Menjadi Istri Sang Bintang Film

Keluar Dari Sini!



Keluar Dari Sini!

0Kepala Keluarga Jun? Mengapa orang yang mengirim pesan ini harus mengingatkan untuk berhati-hati dengan Keluarga Jun? Sebenarnya pengirim pesan ini musuh atau teman?     
0

Jiang Tingxu masih dipenuhi oleh rasa curiga, tapi kini ponsel di tangannya itu telah direbut oleh pria di sebelahnya, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Sebentar, setelah ini akan kuberikan lagi padamu." Sembari bicara, ia mengambil tangkapan layar pesan singkat itu, lalu membuka Wechat. Setelah menghapus akunnya sendiri dari daftar blokir, Mo Boyuan segera mengirim hasil tangkapan layar tersebut.     

Serangkaian kejadian ini membuat Mo Boyuan merasa tidak nyaman sama sekali. Saat Jiang Tingxu melihat tindakan suaminya, ia hanya bisa menghela napas.     

Terlebih lagi saat Jiang Tingxu melihat pria ini dengan lancar memasukkan kata sandi ponselnya dan melakukan tindakan selanjutnya.     

"Jangan memblokirku lagi!"     

Pria tidak tahu malu ini berulah lagi. Sebenarnya kapan pun Jiang Tingxu bisa memblokir Wechat pria ini tanpa harus meminta izin lebih dulu.     

Sekarang pun Jiang Tingxu bisa memasukkan akun Wechat pria ini dalam daftar blokir lagi dan menghapus nomornya.     

Hanya saja Sepertinya Mo Boyuan tidak punya niatan untuk mengembalikan ponsel Jiang Tingxu sampai pria ini mendengar jawaban yang ia inginkan.     

Di depan istrinya, Mo Boyuan sama sekali tidak memedulikan dan tidak membutuhkan harga diri.     

Jiang Tingxu tertegun beberapa saat, lalu hanya melirik pria ini dengan tajam sambil berujar, "Kembalikan!"     

Bagaimana mungkin Mo Boyuan tidak melihat penghinaan di mata istrinya terhadapnya?     

"Tidak, kecuali kamu berjanji!"     

Tatapan sangat membenci dan menghina tersebut tidak kurang sedikit pun dari mata wanita ini.     

"Mo Boyuan, apakah penggemarmu tahu bahwa kamu sangat tidak tahu malu?"     

"Mereka tahu atau tidak itu tidak ada hubungannya denganku? Lagi pula, aku tidak tahu malu hanya di depan istriku sendiri, bukan?" Untuk orang lain, mereka tidak akan pernah bisa mendapatkannya dari Mo Boyuan.     

Jiang Tingxu terdiam. Toh, pria ini berkata masuk akal, sedangkan ia sendiri tidak bisa membalas ucapannya.     

Dalam hatinya ingin membalasnya lagi, tapi tetap saja ia tidak akan bicara. Ia langsung berbalik dan melangkah ke dalam lift. Terserah apa yang diinginkan Mo Boyuan dari ponselnya.     

Mo Boyuan buru-buru mengikutinya dan masuk sambil tersenyum pada Jiang Tingxu.     

Hal itu membuat Jiang Tingxu mau tidak mau harus memutar badan. Untungnya lift dengan cepat sudah sampai di lantai tujuan.     

Setelah melangkah keluar, Jiang Tingxu terdiam sejenak dan berkata, "Mo Boyuan, berhenti mengikutiku dan kembali ke rumahmu sendiri."     

"Bukankah ini aku sedang pulang?"     

Apa yang Mo Boyuan katakan bukannya suatu kesalahan. Bagaimanapun, mereka adalah pasangan dan bukan orang asing. Selain itu, walaupun nanti masuk ke kamar yang berbeda, mereka masih dapat mengunjungi satu sama lain setelah masuk ke rumah.     

Selain itu, Mo Boyuan telah membuat rancangan sesuai keinginannya.     

Jiang Tingxu tiba-tiba teringat hal ini. Tangannya mengepal erat-erat karena marah.     

"Mo Boyuan, mengapa kamu tidak kembali ke Gunung Zichen?" Nadanya sangat tidak berdaya.     

Vilanya begitu besar. Mengapa pria ini harus repot-repot berdesekan dengan orang lain di rumah kecil ini?     

Apa pria ini tidak tahu berapa banyak orang yang bermimpi tinggal di Gunung Zichen?     

Memang banyak orang bermimpi mendapatkannya, tetapi Pangeran Keluarga Mo yang Agung tidak membutuhkannya.     

Vila Gunung Zichen dimiliki oleh Mo Boyuan sejak ia masih muda dan vila miliknya bukan hanya ada di Gunung Zichen.     

"Kalau begitu apa kamu mau pulang denganku?" Jika memang mau, Mo Boyuan akan membawa Jiang Tingxu pulang sekarang juga.     

Jiang Tingxu menghela napas beberapa kali, tapi akhirnya dia tidak mengeluarkan suara. Hanya saja segera menyingkir dari pria ini.     

Ketika pintu dibuka, pria itu tetap mengikuti.     

Jiang Tingxu sangat sabar sedari tadi, sekarang ia sungguh tidak bisa menahannya lagi, "Mo Boyuan, apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Ehem, tidak ada."     

"Kalau tidak ada, pergi dari sini. Jangan muncul di depanku!"     

Sepertinya istriku masih belum memaafkanku.     

Baiklah, aku akan memberi waktu lagi untuk istriku.     

Bagaimanapun, tidak mudah bagi kita untuk memuntahkan daging yang sudah kita makan.     

"Istriku, aku akan mencari seseorang untuk memeriksa nomor itu. Nanti aku akan memberi tahu padamu bagaimana hasilnya."     

Tentu saja untuk hal ini Jiang Tingxu tidak keberatan, jadi ia mengangguk sebagai tanda setuju, "Hm."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.