Menjadi Istri Sang Bintang Film

Posisi Tidur Sama Persis



Posisi Tidur Sama Persis

Setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri putranya berbaring di tempat tidur, Mo Boyuan mengambil satu set piyama dari lemari dan pergi ke kamar mandi.     

Si Kecil sangat senang berguling-guling di tempat tidur yang besar itu beberapa kali sebelum akhirnya ia berbaring dengan tenang.     

Ketika Mo Boyuan keluar lagi, si Kecil sudah tertidur. Suara napasnya seperti hembusan angin yang menerpa daun. Wajahnya yang halus sedikit merona disertai air liur yang menggenang di sudut mulutnya.     

Mo Boyuan memperhatikan si Kecil sebentar sebelum ia meninggalkan ruangan dan pergi ke ruang kerja di sebelah.     

Segera setelah ia duduk dan menyalakan komputer, ia membuka beberapa email penting dan kemudian membalasnya satu per satu.     

Tak lama, ponsel di sebelahnya berdering. Ia melihat panggilan yang masuk dan menjawab, "Sutradara Wang?"      

Nada bicaranya terdengar sangat sopan.     

Bagaimanapun yang menghubunginya adalah Wang Weizhi!     

"Tim sudah siap. Kapan kamu akan memulai audisi?"     

"Kapan pun boleh. Kapan sutradara Wang punya waktu, aku ikut saja."     

Semua jadwal perjalanan Mo Boyuan sudah dibatalkan, kecuali variety show orang tua dan anak yang dijanjikan Tan Yiming.     

Rekaman untuk variety show ini memakan waktu cukup lama jadi harus menunggu hingga waktu liburan anaknya.     

Andaikan Sutradara Wang tidak menyinggung masalah ini, Mo Boyuan tetap akan menghubungi Sutradara Wang besok.     

"Mengikutiku jadwalku? Aku ini pria tua yang banyak menganggurnya. Kemarin-kemarin aku cukup sibuk karena aku menunggu persiapan tim, jadi tidak menghubungimu. Sekarang persiapan mereka sudah selesai, jadi waktuku sudah longgar. Lebih baik secepatnya, kalau begitu besok mulai!"     

"Baiklah, terserah kamu."     

"Baiklah, begitu saja. Aku akan memberi tahu anak-anak. Kamu harus ada di sana jam sepuluh besok pagi untuk mengikuti audisi di Shengshi."     

"Baiklah, terima kasih."     

"Dasar anak muda."     

Wang Weizhi pensiun dini sepuluh tahun yang lalu. Siapa sangka ia mau menerima Mo Boyuan sebagai murid beberapa tahun yang lalu dan film yang diarahkan Mo Boyuan secara pribadi memenangkan $4 miliar di box office tahun lalu. Tentu saja, ada bimbingan intens dari Wang Weizhi di baliknya.     

Tetap saja, Mo Boyuan lebih banyak mencurahkan usaha dan bakatnya sehingga bisa mendapatkan hasil yang baik ini.     

Kali ini, muridnya ini datang meminta bantuan Sutradara Wang dan mengatakan akan dihadiahkan kepada orang yang dicintainya.     

Sutradara Wang sudah kehilangan istrinya dari dulu dan tidak menikah lagi lebih dari sepuluh tahun. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di film. Di tahun-tahun terakhirnya, berkat perasaan sentimental yang ia rasakan, ia akhirnya menyetujui permintaan Mo Boyuan.     

Bahkan, Wang Weizhi secara pribadi mencari teman-teman lamanya dan membentuk tim syuting.     

Bisa dibilang ia melakukan tugas untuk murid kecilnya ini.     

Setelah mengakhiri panggilan, Mo Boyuan bertekad untuk membalas semua email malam ini. Sekarang, ia hanya perlu meneruskan email yang ditujukan pada Mu Yunfeng.     

Untungnya, ia tadi siang ia sudah menangani hal-hal mendesak itu. Sekarang sisanya dapat dengan tenang diserahkan kepada Mu Yunfeng.     

Mo Boyuan mematikan komputernya, lalu berdiri dan kembali ke kamar.     

Si Kecil masih dalam posisi tidur seperti sebelumnya. Tubuhnya lurus dan belum bergerak selama hampir tiga jam.     

Mo Boyuan tidak terkejut, bahkan sangat puas.     

Setelah ikut ke ranjang, ia mematikan lampu.     

...     

Keesokan harinya, saat matahari sudah tinggi, ayah dan anak itu masih tertidur.     

Sampai alarm yang disetel berbunyi, Mo Boyuan baru membuka matanya dan si Kecil di sampingnya juga terbangun.     

Pada saat ini, ayah dan anak ini terbaring telentang menatap langit-langit, meletakkan tangan di atas kaki, meluruskannya seperti dua potong kayu, posisi tidur yang sama persis.     

Tapi Mo Boyuan tetap yang bangun lebih dulu, "Cepat bangun, aku akan mengantarmu ke sekolah."     

Si Kecil berusaha membuka mulutnya, "Selamat pagi, Ayah."     

Mo Boyuan bangkit dari tempat tidur dan menjawab dengan lembut, "Ya, selamat pagi."      

Ia lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.