Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tidak Ada Detak Jantung



Tidak Ada Detak Jantung

0Saat ini, di luar unit gawat darurat, ada reporter di bagian dalam dan luar ruangan.     
0

Jantung Jiang Tingxu berdegup kencang. Ia bisa membayangkan seberapa parah kecelakaan di lokasi pembangunan itu.     

Hanya beberapa detik setelah Jiang Tingxu masuk, dua ambulans melaju di depan rumah sakit dan berhenti tepat di luar unit gawat darurat.     

Lao Liu dan Lao Bao yang melompat keluar dari mobil lebih dulu. Lao Liu melihat Jiang Tingxu dengan mata tajam, "Dokter Jiang, Dokter Jiang, pasien ini dalam kondisi kritis. Dahulukan yang ini dulu!"     

Untuk kecelakaan sebesar itu, kemungkinan jumlah dokter di unit gawat darurat sudah tidak mencukupi.     

Dokter lain tentu tidak bisa diam saja.     

Jiang Tingxu melangkah maju untuk memulai pemeriksaan sambil bertanya, "Bagaimana diagnosis awalnya?"     

"Fraktur kominutif spiral pada tungkai bawah dan fraktur leher femur. Saat ini, dia tidak sadarkan diri dan tidak bisa bernapas tanpa alat bantu."     

Jiang Tingxu mengambil senter kecil di tangan Lao Bao dan menyorotkannya ke pupil pasien, "Pupilnya telah menyusut setidaknya sebanyak 0,6 mili. Diduga ada pendarahan otak. Bawa ke ruang gawat darurat segera."     

Jika perdarahan otaknya besar, dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Tidak ada yang berani menolong jika sudah fatal, bisa dipastikan pasien akan mati.     

"Ya!"     

Lao Bao dan Lao Liu bergerak sangat cepat sambil mendorong pasien dan berteriak pada wartawan di sekitarnya, "Pasien kritis, tolong beri jalan!"     

Jiang Tingxu berlari di samping, tetapi ditahan oleh reporter, "Halo, apakah Anda dokter di Rumah Sakit Pertama Yuncheng?"     

"Ya!"     

"Bisakah Anda memberi tahu saya seperti apa kondisi spesifik pasien ini? Apakah ini serius?"     

Apakah mereka buta? Memangnya ada yang seenaknya dikirim langsung ke ruang gawat darurat jika tidak terluka serius?     

Jiang Tingxu tidak berniat untuk menanggapi, tetapi reporter itu tetap bersikeras.     

Astaga, apa mereka tidak tahu waktu? Nyawa manusia itu lebih penting, mengerti?     

"Anda reporter, kan? Apakah Anda pikir saya punya waktu untuk menjelaskan ini kepada Anda sekarang?"     

Dalam sekejap, reporter itu malu hingga wajahnya memerah.     

Jiang Tingxu segera berlari dan mendorong pasien ke ruang gawat darurat bersama Lao Liu dan Lao Bao.     

Benar saja, keadaan sangat berantakan di dalam. Ada terlalu banyak pasien dan keluarga pasien yang sedang kebingungan.     

"Beri jalan, beri jalan!" Lao Liu berteriak lagi.     

Begitu melihat ada pasien yang datang lagi, semua orang langsung memberi jalan.     

Namun, kondisi pasien jelas semakin memburuk. Semua data pada detektor hampir menjadi garis lurus.     

"Percepat!" Jiang Tingxu berteriak cemas.     

"Cepat!"     

"Cepat!"     

Saat mendengar teriakan cemas ini, hati semua orang yang ada di situ tercekat beberapa saat.     

Pintu ruang gawat darurat terbanting terbuka dan seorang perawat keluar, "Dokter Jiang, semuanya sudah siap."     

Jiang Tingxu mengangguk dan bertanya, "Bagaimana dengan yang lainnya?"     

"Mereka semua sibuk. Ini satu-satunya ruang gawat darurat yang tersisa di departemen kita."     

Jika pasien lain tidak segera dikirim ke rumah sakit lain untuk mendapat perawatan, kemungkinan tidak akan ada ruang gawat darurat yang tersisa.     

"Segera mulai. Lao Liu, Lao Bao, kalian berdua tinggal di sini dan membantu."     

Saat berjalan tadi, Jiang Tingxu tidak melihat ada dokter atau perawat di sepanjang jalan. Ia tidak punya pilihan selain meninggalkan Lao Liu dan Bao.     

"Baiklah."     

"Lakukan CT. Aku ingin melihat luka dalam otaknya."     

Perawat dengan cepat menjawab, "Aku akan segera menghubungi radiologi."     

"Yah, suruh mereka mendorong alat instrumen. Pasien sudah tidak bisa bergerak lagi."     

"Baiklah!"     

Tit! Tit! Tit!     

Saat ini, instrumen mulai mengeluarkan suara yang keras.     

"Gawat, jantungnya tidak berdetak!"     

"Lao Liu, peras bolanya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.