"Baru saja sepertinya aku melihat seorang wanita dan seorang anak naik mobil lebih dahulu. Apakah kalian melihatnya?"     

"Tidak."     

"Tidak."     

"Sepertinya aku melihatnya, tapi aku tidak melihat wajah mereka. Kemungkinan wanita tadi adalah Nyonya Muda dari keluarga Mo?"     

Siapa lagi yang bisa pergi dengan Mo Boyuan ke rumah tetua untuk makan siang selain Nyonya Muda Mo?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.