Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ayah, Kamu Bau



Ayah, Kamu Bau

0Gu Ranzhi melirik musuh bebuyutan yang selalu dibencinya ini dan tidak bisa menahan rasa kagum di dalam hatinya.     
0

"Kamu tahu keluarga Jun tidak mudah."     

Sekarang setelah mengetahuinya, maka mereka harus waspada. Meskipun Jincheng dan Yuncheng pada dasarnya tidak berkaitan, tetap saja ke depannya bisa ada kejadian yang tidak terduga, maka dari itu harus berjaga-jaga dan lebih baik menjadi defensif sejak awal.     

Gu Yanzhi tidak akan bertanya mengapa Mo Boyuan menyuruh anak buahnya mengawasi keluarga Jun. Ia menduga bahwa itu hanya karena Nyonya Jun adalah ibu kandung Jiang Tingxu.     

Tapi ia juga tahu pasti ada alasan lain di balik tindakan Mo Boyuan.     

Jika bisa menyelidiki lebih jauh, mungkin akan ada keterlibatan keluarga Mo di belakang semua ini.     

Sejak kecil Gu Yanzhi tidak diajarkan untuk mengeksplorasi urusan keluarga orang lain sesuka hati.     

Bagaimanapun, ia sudah mengatakan semua yang ia ketahui dan mengingatkan semua yang perlu diingatkan.     

...     

Di ruang tamu, Wen Jie menggendong si Kecil sementara Jiang Tingxu duduk di sampingnya.     

"Apa yang mereka berdua bicarakan?" Wen Jie bertanya dengan curiga.     

Jiang Tingxu menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak tahu."     

Terdengar jelas suara dua orang pria itu berbicara, tapi tidak jelas apa yang sedang mereka bicarakan, bahkan satu kata pun tidak bisa terdengar.     

Ini sungguh aneh. Kenapa mereka berdua begitu bertemu langsung mengobrol dengan akrab? Padahal biasanya keduanya tidak menunjukkan interaksi apa pun. Tapi sekarang mereka berdua mengobrol hingga hampir setengah jam.     

Wen Jie mendorong si Kecil kembali ke pelukan Jiang Tingxu, "Aku akan pergi ke dapur."     

Hanya saja setelah Wen Jie memasuki dapur, ia melihat keadaan masih sama seperti saat ia pergi tadi.     

Daun sayuran masih ada di keranjang dan telur yang diletakkan di piring masih dalam keadaan utuh.     

Padahal putraku tadi bilang akan menumis sayur. Lalu mana? Mana sayurnya? Mana supnya? Apa mereka mau makan makanan mentah?     

Ketika melihat ibunya masuk, Gu Yanzhi akhirnya kembali sadar. "Ah, Ibu, aku akan mulai sekarang."     

Mo Boyuan juga terus mengupas bawang putih.     

Wen Jie memandangi mereka, "Apa yang kalian bicarakan hingga mengobrol begitu asyik?"     

Kali ini, Mo Boyuan yang menjawab, "Bibi Wen, kami baru saja membicarakan pekerjaan."     

Mendengar hal itu, Wen Jie yang tidak tahu banyak tentang pekerjaan di dunia hiburan tidak bertanya lagi.     

"Baiklah, aku akan mengeluarkan piring ini dulu. Jangan dikupas lagi, Xiao Mo. Keluar dan tunggu saja. Biarkan dia yang melakukannya."     

Seketika Gu Yanzhi menatap ibunya dengan curiga, Lihat, apakah ini benar ibu kandungku?     

"Ibu mertua benar-benar semakin suka kepada menantunya. Semakin lama semakin puas dengan setiap tingkah lakunya."     

Wen Jie memelototi putranya yang sengaja menggodanya, "Tumis masakanmu saja!"     

Lalu ia menatap Mo Boyuan sambil tersenyum, "Xiao Mo, pergilah."     

Mo Boyuan meletakkan bawang putih dan bangkit, "Baiklah, kamu sudah bekerja keras, Kakak Ipar."     

Ucapan Mo Boyuan ini memang disengaja! Tapi apa yang bisa dilakukan Gu Yanzhi di bawah pengawasan ibunya? Ia hanya bisa menatap pada Mo Boyuan tanpa berani bicara.     

Namun, ketika Mo Boyuan mengikuti Wen Jie kembali ke ruang tamu, ia langsung ditolak oleh putranya sendiri, "Aduh, Ayah! Kamu bau!"     

Namanya anak kecil memiliki indra yang lebih sensitif daripada orang dewasa. Karena itu, setelah Mo Boyuan keluar dari dapur, si Kecil langsung mencium bau bawang putih mentah di tubuh ayahnya.     

Bagi anak kecil bau itu sangatlah tidak enak!     

"Mo Zhining, ini hanya bawang putih!"     

Deskripsi bau benar-benar tidak dapat diterima oleh Mo Boyuan. Jadi ia menjelaskan kepada putranya dengan sangat serius.     

Si Kecil melambaikan tangan kecilnya dan menutupi hidungnya dengan berlebihan sambil terus berkata, "Bau sekali!"     

Jiang Tingxu dan Wen Jie tidak bisa menahan tawa melihat ekspresi si Kecil.     

Akhirnya, Wen Jie berkata, "Xiao Mo, cuci tanganmu dulu. Anak kecil mungkin tidak suka bau bawang putih."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.