Menjadi Istri Sang Bintang Film

Nada Mengancam



Nada Mengancam

0Tampaknya kehangatan semacam ini semakin membuat Mo Boyuan ketagihan. Rasanya seperti anak kecil yang mencuri permen. Tiba-tiba pintu terbuka.     
0

Suara pintu sangat pelan sehingga tak satu pun dari keduanya menyadarinya.     

Sosok kecil sudah berdiri di pintu, menatap ke dalam ruangan itu dengan mata terbelalak!     

Hingga sepasang tangan besar menutupi mata si Kecil, "Ehem, halo Kakak Kedua, Kakak Ipar Kedua, tidak bisakah kalian masuk ke kamar dan melanjutkan percumbuan kalian di sana?"     

Ada anak kecil di sini. Tentu saja bisa berdampak buruk bagi si Kecil, bukan?     

Dua orang di sofa itu pun bangkit serentak ketika mereka menyadari ada seseorang bersama dengan si Kecil berdiri di pintu. Wajah Jiang Tingxu memerah, sementara Mo Boyuan, yang merupakan pelakunya, masih terlihat tenang dan merapikan pakaiannya, "Lao Si, sepertinya kamu sudah lama tidak mendapat pukulanku. Apa sekarang kulitmu jadi gatal?"     

Apa orang ini tidak diajari guru bahwa melihat yang seharusnya tidak boleh dilihat adalah hal yang tidak sopan? Terlebih lagi membawa Ning Ning bersamanya?     

Sungguh, Cao Chi ini ingin dihajar!     

Cao Chi tidak bisa menahan senyumnya, "Eh, Kakak Kedua, aku hanya mengantar Ning Ning pulang, tapi siapa yang tahu kamu dan Kakak Ipar Kedua malah ...."     

Berciuman di sofa? Aku hanya kebetulan melihatnya, apa masih salahku?     

Mo Boyuan sudah berdiri sepenuhnya, "Ikut denganku."     

Ucapannya tentu saja ditujukan pada Cao Chi.     

"Aku datang."     

Saat melewati Jiang Tingxu, Cao Chi berhenti sejenak, "Hei, Kakak Ipar Kedua, aku tidak bermaksud melihat kalian tadi!"     

Jiang Tingxu hanya menatapnya dengan tajam, Lalu sekarang kamu pura-pura polos, begitu?     

Saat merasakan tatapan dingin dari kakak ipar keduanya, Cao Chi pun langsung pergi secepat mungkin.     

Jiang Tingxu melambai pada putranya, "Ning Ning, datanglah ke Ibu!"     

Si Kecil mengerucutkan bibirnya dan tampak tidak senang sejak tadi. Namun, si kecil tetap datang mendekat.     

Tentu saja, Jiang Tingxu melihat suasana hati putranya yang tidak bagus. Ia pun menyentuh ujung hidung putranya sambil bertanya, "Ada apa?"     

Setelah beberapa saat, terdengar si Kecil berkata perlahan, "Ayah tidak mengizinkan Ning Ning mencium Ibu, ternyata Ayah dan Ibu berciuman. Ayah ingin menguasai Ibu sendiri, keterlaluan!"     

Ternyata itu alasannya.     

Wajah Jiang Tingxu memerah lagi sebelum ia berkata, "Tidak, tidak, Ibu paling mencintai Ning Ning!"     

"Bagaimana dengan Ayah? Apakah Ibu menyukai Ayah?"     

"Hmm, Ibu hanya menyukai bayi Ning Ning ini!"     

Seketika si Kecil sangat senang mendengar kata-kata ini, "Ya!"      

Kepalanya juga ikut mengangguk berkali-kali.     

Jiang Tingxu tidak bisa menahan diri lagi dan akhirnya mengalihkan pembicaraan.     

"Ini sudah larut, mau Ibu mandikan?"     

Si Kecil benar-benar lelah, "Baiklah."     

Ketika ibu dan anak itu keluar dari kamar mandi, Cao Chi sudah pergi. Mo Boyuan berganti pakaian dan berdiri di depan mesin pembuat kopi.     

Si Kecil langsung memalingkan wajahnya ke sisi lain ketika melihat ayahnya.     

Ternyata si Kecil tidak akan melupakan kejadian tadi begitu cepat!     

Mo Boyuan tidak peduli, ia mendapati bahwa istrinya tampak sedikit lelah, "Serahkan dia padaku, kamu mandilah."     

Begitu si kecil mendengar ini, kedua tangannya dengan erat menggenggam pakaian Jiang Tingxu, "Tidak mau, Ning Ning tidak mau sama Ayah!"      

Pada saat yang sama, tubuh si Kecil juga melompat ke kaki Jiang Tingxu.     

Jiang Tingxu memeluknya dengan tergesa-gesa untuk mencegah si Kecil jatuh. Namun, Mo Boyuan mengulurkan tangan besarnya untuk mengangkat si Kecil, "Mo Zhining, jangan nakal!"     

Dengan nada mengancam, si Kecil benar-benar tidak berani membuat keributan lagi, tetapi matanya sangat sedih dan bersalah.     

Mo Boyuan menggendong putranya dan berjalan langsung ke kamar. Jiang Tingxu melambaikan tangan sebelum ia mengikutinya ke dalam kamar. Ia mengambil pakaiannya dari lemari dan pergi ke kamar mandi.     

...     

Di dalam kamar, setelah Jiang Tingxu pergi, si Kecil yang berbaring di ranjang menatap Mo Boyuan dengan mata melotot.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.