Menjadi Istri Sang Bintang Film

Bukanlah Pria Sejati Jika Dia Pergi



Bukanlah Pria Sejati Jika Dia Pergi

0Namun, wajah si Kecil bingung untuk beberapa saat ketika ia mendengar bahwa kue itu benar-benar dikirim oleh Jiang Tingxu, "Guru, apakah benar-benar ibuku yang membawanya? Kapan ibuku datang?"     
0

Sembari bertanya, si Kecil menjulurkan lehernya untuk melihat ke luar jendela.     

Guru yang menunggu di gerbang sekolah dan menyambut Jiang Tingxu tadi berjongkok, "Benar. Saat ibumu datang, kamu masih ada kelas, jadi tidak memanggilmu."     

Si Kecil mengerucutkan bibirnya, tetapi dari sorot matanya terlihat seutas senyum yang tidak bisa disembunyikan, "Oh!"      

Cukup itu saja jawabannya.     

Hanya si Kecil sendiri yang tahu apa yang ia pikirkan.     

...     

Pada saat ini, Jiang Tingxu sudah naik lift ke lantai atas. Ketika ia membuka pintu, ia segera menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.     

Tunggu!     

Mengapa sofa milik Mo Boyuan ada di rumahku?     

Jiang Tingxu pun berbalik dan melihat ke pintu kamarnya sendiri.      

Jika aku tidak salah, maka di sini ada...     

Heh.     

Begitu Jiang Tingxu membuka pintu, "Kenapa kamu di sini? Aku tidak memberimu kunci rumah ini, kan?"      

Nada bicaranya sudah pasti tidak bagus.     

Pria yang duduk di meja kerja itu mendongak, lalu menutup laptopnya sambil tersenyum dan menjawab, "Tentu saja karena gerbang kejujuran dan perbuatan!"     

Gerbang kejujuran dan perbuatan seperti di kuil!     

Jiang Tingxu mengerutkan kening, "Apa katamu?"     

Pria itu mengambil seikat kunci dari meja teh di dekatnya, "Kamu sudah melihatnya dengan jelas? Istriku?"     

Seketika Jiang Tingxu langsung marah, "Dari mana kamu mendapatkan kunci itu?"     

Pria itu berdiri dan mendekat selangkah demi selangkah, "Oh, jangan khawatir, sayang. Aku mendapatkan kunci ini secara legal."     

Sekarang Mo Boyuan suka melihat segala macam ekspresi kecil di wajah istrinya, sungguh menggemaskan!     

Setelah tersenyum sebentar, Mo Boyuan berkata, "Yah... pemilik rumahmu sebelumnya telah menjual rumah ini kepadaku."     

Penjelasannya sangat masuk akal. Pria ini memang punya banyak uang. Mau bagaimana lagi, orang kaya memang suka seenaknya!     

Jiang Tingxu memutar mata, "Buat apa kamu membeli begitu banyak rumah?"     

Apakah pria ini senang membakar banyak uang?     

Dengan uang ini, mungkin bisa digunakan untuk memberikan lebih banyak kesejahteraan publik!      

Bagaimana mungkin Mo Boyuan bisa menebak apa yang dipikirkan istrinya saat ini?     

Namun, Mo Boyuan benar-benar memikirkan apa yang harus dikatakan kepada keluarganya jika mereka tahu wanita muda hebat dari Keluarga Mo sedang menyewa rumah. Begitu mereka tahu, Mo Boyuan pasti akan dihukum secara bergiliran.     

Apalagi Keluarga Mo tidak pernah absen dari kesejahteraan masyarakat.     

Grup Mo secara khusus menyetujui untuk menyumbangkan satu miliar yuan setiap tahun untuk kesejahteraan masyarakat. Selain Grup Mo, tentu saja Mo Boyuan sendiri tidak melewatkan amal, terutama setelah putranya lahir!     

Tentu saja, ada beberapa hal yang belum pernah disebutkan oleh Mo Boyuan. Jiang Tingxu pun tidak tahu hal-hal itu.     

Namun, bagi Mo Boyuan jawaban dari Jiang Tingxu merupakan cemoohan yang sangat jelas, "Istri harus menaati suami!"     

Jiang Tingxu tersedak. Meskipun ia sudah lama tahu bahwa pria di depannya tidak tahu malu, tetap saja kelakuan pria ini mengejutkannya, "Mo Boyuan, pergi ke rumahmu sendiri."     

Jiang Tingxu benar-benar tidak ingin melihat wajahnya lagi. Tapi sekarang Mo Boyuan yakin di dalam hatinya bahwa cacian dari istrinya adalah cinta.     

"Istriku, sebelum aku pergi, apa kamu mau memberiku hadiah?"     

Tinju Jiang Tingxu terkepal dalam sekejap.      

Lihatlah, pria ini masih saja tidak tahu malu.     

"Mo Boyuan, sebaiknya kamu cepat pergi, atau..."     

Jiang Tingxu benar-benar tidak bisa menahannya! Baginya Mo Boyuan adalah seorang pria yang benar-benar layak dipukuli!     

 "Hm? Atau apa? Istriku, apakah kamu ingin memukuliku lagi?"     

Jiang Tingxu pun kembali berkata, "Kamu pergi tidak?"     

"Tidak!" Mo Boyuan bukanlah pria sejati jika ia pergi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.