Menjadi Istri Sang Bintang Film

Cium Aku, Aku akan Memberitahumu



Cium Aku, Aku akan Memberitahumu

0Mo Boyuan bukanlah tipe orang yang membanggakan teman-temannya, sudah pasti ucapan Mo Boyuan kali ini benar adanya.     
0

Kedalaman laut saja tidak dapat diukur, apalagi hati seseorang tidak dapat dinilai dari penampilannya saja, bukan?     

Siapa yang benar-benar bisa menilai seseorang dari penampilannya? Berapa banyak orang yang diam-diam menghanyutkan? Sahabat terbaik lebih dari sepuluh tahun, ternyata sudah membuat berapa ratus rencana untuk menghancurkan rumah tangga dan diri Jiang Tingxu?     

"Baiklah kalau begitu. Lagi pula, aku hanya mau Ning Ning baik-baik saja."     

Si Kecil adalah satu-satunya sosok yang lemah dan rentan di hati Jiang Tingxu.     

Mo Boyuan mau tidak mau mencubit gemas pipi wanita itu. Tenaganya tidak kuat, tapi ia terlihat garang.     

"Apa maksudnya selama Ning Ning baik-baik saja? Kamu juga harus memerhatikan aku dengan baik! Jaga dirimu bak-baik. Leng Zheng akan mengikutimu sepanjang waktu! Tenang saja, orang lain mungkin berpotensi membuat masalah, tetapi Leng Zheng dan Leng Tie tidak akan pernah seperti itu!"     

Faktanya, memang Jiang Tingxu tidak pernah meragukan Leng Zheng. Sementara untuk Leng Tie, ia tidak tahu banyak karena Leng Tie lebih banyak bersama Ayah Mo selama bertahun-tahun, tetapi itu cukup untuk menjelaskan saat Ayah Mo mau menggunakan Leng Tie selama bertahun-tahun.     

"Aku tidak membutuhkannya. Aktivitasku biasanya hanya pergi dan pulang kerja, lebih baik Leng Zheng mengikutimu saja."     

Pria ini jauh lebih berpotensi menghadapi bahaya daripada Jiang Tingxu sendiri.     

Pertama-tama, industri hiburan adalah tempat yang bebas. Ada berbagai jenis orang dan setan bercampur di sana. Terlebih lagi Mo Boyuan adalah anggota keluarga Mo.     

Di dalam lingkaran ini, semua generasi kedua yang kaya dikelilingi oleh pengawal yang diatur oleh keluarga mereka untuk melindungi keselamatan pribadinya, tidak terkecuali keluarga Mo!     

Akhirnya, sekarang pasangan itu sudah tahu bahwa seseorang bersembunyi di kegelapan dan sedang mengawasi mereka dan juga dapat mengambil tindakan kapan saja.     

Bisa dipastikan bahwa Keluarga Mo pasti telah mengalami sesuatu yang hebat!     

Oleh karena itu, meskipun Jiang Tingxu masih menyimpan dendam terhadap pria ini di hatinya, ia tidak ingin melihat kecelakaan apa pun terjadi pada pria ini.     

Tidak peduli apa hubungan di antara mereka, cukup karena pria ini adalah ayah dari anaknya!     

"Mengkhawatirkanku?" tanya Mo Boyuan dengan sembarangan.     

Kekhawatiran Jiang Tingxu terlihat jelas di wajahnya. Tentu saja, Mo Boyuan melihatnya dengan jelas, wajahnya sontak penuh dengan senyum cerah.     

"Istriku, cium aku dulu, aku akan memberitahumu rencanaku. Bagaimana?"     

"Aku tidak ingin tahu sekarang."      

Sekarang Jiang Tingxu cukup tahu bahwa mereka memiliki rencana dan tidak perlu khawatir tentang apa pun lagi.     

Untuk mencium, Jiang Tingxu tidak akan melakukannya!      

Pada saat ini, terdengar ketukan di pintu.     

Mo Boyuan dengan enggan melepaskan pelukannya dari Jiang Tingxu, lalu bangkit untuk membuka pintu.     

Manajer resor berdiri di luar pintu, "Tuan muda, pesawatnya telah tiba."     

Kenapa secepat ini?      

Padahal ini sudah lebih dari jam sepuluh, tentu saja pesawatnya telah tiba.     

Karena kehadiran orang yang dicintai dalam pelukannya, Mo Boyuan benar-benar tidak bisa merasakan betapa cepatnya waktu berlalu.     

"Ya," jawab Mo Boyuan samar.     

Setelah manajer pergi, Mo Boyuan berbalik dan melihat istrinya telah menyeret koper yang sudah dikemas dan berjalan keluar dari kamar, "Kenapa diam saja?"     

....     

Setelah Jiang Tingxu Xu mengetuk pintu kamar sebelah, orang yang membuka pintu ternyata si Kecil.     

Saat melihat putranya, wajah Jiang Tingxu selalu penuh senyum. Suasana hatinya jauh lebih baik dibanding saat melihat ayah dari anak ini. Ia berjongkok dan mencium wajah kecil putranya, "Ning Ning, kita harus pergi."     

Si Kecil sedikit tersipu karena dicium ibunya, "Ya, baiklah."     

Wen Jie juga mengemasi barang-barangnya terlebih dahulu, dan Mo Boyuan maju untuk mengambil alih, "Bibi Wen, aku saja."     

Wen Jie tidak menolak, jadi ia memberikannya secara langsung kepada Mo Boyuan.     

Setelah itu, Mo Boyuan mengambil koper dari istrinya. Seorang pria menarik dua koper dan tiga orang lainnya mengikuti dari belakang.     

Tempat parkir hotel berada di selatan, yaitu di halaman dekat laut. Begitu berjalan melewatinya, terdengar suara dengungan pesawat di kejauhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.