Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ibu yang Meninggalkanku Sedari Dulu



Ibu yang Meninggalkanku Sedari Dulu

0Sebenarnya Nyonya Jun sudah menyadari sebelumnya, terutama saat melihat Jiang Tingxu yang sangat mirip dengan putri kecilnya, tapi ia tidak memikirkan apa pun.     
0

Ada banyak orang yang mirip di dunia ini. Apalagi saat dulu Nyonya Jun pergi, anaknya masih belum genap berusia dua tahun.     

Selama bertahun-tahun, Nyonya Jun tidak mencari anaknya. Walaupun anaknya berdiri di depan matanya, ia tidak akan mengenalinya dengan mudah.     

Perkataan Jun Zhan membuatnya harus berpikir lebih dalam.     

Bagi Nyonya Jun, orang dengan marga Jiang mempunyai tempat khusus di hatinya.     

"Guoxiong, apa dia sungguh... Tingxu?" Jari-jari Nyonya Jun menggenggam tangan suaminya, suaranya pun terbata-bata.     

Jun Guoxiong adalah kepala keluarga Jun yang terkenal bijaksana.     

"Jangan khawatir, bukankah lebih baik mencari tahu dengan jelas? A Zhan, seberapa banyak yang kamu ketahui tentang Nyonya Muda Mo? Jika kamu tahu, coba katakan pada kami. Jangan membuat bibimu khawatir!"     

Jun Zhan merapikan lengan bajunya dan menjawab perlahan, "Aku tidak tahu banyak. Tapi aku dengar Nyonya Muda Mo itu bermarga Jiang. Dan namanya adalah Tingxu. Bibi, kenapa kamu jadi gugup begitu?"     

Jun Zhan tidak menyadari bahwa di depan matanya ada sebuah ironi sedang terjadi.     

"Dia adalah... dia adalah...."     

Jun Guoxiong menarik tangan istrinya dan menggenggamnya dengan erat, "Kita tunggu hingga ada kepastian saja."     

Nyonya Jun jelas terlihat bingung, tapi ia masih mengangguk setuju, "Guoxiong, kita harus mencari tahu sejelas mungkin!"     

"Nyonya, jangan khawatir. Aku akan menyuruh orang untuk memeriksanya."     

Pasangan suami istri itu sangat mencintai satu sama lain, tetapi di depan Jun Zhan, mereka tidak terlalu sering menunjukkan cinta.     

Setelah berbalik, bibir Jun Zhan tersenyum dingin. Kemudian ia pun pergi meninggalkan mereka.     

Namun, baru beberapa langkah berjalan, ia tiba-tiba ditarik dari belakang.     

"Kakak!"     

"Lepas!"     

"Tidak mau, Kakak. Apakah kamu tidak menyukai Ya Ya?"     

"Sudah kubilang, lepas!"     

Nada bicara Jun Zhan tetap tidak berubah. Bahkan di hadapan adik tirinya, sikapnya cukup dingin.     

Gadis kecil itu mulai mengeluarkan sikap keras kepalanya. Meskipun ia gemetar ketakutan, ia masih memegang erat sudut pakaian Jun Zhan.     

Saat Jun Zhan hendak menyingkirkan Ya Ya, Nyonya Jun memanggil, "Ya Ya, kemarilah!"     

Gadis kecil itu dengan enggan melepaskan tangannya dan berlari kembali ke Nyonya Jun. Jun Zhan kemudian pergi tanpa menunda waktu lagi.     

Namun, ketika melihat Lu Yanlan, tatapan sinis Jun Zhan menjadi lebih jelas, "Nona Lu, tidak peduli seberapa dalam mengubur sesuatu, tetap akan bisa digali!"     

Apa mungkin kertas bisa membungkus api? Jika tidak ingin diketahui orang lain, harusnya lakukan sendiri. Wanita ini, hah....     

Lu Yanlan tentu saja terkejut mendengar ucapan Jun Zhan, tetapi raut wajahnya sangat tenang, "Tuan muda Jun, apa yang kamu bicarakan? Kenapa aku tidak mengerti sepatah kata pun?"     

Senyum di wajah Jun Zhan menjadi lebih tajam, "Benarkah? Kalau begitu, Nona Lu pikirkan saja sendiri."     

Setelah Jun Zhan bicara, ia bergegas pergi.     

...     

Pada saat ini, Jiang Tingxu berjongkok di luar hotel. Ia menundukkan kepalanya dan tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan.     

Mo Boyuan mengambil handuk tebal yang dibawah oleh seorang staf hotel, lalu berkata padanya, "Pergilah."     

"Baik," jawab staf hotel.     

Kemudian Mo Boyuan datang dengan handuk itu, lalu dengan lembut menutupi tubuh Jiang Tingxu, "Jangan sampai kedinginan di sini. Sekarang, bisakah kamu memberitahuku apa yang terjadi?"     

Jiang Tingxu mengangkat kepalanya, bibirnya mengerucut, dan menatap Mo Boyuan, tapi ia tetap tidak mengeluarkan suara.     

Mo Boyuan tidak memaksa, ia malah ikut berjongkok menemani istrinya.     

Tindakan mereka membuat satpam hotel sangat kebingungan. Apa ada hal yang menyenangkan hingga mereka berdua berjongkok di sana?     

Jiang Tingxu diam-diam menutup matanya dan terisak lagi, kemudian baru perlahan menjawab, "Wanita itu, jika aku tidak salah, dia adalah ibu kandungku yang dulu meninggalkanku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.