Menjadi Istri Sang Bintang Film

Mempelai Pria Diculik demi Mendapatkan Surat Nikah



Mempelai Pria Diculik demi Mendapatkan Surat Nikah

0"Tentu, tidak peduli apa yang ingin kamu katakan, aku ingin mendengarnya. Aku juga ingin tahu."     
0

Ucapan Mo Boyuan ini bukan sekedar untuk menghibur Jiang Tingxu, melainkan memang itu yang paling ia inginkan di lubuk hatinya. Selain itu, selalu seperti ini dan jangan pernah berubah.     

Selama ini Mo Boyuan tidak pernah menjadi orang yang banyak bicara. Ia bisa terus diam dan tidak banyak kata yang ia ucapkan. Kecuali di hadapan orang-orang yang dekat dengannya, orang-orang di luar mungkin bisa menghitung berapa banyak kata yang telah diucapkan pria itu.     

Sementara Jiang Tingxu, ia selalu cerewet di depan Mo Boyuan.     

Tidak ada yang tahu bahwa Mo Boyuan suka mendengar celotehan Jiang Tingxu yang selalu terngiang di telinganya. Bahkan sejak masih muda, Jiang Tingxu suka berbicara tentang sekolah atau ketika mereka sudah dewasa, Jiang Tingxu berbicara lebih banyak tentang hal-hal di dalam dan di luar masalah rumah.     

Jiang Tingxu menerawang sambil berbisik, "Mo Boyuan, aku benar-benar ingin melepaskanmu. Aku sudah mengatakan ini sebelumnya!"     

Pria itu tidak menyela dan mendengarkan dengan tenang.     

Tapi hanya ia sendiri yang tahu betapa pedih hatinya saat mendengar istrinya berkata ingin melepas dirinya!     

"Jarak antara kita terlalu dalam dan terlalu jauh. Setelah bertahun-tahun mengejarmu, aku tidak ingin mengejarmu lagi. Aku benar-benar lelah! Aku tahu ada kesalahpahaman dalam banyak hal sebelumnya. Tapi jika kita terus menyimpan kesalahpahaman itu, akan ada masalah besar di antara kita, bukan? "     

"Apa masalahnya?" Pria itu tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan ganjalan di dalam hatinya.     

Jiang Tingxu mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke arah pria di depannya. Ia perlahan membuka bibir merahnya, "Mo Boyuan, pertama-tama, kamu tidak mencintaiku! Sekarang, aku tidak ingin mencintaimu lagi! Aku akan menarik semuanya kembali! Tidak ada masa depan di antara kita!"     

Jika saling mencintai, maka situasinya tidak akan berakhir seperti ini. Jadi, lebih baik untuk menghentikan semuanya.     

Selagi semuanya masih bisa dikendalikan. Selagi perasaan Jiang Tingxu untuk pria ini baru saja tumbuh kembali.     

"Mengapa kamu begitu yakin bahwa kita tidak memiliki masa depan?" ujar Mo Boyuan sangat marah hingga menggertakkan gigi. Ia sangat ingin tertawa.     

Aku tidak mencintai Jiang Tingxu? Apakah wanita ini tidak memiliki hati?     

Memangnya kita bisa menikah tanpa cinta? Jika tidak cinta, apa anak itu bisa lahir di dunia ini?     

Jika tidak cinta, apakah aku bisa terus menunggu dengan tenang wanita ini berubah setelah semua hal yang ia lakukan padaku?     

Saat mendengarkan pertanyaan Mo Boyuan, Jiang Tingxu hampir menjawab, Karena aku pernah mengalaminya di kehidupan terakhirku!     

Hanya saja ia tidak mengatakannya dan menelannya kembali.     

"Mo Boyuan, apa menurutmu kita punya masa depan?"     

"Kenapa tidak punya? Tentu saja! Kita sudah menikah, dan tidak akan pernah bercerai selamanya!"     

"Itu hanya sebuah surat nikah, apa bedanya dengan surat lain?"     

Mo Boyuan menatap wanita di depannya, "Hanya sebuah surat katamu? Di matamu, apakah surat nikah itu tidak ada gunanya?" Tanyanya dengan kesal.     

Padahal memang bagi sebagian orang, surat nikah hanyalah sebuah kertas biasa.     

Dengan adanya surat nikah, bukan berarti bisa hidup bahagia selamanya. Sebaliknya, walaupun tanpa surat nikah, bukan berarti tidak bisa hidup bahagia.     

Pria itu melanjutkan, "Aku tidak peduli jika itu tidak penting bagimu, tapi bagiku sangat penting!"     

"Oh? Benarkah? Aku ingat ketika aku ingin kita mengurus surat nikah, tetapi kamu sangat enggan. Kakek bahkan perlu menyuruh seseorang untuk mengikatmu, bukan? Sekarang kamu memberitahuku surat nikah sangat penting? Mo Boyuan, apakah kamu pikir aku pelupa?"     

Berbicara tentang ini, Jiang Tingxu menunjukkan gejolak di hatinya yang langsung meningkat tajam.     

Katakan padaku, apa ada orang yang menikah dan akan membuat surat nikah, tapi pengantin prianya harus diculik lebih dulu? Sebenarnya siapa yang enggan menikah?     

Sekarang pria ini malah berkata surat nikah itu sangat penting, bukankah ini sangat konyol?     

Mo Boyuan juga tampak terkejut, terlihat jelas ada rasa bersalah di wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.