Menjadi Istri Sang Bintang Film

Sungguh Tidak Hamil



Sungguh Tidak Hamil

0Di sisi pesta.     
0

Setelah Lu Yanlan kembali, ia mengobrol dengan beberapa orang temannya. Ia terlihat senang dan tidak ada masalah sedikit pun.     

Leng Zheng melintasi kerumunan dan bertemu dengan seseorang dari Keluarga Cao secara langsung. Memang lebih baik bertanya pada Keluarga Cao daripada bertanya pada orang lain di tempat ini.     

Bagaimanapun, Keluarga Jun ada di sini karena diundang oleh Keluarga Cao.     

Setelah mendapatkan informasi yang diinginkannya, Leng Zheng pergi dengan tenang.     

...     

Jiang Tingxu dan Mo Boyuan telah tiba di rumah.     

Alih-alih kembali ke mansion lama atau Gunung Zichen, mereka langsung kembali ke Yunyu Tixiang. Namun, begitu mereka turun, pasangan itu berhenti pada saat yang sama dan melihat ke arah seberang.     

"Paman, jangan khawatir. Cucumu baik-baik saja!" Sambil berbicara, orang itu mengusap-usap perutnya.     

"Eh, hati-hati, hati-hati." Gerakan wanita itu membuat para orang tua ketakutan.     

Cu... cucu?      

Ketika mendengar ini, mulut mereka menganga lebar, "Hua Hua, apakah kamu hamil? Hamil anak Leng Zheng?" tanya Jiang Tingxu dengan keras.     

"Kakak Jiang, kamu sudah pulang?"     

Begitu menyadari kehadiran orang yang berdiri di dekat Jiang Tingxu, raut wajah Hua Hua menunjukkan rasa tidak nyaman.     

Mo Boyuan lebih dulu menyapa orang-orang yang berdiri di sebelah Hua Hua dengan hormat, "Paman Leng."     

Jiang Tingxu juga menyapa setelah Mo Boyuan, "Paman Leng."     

"Ah, Boyuan, Tingxu, kenapa kalian ada di sini?"     

Paman Leng adalah ayah Leng Zheng.     

Jika mengkombinasikan dengan apa yang baru saja mereka lihat dan dengar, situasi ini seperti adegan sebuah drama.     

Hua Hua hamil anak Leng Zheng? Apa mungkin saat Hua Hua dibawa pergi oleh Leng Zheng?     

Tapi tidak mungkin secepat itu, bukan? Karena baru beberapa hari berlalu. Bahkan dewa saja tidak hamil secepat itu.     

Itu berarti... apa mungkin mereka berdua telah bersama sebelumnya? Ck,ck. Bagus juga selama ini mereka berdua menyembunyikan hubungan!     

Hua Hua tidak menyangka akan tertangkap basah oleh Jiang Tingxu dan Mo Boyuan pada saat seperti ini.     

Hua Hua ingin menjelaskan, tapi Ayah Leng masih di sampingnya, jadi ia hanya bisa menahan diri dengan perasaan canggung.     

Untungnya, Ayah Leng tidak tinggal lama sebelum akhirnya pergi. Saat Ayah Leng beranjak pergi, dia tidak bisa menahan diri memberi wejangan kepada Hua Hua, "Ouyang, jika kamu butuh sesuatu, katakan saja pada Leng Zheng. Jika dia berani mengabaikanmu, kamu dapat bilang langsung pada pamanmu ini. Paman pasti akan membereskannya!"     

"Baiklah, Paman, aku mengerti."     

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu."     

"Iya, Paman. Sampai jumpa."     

Setelah Ayah Leng pergi, Hua Hua akhirnya menghela napas lega. Pinggangnya seketika menjadi normal dan tangan yang sedari tadi mengusap perut segera terangkat, "Ehem, Kakak Jiang, itu... aku bisa menjelaskannya."     

Jiang Tingxu menggelengkan kepalanya, "Eh, tidak perlu menjelaskannya padaku."     

"Tidak bisa begitu, aku harus menjelaskannya. Dengarkan aku, Kakak Jiang."     

Jiang Tingxu hanya memutar mata beberapa kali, "Baiklah, baiklah. Katakan saja, aku akan dengarkan."     

Memangnya apa yang bisa dijelaskan untuk masalah semacam ini? Aku ini sudah dewasa, bukan anak-anak, oke?     

Hanya saja, kenapa dia sampai berbohong?     

"Aku tidak hamil! Mana mungkin aku ada hubungan dengan kayu itu?" Nada bicara Hua Hua agak menghina.     

Siapa sangka, Leng Zheng tiba-tiba muncul. Setelah mendengar ucapan Hua Hua yang begitu membencinya, seketika raut wajahnya muram, "Kayu?"     

"Wow, pria kekar. Sejak kapan kamu ada di sana? Kenapa kamu muncul seperti hantu?"     

Orang yang merasa bersalah cenderung akan bicara lebih keras. Lagi pula, Hua Hua sudah tertangkap basah sedang membicarakan Leng Zheng.     

Leng Zheng melirik dengan dingin dan tidak menggubrisnya. Ia segera menghampiri Mo Boyuan, "Bos."     

Begitu tahu bahwa Leng Zheng memiliki sesuatu untuk dikatakan, Mo Boyuan mengangguk dan kedua wanita itu pergi.     

Hua hua buru-buru menarik Jiang Tingxu, "Kakak Jiang, aku... aku benar-benar tidak hamil. Saat itu, aku hanya memiliki satu jalan. Pria kekar itu mengunciku di suatu tempat dan membuatku tidak bisa keluar. Jadi aku harus melakukan ide yang buruk ini agar Paman Leng mau membebaskanku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.