Menjadi Istri Sang Bintang Film

Mo Boyuan, Aku ingin Mengajukan Pertanyaan



Mo Boyuan, Aku ingin Mengajukan Pertanyaan

0Setelah membaca pesan itu, Jiang Tingxu hanya terdiam membisu.     
0

Kalimat 'orang yang benar-benar mencintaimu dapat berbagi kebahagiaan, berbagi rasa sakit, dan menanggung rasa sakit bersamamu. Kamu harus percaya kepada orang yang kamu cintai!' menusuk langsung ke titik terlemah di hati Jiang Tingxu.     

Apakah Mo Boyuan dengan tingkahnya akhir-akhir ini menunjukkan dia sedang berbagi dengannya? Ia ingin sekali bertanya tentang itu dan tiba-tiba terdengar suara kunci pintu berputar, jadi ia langsung menekan layar ponsel hingga mati.     

Saat berikutnya, pasangan ayah dan anak itu muncul dari pintu.     

"Kalian sudah kembali?" Nada bicaranya jelas sedikit merasa bersalah.     

Walau si Kecil tidak menyadarinya, bukan berarti Mo Boyuan tidak menyadarinya. Matanya secara otomatis mengamati ruangan.     

Si Kecil berusaha untuk turun dari gendongan ayahnya dan bergegas menuju Jiang Tingxu. Bibir kecilnya mulai mengoceh, "Kamu tidak pergi ke pantai. Di sana indah, ada banyak burung camar."     

Jiang Tingxu segera berjongkok, lalu menyentuh lembut hidung kecil putranya, "Benarkah? Seperti apa pemandangannya?"     

Si Kecil segera merentangkan tangannya untuk menggambarkan apa yang baru saja ia lihat, "Sangat indah sekali, pokoknya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata."     

"Wah, benarkah seindah itu? Sayangnya Ibu tidak melihatnya!"     

Si kecil sedikit mengernyit, "Sayang sekali, Jiang Tingxu. Ning Ning bisa mengajakmu melihatnya!"      

Ucapan si Kecil ini terdengar sedang membujuk.     

Hati Jiang Tingxu pun seolah langsung luluh.     

"Boleh, tapi tidak hari ini, lain kali saja Ning Ning membawa Ibu ke sana, ya?"     

Sementara Jiang Tingxu sedang berbicara dengan putranya, tatapannya melirik pria yang berdiri di sampingnya dengan maksud yang dalam.     

Ketika Mo Boyuan merasakan istrinya menatapnya, pupil Mo Boyuan sedikit menyempit.     

Tiba-tiba, ia mendengar istrinya berkata kepada si Kecil, "Ning Ning, kamu harus pergi ke tempat Nenek Wen untuk tinggal sebentar. Ibu punya sesuatu untuk diberitahukan kepada ayahmu, setelah itu Ibu akan menghampirimu, oke?"     

"Apa yang harus kamu katakan padanya?"     

Ekspresi si Kecil ini terlihat sangat tidak menyukai ayahnya sendiri.     

Mo Boyuan mulai kesal. Ia tidak segan dan segera mengusir bocah kecil yang nakal itu keluar dengan satu tangannya.     

Kemudian, raut wajahnya menjadi sangat cerah saat menatap istrinya, "Sayang, ingin bicara denganku?"     

Tapi sebenarnya, di dalam hatinya sangat khawatir.     

Jiang Tingxu menatap pria yang sedang tersenyum itu dan segera menghela napas, "Bisakah kamu berhenti tertawa? Aku akan bicara serius!"     

Pria itu akhirnya membuang wajahnya yang tersenyum dan tiba-tiba menjadi jauh lebih formal, "Istriku, apakah bisa dimulai sekarang?"     

Jiang Tingxu mengusap jidatnya beberapa kali dan mengangguk, "Duduk dulu, aku mau bicara."     

Si pria duduk dengan patuh sesuai perintah sang istri. Ia juga menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya.     

Jiang Tingxu tidak menolak. Ia langsung duduk di sana dan berbicara, "Mo Boyuan, bukankah kamu bertanya padaku apakah aku merahasiakan sesuatu darimu? Itu memang ada!"     

"Lalu apa itu? Kenapa baru memberitahuku sekarang?"     

Mo Boyuan memang hebat. Ia dapat menangkap poin-poin penting dalam kata-kata Jiang Tingxu sekaligus dan bertanya kembali sesuai dengan situasi.     

Jiang Tingxu mengerucutkan bibirnya dan mengerutkan kening.     

Mo Boyuan tidak bersuara dan tahu bahwa wanita di depannya masih berpikir, jadi ia diam dan menunggu dengan tenang.     

Sedangkan Jiang Tingxu kali ini tidak berlama-lama lagi. Beberapa detik kemudian, ia mengeluarkan suara lagi, "Mo Boyuan, aku ingin bertanya padamu sekarang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.