Menjadi Istri Sang Bintang Film

Gendong Si Kecil, Masukkan ke Mobil



Gendong Si Kecil, Masukkan ke Mobil

0"Kalian bersenang-senang lah, aku tidak ikut."     
0

"Eh, Kakak Kedua, apa kamu takut dengan... Kakak Ipar Kedua?"     

Lebih tepatnya bukan takut, melainkan tindakan 'manis' yang dilakukan seorang suami kepada istrinya.     

"Tidak apa-apa, aku tutup dulu."     

"Jangan! Jangan dulu, Kakak Kedua. Jangan ditutup dulu teleponnya!"     

Mo Boyuan bersandar di kursi dan melepas kacamatanya, "Katakan saja secara langsung."     

"Ehem, Kakak kedua, itu, itu... sebenarnya...."     

"Aku akan memberimu sepuluh detik lagi. Jika kamu tidak bisa berbicara dengan jelas, kamu tidak perlu mengatakannya lagi." Sungguh gayanya seperti pangeran yang berkuasa.     

"Iya, iya, akan aku katakan. Kakak Kedua, beberapa hari lagi ayahku berulang tahun, kamu tahu sendiri Ayah sangat menyukai Ning Ning. Jadi, apa boleh aku meminjam Ning Ning sehari saja pada acara itu?"     

"Boleh, kamu harus bicara sendiri dengannya."     

Ayah Keluarga Cao adalah orang tua yang sangat menarik dan orang tua itu sangat menyukai si Kecil. Setiap kali bertemu dengannya, ia ingin sekali terus menggendong Ning Ning.     

Meskipun si Kecil bilang tidak suka, tapi sebenarnya ia sangat menyukai Ayah Cao Chi di dalam hatinya.     

"Baiklah, aku akan bertanya kepada Ning Ning besok."     

"Hm, sudah?"     

 "Hei, hei, iya sudah. Lanjutkan saja kesibukanmu."     

Setelah menutup telepon, Mo Boyuan terus bekerja sampai jam kerja Jiang Tingxu tiba. Ia segera menutup laptopnya dan bangkit.     

...     

Di dalam kamar, ibu dan anak itu tidur dengan nyenyak.     

Saat si Kecil bergerak beberapa kali, si Ibu akan dengan lembut menepuk punggung si Kecil itu.     

Dengan kenyamanan pelukan ibunya, si Kecil pasti tidur lebih nyenyak.     

Mo Boyuan melihatnya beberapa kali dan enggan untuk menyela tidur nyenyak mereka, tetapi ia tidak bisa menunda waktu lagi.     

"Ehem, Istriku, bangun, ini sudah setengah sepuluh."     

Jiang Tingxu membuka matanya.      

"Sudah jam setengah sepuluh?" Tanyanya samar-samar.     

Mo Boyuan tersenyum dan mengangguk, "Hm, tidak ingin bangun?"     

Sedang tidur dengan nyenyak, siapa juga yang ingin bangun? Tapi karena dipaksa pekerjaan, jadi mau bagaimana lagi!     

Setelah berjuang sebentar, Jiang Tingxu perlahan duduk dan menggosok wajahnya beberapa kali. Akhirnya, ia sadar.     

Setelah melihat istrinya sudah benar-benar bangun, Mo Boyuan pun berdiri, "Aku yang akan menyetir, aku tunggu di luar. Jangan buru-buru, kamu tidak akan telat."     

Jiang Tingxu pun segera bereaksi, "Kamu ingin mengantarku?"     

Mo Boyuan menghela napas begitu mendengar reaksi Jiang Tingxu, "Lalu? Sudah selarut ini, bagaimana mungkin aku membiarkanmu pergi bekerja sendirian? Suamimu ini ada waktu luang, mana mungkin aku membiarkan pria lain mengantarmu pergi bekerja?"     

Meski pria lain yang dimaksud Mo Boyuan adalah pengawal, tetap saja Mo Boyuan tidak bahagia!     

Jiang Tingxu masih linglung dan kemudian bertanya lagi, "Di mana mobilku?"     

"Oh, CC milikmu yang rusak itu?"     

CC rusak apanya? Padahal baru beli.     

Tidak boleh menyebut mobil rusak hanya karena harganya murah.     

Mo Boyuan memutar mata beberapa kali lalu berdeham, "Mobilnya sedang diperbaiki, sekarang masih belum selesai."      

Jadi, jangan berpikir untuk mengemudikan mobil sendiri.     

Bagaimana mungkin Jiang Tingxu tidak memahami maksud pria ini?     

Seketika Jiang Tingxu menghela napas beberapa kali, "Kamu ingin mengantarku? Lalu bagaimana dengan dia?"     

Matanya beralih ke si Kecil yang masih tidur nyenyak.     

Mo Boyuan meliriknya dan menjawab sembarangan, "Bukankah dia sedang tidur?"     

"Mo Boyuan, kamu tidak khawatir meninggalkannya di rumah sendirian? Kamu mungkin tidak, tapi aku khawatir."     

Sedangkan masalah pengawal Keluarga Mo masih belum menemukan titik terang.     

"Kalau begitu bawa dia sekalian!"     

Lagi pula, anak itu sudah tidur. Tidak terlalu merepotkan untuk membungkusnya dengan selimut dan membawanya ke dalam mobil.     

Untungnya, si Kecil yang sedang tidur itu tidak tahu apa yang dipikirkan ayahnya untuk saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.