Menjadi Istri Sang Bintang Film

Aku Belum Menekan Sekuat Tenaga



Aku Belum Menekan Sekuat Tenaga

0"Sebaiknya CT scan dulu, antarkan dia pergi."     
0

Perawat dan keluarganya mendorong pasien ke departemen radiologi. Setelah tidak ada orang di sekitar, Liao Jiayu berdeham dan berbisik, "Aku takut dia pecandu narkoba!"     

Jiang Tingxu juga berpikir begitu. Faktanya, selama bekerja di unit gawat darurat, semua orang sudah lama terbiasa menemui pasien yang berpura-pura sakit demi mendapatkan suntikan dolantin anti kejang.     

Dolantin adalah obat keras. Penggunaannya membutuhkan verifikasi identitas, bahkan rumah sakit juga membatasi obat itu. Jadi, tidak akan bisa seenaknya memberikan suntikan itu. Selain itu, apakah orang-orang ini benar-benar berpikir bahwa para dokter bisa dibodohi dan sekolah mereka selama bertahun-tahun tidak ada gunanya?     

"Lapor polisi?"     

Liao Jiayu menggelengkan kepalanya, "Biarkan perawat memeriksa kandungan darah dan melaporkannya ketika sudah dikonfirmasi."      

Bagaimana jika ternyata orang itu bukan pecandu narkoba?     

"Baiklah."     

Keduanya memanggil kepala perawat dan mulai berdiskusi dengan suara rendah. Mereka melihat kepala perawat menganggukkan kepalanya lagi dan lagi, "Aku mengerti. Oke, begitu saja."     

Jadi, ketika pasien kembali dari CT scan, Jiang Tingxu dan Liao Jiayu melihat dengan cermat hasil pemeriksaan. Pada saat ini, kepala perawat juga membawa pasien ke bangsal, "Masih harus mengambil darah."     

Di rumah sakit, harus melakukan tes ini walaupun hanya pilek. Jadi, tidak ada satu pun orang yang kaget dengan prosedur pengambilan darah ini, kecuali pasien yang berteriak kesakitan ini. Kini wajahnya sedikit membeku di tempat tidur.     

Jiang Tingxu melirik pasien yang telah ia perhatikan sedari tadi dan tentu saja ia melihat semua reaksi pasien dengan jelas. Namun, pada akhirnya, pasien tidak menolak dan berinisiatif mengulurkan tangannya kepada perawat untuk diambil darahnya.     

Jika memang seorang pecandu narkoba, tidak mungkin memiliki keberanian untuk melakukan tes darah, bukan?     

Hasil CT menunjukkan bahwa tidak ada masalah. Untuk sesaat, baik Jiang Tingxu dan Liao Jiayu bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi.     

Apakah benar-benar ada sesuatu yang belum terdeteksi?     

Jiang Tingxu selalu merasa ada yang salah. Ia melirik pasien di ranjang dan keluarga di sebelahnya kemudian ia berkata, "Tidak ada masalah pada hasil CT scan. Bisakah kamu memastikan bagian mana yang sakit?"     

Pasien menggelengkan kepalanya berulang kali, "Sakit, semua rasanya sakit, seluruh badan rasanya sakit."     

Seluruh badan?     

Jiang Tingxu melangkah maju, mengangkat pakaian pasien, dan menekannya dengan tangan.     

Tanpa diduga, begitu tangan Jiang Tingxu menekan tubuhnya, pasien berteriak kesakitan sebelum Jiang Tinxu benar-benar mengerahkan kekuatannya, "Sakit, dokter, pelan-pelan!"     

Seketika Jiang Tingxu merasa heran, "Aku belum menekan sama sekali!"     

Pasien berteriak kesakitan selama beberapa detik, tetapi setelah itu dia mulai menangis lagi.     

Jiang Tingxu memeriksa dengan seksama. Raut wajah pasien memang menunjukkan manifestasi rasa sakit, namun hasil CT menunjukkan bahwa pasien sangat sehat. Selain itu, ada bekas suntikan di kedua lengan pasien, kecuali bekas pengambilan darah oleh kepala perawat barusan.     

Anggota keluarganya terlihat tidak begitu tenang, "Dokter, ada apa dengan anakku? Kalian sudah menyuruh kami CT scan dan kami sudah melakukannya. Hasilnya mengatakan anakku baik-baik saja, tapi dia masih berteriak kesakitan."     

Untung saja anggota keluarga pasien ini tidak memarahi Jiang Tingxu sambil menunjuk-nunjuk.     

Liao Jiayu menarik jas putih Jiang Tingxu dan berkata, "Keluarga pasien, harap tenang dulu. Sekarang tidak menutup kemungkinan pasien keracunan, jadi harap bersabar dan tunggu sampai laporan tes darah keluar."     

Keracunan?     

Karena tidak bisa diketahui hasilnya dengan CT, jadi dugaaan sementara mengarah ke keracunan atau sejenisnya.     

Untungnya, perawat kembali dalam waktu sepuluh menit dengan laporan yang baru dikeluarkan di tangannya, "Dokter Jiang, Dokter Liao, hasilnya sudah keluar."     

Berkas itu diserahkan ke tangan kedua dokter itu. Ketika mereka melihat hasil pemeriksaannya, raut wajah mereka terlihat tidak baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.