Menjadi Istri Sang Bintang Film

Apa Aku Masih Manusia di Matamu?



Apa Aku Masih Manusia di Matamu?

0"Ehem, halo."     
0

Mo Boyuan tidak bisa sebentar saja tidak melihat istrinya, jadi dia mengulurkan tangan dan memeluk Jiang Tingxu agar berjalan di sampingnya, "Di mana Mu Yunfeng?"     

Yan Xi menunjuk ke arah kantor di belakangnya.     

Mo Boyuan sedikit menundukkan kepalanya dan menatap wanita di pelukannya, "Istriku, aku akan masuk sebentar dan segera kembali lagi."     

Mengapa penjelasan itu terdengar begitu aneh?     

Jiang Tingxu yang mendengarnya pun merasa curiga, bahkan raut wajahnya berubah menggelap, "Kamu pergi saja dulu."     

Mo Boyuan tersenyum lagi dan kemudian mengendurkan pelukannya dari pinggang istrinya, "Hm, terserah lakukan apa saja di luar. Kalau ada sesuatu langsung masuk saja dan panggil aku."     

Jiang Tingxu merasa sedikit kesal sambil menanggapi, "Aku mengerti."     

Yan Xi terkejut melihat interaksi ini. Ia pun sepertinya memahami sesuatu, lalu mulai terkekeh.     

Setelah Mo Boyuan pergi, Yan Xi dengan niat ingin bergosip pun datang ke sisi Jiang Tingxu, "Istri Bos, apa Bos selalu seperti ini?"     

"Apa?"     

Yan Xi menahan senyumnya, "Aku sudah mengenal Bos selama bertahun-tahun. Selama itu pula aku belum pernah melihat Bos bertingkah seperti tadi."     

Dalam kesan Yan Xi, pria itu selalu tegas, tenang dan bijaksana.     

Ini benar-benar pertama kalinya ia melihat bosnya cerewet seperti seorang ibu. Itu sebabnya ia tidak tahan untuk membicarakannya.     

Jiang Tingxu bisa menebak pikiran Yan Xi. Dia pun tersenyum dengan aneh. Setelah diam beberapa saat, ia baru berkata, "Lalu seperti apa dia di hadapan kalian?"      

Alih-alih menjawab, ia malah balik bertanya.     

Yan Xi dengan cepat mengatur beberapa kalimat di benaknya, "Bisa dibilang tidak pernah ragu, tenang, dan bijaksana. Bisa mengambil keputusan dengan cepat, bertindak penuh semangat, dan tegas tanpa pikir panjang!"     

Jiang Tingxu tidak menyangka bahwa orang-orang di sekitar Mo Boyuan berpikir seperti itu tentang Mo Boyuan.     

Di rumah, Mo Boyuan jarang menampakkan semua sifat yang disebutkan Yan Xi tadi.     

Pada kehidupan masa lalu, semua yang ditampakkan Mo Boyuan hanyalah sifat yang dingin. Selain itu, terkadang bersikap antusias yang berlebihan.     

Sekarang, sikap dingin itu tidak terlihat, bahkan menjadi terlalu percaya diri.     

...     

Di kantor, dua pria sedang duduk di sofa, "Bagaimana semua urusan yang kuminta untuk dipersiapkan kemarin?"     

Mu Yunfeng pun menyeringai, "Senior, bukankah kamu baru mengatakan itu tadi malam?"     

Bagaimana bisa dipersiapkan begitu cepat? Keluarga Jun dari Jincheng bukanlah keluarga kecil yang tidak menghasilkan banyak uang, jadi tidak bisa sembarangan memulai sampai bisa membuat rencana yang baik.     

Mo Boyuan memutar mata, "Kapan kamu akan melakukannya?"     

"Seminggu!"     

"Terlalu lama! Kalian nanti terlalu banyak mimpi indah di malam hari! Lima hari!"     

"Oke, oke, lima hari, baiklah lima hari."     

 "Yah, sekalian cari tahu latar belakang keluarga Gu dan keluarga Pei."     

Mu Yunfeng terkejut mendengarnya, "Senior, di matamu, apakah aku masih manusia?"     

"Memangnya apa lagi? Kamu bukan manusia?"     

"Kamu pikir aku ini Superman?!"     

Mo Boyuan berkata dengan dingin, "Apakah kamu benar-benar berpikir dirimu ini hebat?"     

Mu Yunfeng seketika kesal bukan main, "Senior!"     

Mo Boyuan sepertinya terlalu sering membujuk istrinya, seperti bocah nakal yang suka sekali bersikap keras kepala jika keinginannya tidak terpenuhi. Tapi Mu Yunfeng adalah pria dewasa dan ia tidak bisa membujuk pria dewasa dengan cara seperti itu!     

"Sudahlah, kita bicara serius. Jika ada masalah menangani keluarga Jun, kamu dapat meminta bantuan Mott!"     

Mu Yunfeng seketika kembali bersemangat, "Apa Senior Mott sudah selesai dengan urusannya?"     

"Hampir selesai."     

Jika tidak, mana mungkin Mo Boyuan menyuruh orangnya datang kemari! Dengan adanya Mott, Mu Yunfeng bisa melakukan pekerjaannya dengan mudah. Setidaknya, ia tidak akan terlalu lelah.     

"Aku akan segera menghubungi Senior Mott!"     

Mo Boyuan menyesap tehnya dan bangkit, "Baiklah, istriku masih menunggu di luar, aku pergi dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.