Menjadi Istri Sang Bintang Film

Istriku, Kamu Sepertinya Suka Marah



Istriku, Kamu Sepertinya Suka Marah

0Kakak Zhan yang dimaksud Gu Yichen itu adalah Jun Zhan?     
0

Sebenarnya hal ini tidak terlalu mengejutkan bagi Jiang Tingxu. Di Jincheng ada tiga keluarga besar yang berkuasa, yaitu Keluarga Gu, Jun, dan Pei. Semuanya berada di lingkaran yang sama. Mereka pastinya akrab satu sama lain.     

"Kakak Zhan, Kakak Zhan, tunggu. Beri aku tumpangan~"     

Mobil pun dinyalakan oleh Ka dan sudah bersiap pergi, "Devil, sepertinya ada yang memanggilmu?"     

Orang di kursi belakang itu tentu saja juga mendengar, "Tunggu dia."     

Mobil pun berhenti.      

"Orang itu apa tidak akan membawa masalah?" Tanya Ka dengan khawatir.     

Jun Zhan menggelengkan kepalanya dengan lembut, "Kita tidak perlu repot-repot mengurusi dia. Awasi saja gerakan Gu Yueshu. Jangan biarkan dia sampai mengganggu rencanaku."     

"Ya!"     

Setelah Gu Yichen menaiki mobil, Jun Zhan dan Ka segera berhenti berbicara. Di belakang mereka, rombongan Jiang Tingxu juga sudah naik mobil dan bersiap untuk pergi.     

Mobil Gu Yanzhi masih dikendarai oleh pengawal tadi. Sepanjang perjalanan kembali ke resor, perasaan Wen Jie masih terpengaruh. Untuk mengobrol pun rasanya tidak sesenang biasanya.     

Hidup Wen Jie penuh lika-liku. Ia sudah lama menjanda dan membawa anaknya pergi.     

Setelah bertemu ayah Jiang, ia bisa menjalani kehidupan bahagia hanya sekitar dua atau tiga tahun. Tidak diduga, Ayah Jiang meninggal.     

Selama hampir sepuluh tahun ini, ia mencurahkan seluruh energinya untuk karir sebelum ia bisa menjadi Ketua Bedah Toraks.     

Pada saat ini, bahkan si Kecil pun terdiam.     

Ketika mereka sudah sampai di hotel, Wen Jie segera kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ia menolak ditemani Jiang Tingxu dan berkata ingin menenangkan diri sendirian.     

Kemudian keluarga beranggotakan tiga orang itu segera kembali ke kamar sebelah. Baru saja saat si Kecil masuk, ayahnya langsung membawanya ke arah meja agar ia segera mengerjakan pekerjaan rumahnya.     

Dalam hal ini, sebagai seorang ayah, Mo Boyuan benar-benar tidak sesantai Jiang Tingxu. Ia sangat ketat terhadap putranya!     

Siapa suruh si Kecil adalah keturunan dari Keluarga Mo dari Yuncheng?     

Sejauh ini, pendidikan di Keluarga Mo sangat unik. Masih banyak hal yang sudah disiapkan demi masa depan si Kecil.     

Namun, karena ia masih terlalu muda, Mo Boyuan dan Mo Xu menahannya untuk sementara waktu.     

"Mo Zhining, aku harap kamu bisa menyelesaikan semua pekerjaan rumah ini sebelum Uncle-mu kembali!"     

"Se-semua?"     

"Tentu saja, tidak bisa?"     

Meskipun ayahnya bertanya, si Kecil tidak berani menjawab tidak. Bukannya ia tidak pernah mengalaminya. Ia sudah bisa menduga bahwa hasilnya akan mengerikan baginya!     

"Bisa!"     

Satu pengalaman yang menyakitkan sudah cukup, ia tidak ingin mengulanginya lagi.     

Mo Boyuan berkata dengan dingin, "Kerjakan."     

Si Kecil dengan patuh mengambil penanya dan segera mulai menulis. Sementara Mo Boyuan berdiri di sana dan melihat sebentar, lalu berbalik dan pergi ke kamar.     

Jiang Tingxu sedang berganti pakaian ketika Mo Boyuan masuk.     

"Mo Boyuan, bukankah guru mengajarimu untuk mengetuk ketika kamu memasuki ruangan?" ujar Jiang Tingxu dengan kesal.     

Pria itu bersandar di pintu dan tidak peduli dengan pertanyaan istrinya. Lengkungan senyum jahat muncul di wajahnya. "Ada apa? Takut aku melihatnya? Memangnya aku belum pernah melihat satu inci pun dari seluruh tubuhmu?"     

Jiang Tingxu sangat terkejut sekaligus malu begitu mendengar ucapan Mo Boyuan yang membuatnya hampir jatuh.     

Sialan!     

"Mo Boyuan, tutup mulutmu!"     

Pada saat yang bersamaan, gantungan baju terbang ke arah pria itu.     

Apakah pria tak tahu malu ini berpikir semua orang sama tak tahu malunya dengan dirinya?     

Mo Boyuan menghindar dengan cepat. Gantungan itu mengenai pintu dan jatuh ke lantai.     

Dibandingkan dengan wajah Jiang Tingxu yang memerah karena marah, sebaliknya wajah Mo Boyuan sangat tenang, "Istriku, apakah kamu suka sekali marah akhir-akhir ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.