Menjadi Istri Sang Bintang Film

Istriku, Kamu Tidak Bisa Menolak



Istriku, Kamu Tidak Bisa Menolak

0Setelah rasa sakit kepalanya berkurang, Jiang Tingxu dipaksa oleh pria itu untuk makan lagi.     
0

"Jam berapa?" tanya Jiang Tingxu tidak bisa berkata-kata lagi.     

Pria itu melihat arlojinya, "Jam dua."     

Sudah pukul dua?      

"Apakah kamu tidak ingin tidur lagi?"     

Jiang Tingxu tidur kurang dari tiga jam tadi malam. Sebelum itu, ia mungkin tidur sekitar satu jam. Total waktu tidurnya adalah empat jam. Ia harus bekerja shift malam lagi hari ini. Bagaimana ia bisa menahan kantuknya?     

Hati Mo Boyuan dipenuhi rasa sakit saat melihat istrinya.     

Sebelumnya, saat mengetahui bahwa Jiang Tingxu memilih jurusan kedokteran, Mo Boyuan benar-benar mempertimbangkannya.     

Tapi mau bagaimana lagi. Siapa suruh gadis ini membuatnya tergila-gila?     

Jiang Tingxu tidak mengetahui apa yang dipikirkan pria itu, ia hanya menggelengkan kepalanya, "Tidak tidur."     

"Lalu mau melakukan apa?"     

Jiang Tingxu meliriknya, "Kenapa kamu bertanya?"     

Pria itu tersenyum sangat senang, "Tentu saja menemani istriku!"     

"Tidak perlu." Mo Boyuan langsung ditolak.     

Lagi pula, bahkan Jiang Tingxu tidak memikirkan apa yang harus dilakukan.     

PAdahal Mo Boyuan selalu sibuk, tapi sekarang ia begitu senggang hari ini.     

Melihat tatapan tidak suka dari sorot mata istrinya, Mo Boyuan menghela napas dengan berat.     

Ia takut wanita di depannya merasa jijik padanya.     

Dulu, Mo Boyuan adalah pria yang mampu menarik perhatian seorang gadis berusia 18 tahun dan kini memiliki putra berusia tiga tahun.     

Setiap ucapan dan tatapan dewanya mampu membuat penggemarnya menggila!     

Tapi itu tidak berlaku untuk istrinya sekarang.     

"Istriku, apakah kamu pikir kamu bisa menolak?"     

Mo Boyuan harus melepas semua topengnya dan bersikap tidak tahu malu di depan istrinya.     

Mendengar ini, Jiang Tingxu menatapnya tajam. Mo Boyuan jelas sadar bahwa ia sendiri tidak tahu harus apa. Ditambah lagi dengan senyumnya yang semakin cerah.     

"Mo Boyuan, kamu harus membuat citramu bagus di depan para penggemarmu."     

Idola macam apa pria ini?     

Pria itu terkekeh dan berkata, "Oh, ya, istriku, kamu bisa memotretku dan menyebarkannya ke internet."     

Selama itu Jiang Tingxu, maka Mo Boyuan pasti akan mengakuinya. Karena itu, Mo Boyuan sangat senang.     

Namun, Jiang Tingxu masih berpikiran jernih dan tidak mau terjebak oleh godaan pria ini sama sekali.     

"Aku akan mencuci piring, pergi sana jika kamu tidak makan."     

"Aku akan membantumu."     

"Apakah kamu ingin memecahkan semua mangkukku?"     

Setiap kali Mo Boyuan ingin mencuci piring, pria ini akan memecahkan semuanya.     

Tidak banyak mangkuk dan piring di rumah.     

Sekali lagi, Mo Boyuan dibenci oleh istrinya, jadi ia tidak bersikeras.     

Lagi pula, tidak tahu apa alasannya, Selama mangkuk dan piring itu ada di tangannya, gravitasi terasa berlipat ganda dan tidak bisa dikendalikan sama sekali.     

Mo Boyuan diam-diam memerhatikan istrinya membereskan barang-barang di atas meja. Pria itu dengan sadar mengikuti Jiang Tingxu ke dapur sambil membawa piring dan sumpit.     

"Apa yang kamu lakukan? Dapurnya sangat kecil. Apa menurutmu bisa menampung kita berdua?"     

Satu orang tidak masalah. Ketika dua orang bersama, malah akan berdempetan satu sama lain.     

Jiang Tingxu sangat kesal. Lagi pula, setiap kali ia bersama Mo Boyuan, emosinya melonjak seperti akan meledak kapan saja.     

"Oh."     

Pria itu menjawab dan melangkah kembali ke pintu dapur.     

Jiang Tingxu melihatnya, tidak mengatakan apa-apa lagi, dan mulai mencuci piring.     

Mo Boyuan menatap wanita yang sedang membungkuk di depan wastafel untuk mencuci piring tanpa berkedip. Semakin ia melihatnya, semakin lembut matanya. Sudut bibirnya terus menyunggingkan senyuman hangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.