Menjadi Istri Sang Bintang Film

Nenekmu Menyesal



Nenekmu Menyesal

0"Apa maksudnya ini? Dia… Yanzhi?" Bibi Kecil mengerutkan kening tidak mengerti.     
0

Paman Gu tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya menghela napas.      

Istri paman kedua Gu alias ibu Gu Yichen berkata perlahan, "Hah, apa yang terjadi? Waktu itu Yanzhi masih membencinya. Padahal sudah berlalu begitu lama!"     

"Yanzhi membenci kita?" Bibi Kecil Gu masih tidak mengerti.     

Bibi Kedua pun berbisik, "Apakah kamu lupa tentang hubungan Kakak dan wanita dari Keluarga Pei itu?"     

Begitu menyinggung tentang hal ini, kemungkinan besar tidak ada seorang pun di rumah ini yang tidak tahu. Bibi Kecil Gu akhirnya menyadarinya dalam sekejap. Ia benar-benar merasa sedih atas apa yang terjadi pada waktu itu.     

Bukan hanya prihatin pada Keluarga Gu Yueshu dan Keluarga Pei, tapi juga kepada nenek keluarga ini sendiri.     

Meskipun semua orang di keluarga mengetahui kebenaran ini, Nyonya Tua Gu tetaplah ibu mereka sendiri. Sebagai seorang anak dan menantu, mereka tidak mungkin bisa melawan ibunya sendiri.     

Selain itu, Wen Jie langsung menceraikan Gu Yueshu dan membawa keponakannya waktu itu.     

Saat bibi dan ipar itu sedang bergosip, Paman Kedua langsung memotong pembicaraan mereka, "Sudah, jangan sebutkan masalah itu lagi. Ayo kita masuk dan lihat sendiri."     

Ketiganya pun masuk bersama ke dalam rumah. Di dalam kamar, Gu Yanzhi mengikuti Gu Yueshu. Nyonya Tua sedang berbaring di tempat tidur. Sosoknya sangat jauh berbeda dari gambaran Nyonya Tua Gu dalam ingatan Gu Yanzhi.     

Sekarang Nyonya Tua Gu sedang sekarat. Tampaknya kekejaman dan kedengkian yang dulu menjadi sifatnya sudah tidak ada lagi.     

Saat melihat neneknya, Gu Yanzhi tidak merasakan apa-apa dan hanya menghela napas. Ia sudah lama mati rasa dengan seluruh Keluarga Gu. Jadi mana mungkin ada rasa simpati di dalam benaknya sekarang?     

Nyonya Tua Gu yang sedang berbaring di tempat tidur sepertinya merasakan sesuatu. Ia membuka matanya dan melihat lurus ke arah Gu Yanzhi.      

"Yanzhi, apakah itu kamu? Kamu datang?" ucapnya dengan suara lemah.     

Gu Yueshu mendekat kemudian berbisik di samping telinga Nyonya Tua Gu, "Bu, Yanzhi datang."     

Setelah Nyonya Tua Gu mendengarnya, tangan kurusnya pun melambai, "Yanzhi, kemarilah ke samping Nenek."     

Semua orang memandang Gu Yanzhi, tetapi Gu Yanzhi tetap tidak bergeming.     

Gu Yueshu sudah tidak mampu menahan emosinya lagi, "Gu Yanzhi, kemarilah ke nenekmu!"     

"Kepala Gu, aku sudah datang dan melihatnya. Kesepakatan kita sebelumnya sudah kulakukan dan sepertinya itu tidak termasuk ke dalamnya. Jadi, karena aku sudah cukup melihatnya, aku pergi dulu!"     

Gu Yanzhi memanglah Gu Yanzhi. Ia masih tetap tenang dalam menghadapi masalah seperti ini.     

Gu Yueshu sangat marah sehingga ia berteriak kepada seseorang yang berjaga di luar pintu, "Hentikan dia!"     

"Baik!" Tentu saja di rumah Keluarga Gu juga ada pengawal.     

Gu Yanzhi tidak selemah yang dibayangkan semua orang. Kekuatannya hampir sama dengan pengawal Keluarga Gu. Bahkan ada dua pengawal, sedangkan Gu Yanzhi hanya seorang diri.     

Nyonya Tua Gu terbatuk dengan cemas, "Uhuk, uhuk, uhuk, uhuk ...."      

Tiba-tiba, batuknya mengeluarkan darah dan membuat semua orang di kamar ini ketakutan.     

"Ibu!"     

"Ibu, jangan buru-buru, tenanglah!"     

Setelah melihat dua pengawal itu dikalahkan oleh Gu Yanzhi, Bibi Kecil Gu yang merupakan anak kandung Nyonya Tua Gu segera mendekat dan berkata dengan nada memohon, "Yanzhi, Bibi mohon padamu. Biarkan Ibu pergi dengan tenang untuk terakhir kalinya, oke? Semenjak dia sakit, dia selalu saja menyebut namamu. Dia merindukanmu!"     

Raut wajah Gu Yanzhi bahkan lebih dingin begitu mendengar ucapan bibi kecilnya, "Merindukanku?"     

Bibi Kecil Gu terus mengangguk, "Ya, kalau kamu tidak percaya, tanya saja ke Kakak, Kakak Kedua, atau Kakak Ipar kedua."     

"Yanzhi, itu sungguhan. Bibimu tidak membohongimu!"     

"Nenekmu tidak pernah menyebut siapa pun kecuali dirimu semenjak dia sakit."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.