Menjadi Istri Sang Bintang Film

Orang Jincheng Membawa Shen Peiyi Pergi



Orang Jincheng Membawa Shen Peiyi Pergi

0Tidak pernah terpikiran sebelumnya oleh Mo Boyuan bahwa kenyataannya hubungan yang sederhana seperti itu sudah cukup. Tidak butuh apa-apa lagi, dengan begini saja sudah sangat puas.     
0

Tiba-tiba, ia memikirkan sebuah kalimat yang pernah ia dengar sebelumnya. Detak jantung adalah pengiringnya, pelukan adalah ritmenya, ciuman adalah alur, selalu merindu sepanjang waktu. Dari musim semi hingga musim gugur!     

Sekarang, Mo Boyuan benar-benar sudah memahami makna mendalam dari kalimat ini.     

Namun, kehangatan ini tidak berlangsung lama. Ponsel Mo Boyuan tiba-tiba berdering.     

"Apa?" Nadanya penuh dengan ketidaknyamanan.     

Ia sedang asyik melihat istrinya tapi tiba-tiba terganggu. Nada bicaranya kini berubah ketus!     

Asisten Khusus Guan yang menelepon terkejut, tapi ia masih harus melapor dengan suara bergetar, "Bos, Shen Peiyi dibawa pergi."     

Mata Mo Boyuan segera menyipit, "Apa katamu?"     

Bukankah Shen Peiyi di rumah sakit jiwa? Lalu siapa yang bisa membawanya? Keluarga Shen? Tidak mungkin mereka!     

Jangankan Keluarga Shen yang merupakan keluarga kecil di Yuncheng, keluarga besar lainnya pun tidak akan secara langsung menentang keluarga Mo.     

"Bos, saya dengar orang yang mengambil Shen Peiyi berasal dari Jincheng."     

Jincheng?     

"Apa hubungan antara Keluarga Shen dan Jincheng?"     

"Masih... masih diselidiki."     

Mo Boyuan tidak bisa memikirkan apa pun, tetapi ia merasa bahwa segala sesuatunya menjadi semakin menarik.     

Jadi, apakah Shen Peiyi atau Keluarga Shen masih berhubungan dengan Jincheng? Ia telah menyelidiki keluarga yang ada di Yuncheng sebelumnya. Ia benar-benar tidak menyangka ternyata ada keluarga di Jincheng yang juga patut dicurigai.     

Dalam pikiran Mo Boyuan, ia harus dengan cepat memeriksa keluarga yang mungkin menjadi musuh Keluarga Mo di Jincheng sampai ia menemukan beberapa yang mencurigakan.     

"Yah, beri tahu aku segera setelah hasilnya keluar."     

"Baik, Bos."     

Setelah panggilan berakhir, Mo Boyuan melihat istrinya telah selesai mencuci piring dan berdiri di depannya.     

"Apa yang terjadi dengan Keluarga Shen?" tanya Jiang Tingxu.     

Mo Boyuan memasukkan ponselnya ke dalam sakunya, lalu meraih tangan istrinya dan menjelaskan, "Shen Peiyi dibawa pergi oleh orang-orang di Jincheng."     

"Dibawa pergi?"     

Apa prosedur rumah sakit jiwa memungkingkan seseorang membawa pasien pergi dengan mudah? Tentu tidak mungkin! Kecuali orang-orang yang mengambil Shen Peiyi memiliki status tinggi!     

"Tunggu, maksudmu orang-orang di Jincheng?"     

"Ya." Mo Boyuan mengangguk.     

Jiang Tingxu mengerutkan kening lagi dan berbisik, "Keluarga Jun!"     

"Oh? Kenapa kamu begitu yakin?"     

Jiang Tingxu berjuang melepaskan tangannya sambil menjawab, "Aku melihatnya sendiri. Sebelumnya Muxue mabuk di Dihuang. Ketika aku pergi menjemputnya, aku melihat Shen Peiyi dan Jun Zhan. Apalagi Shen Peiyi selalu memanggilnya dengan panggilan Kak Jun Zhan."     

Mo Boyuan berpikir lebih dalam, Jun Zhan? Keluarga Jun? Sepertinya aku harus mengawasi Keluarga Jun lebih dalam.     

Bagaimanapun, Mo Boyuan belum pernah mendengar tentang Keluarga Mo dan Keluarga Jun di Jincheng berseteru atau memiliki hubungan apa pun.     

Ia meraih tangan istrinya lagi dan meremasnya dengan lembut, "Yah, kamu tidak perlu khawatir tentang itu. Aku akan menyuruh orang-orangku mencari tahu."     

Saat mengatakan itu, mata Mo Boyuan jelas berkedip dengan kilatan berbahaya.     

Jiang Tingxu berusaha memikirkan beberapa aspek yang mungkin terlewat. Wajahnya tidak terlihat baik.     

Dia memikirkan kemungkinan Keluarga Shen atau Keluarga Jun yang menculik Ning Ning karena Shen Peiyi menyukai Mo Boyuan. Tapi ia juga berpikir bahwa masalah tidak akan sesederhana itu.     

"Aku akan segera pergi ke rumah sakit jiwa. Kamu istirahatlah dengan baik di rumah, nanti aku akan mengantarmu bekerja ketika aku kembali."     

"Tidak, aku akan pergi denganmu."     

Ada beberapa hal yang ingin diketahui Jiang Tingxu.     

Mengetahui bahwa dirinya tidak bisa menolak, Mo Boyuan hanya bisa setuju, "Baiklah, ayo pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.