Menjadi Istri Sang Bintang Film

Mo Boyuan Bukanlah Orang Baik



Mo Boyuan Bukanlah Orang Baik

0Lagi pula, entah mengapa, si Kecil sepertinya sangat sinis terhadap Gu Yichen.     
0

Ketika dipikirkan dengan cermat, situasi seperti ini tampaknya tidak asing.     

Seperti di mansion tua, ketika si Kecil sangat membenci Mo Xu.     

Apakah karena Gu Yichen dan Mo Xu memiliki kesamaan? Benar-benar tidak terpikirkan alasan lain lagi!     

Karena Gu Yanzhi akan mengunjungi keluarganya, mereka pun tidak bisa tinggal di pemakaman lebih lama lagi. Mo Boyuan bertanya pada Wen Jie, "Bibi Wen, apakah kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu kunjungi? Kebetulan masih ada waktu, kita bisa sekalian mengunjungi yang kamu ingin kunjungi."     

"Setelah tidak tinggal di sini selama bertahun-tahun, perkembangan Jincheng terlalu pesat. Banyak tempat yang kukenal telah berubah. Kembali ke hotel dan istirahat saja. Kita harus buru-buru kembali ke Yuncheng nanti."     

"Baiklah, kita kembali ke hotel dulu."     

Perubahan Jincheng memang sangat besar, tapi bukan berarti tidak ada tempat yang bisa dikunjungi. Hanya saja tempat-tempat itu tidak mempunyai kesan apa pun bagi Wen Jie.     

Karena itu, sebaiknya tidak perlu pergi ke mana-mana. Semua orang juga tidak keberatan dengan keputusan Wen Jie.     

Pekerjaan rumah si Kecil juga belum selesai dan harus pergi ke sekolah besok. Lebih baik menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan cepat selagi punya waktu.     

"Ning Ning, ayo pergi."     

"Ayo, ayo~" Anak itu berjalan di tangga sembari bersenandung dengan riang.     

Jiang Tingxu dan Mo Boyuan melihatnya secara bersamaan. Ketika mereka melihat tingkah si Kecil, seketika mereka menghela napas bersamaan.     

Sebelumnya mereka belum pernah melihat sisi nakal si Kecil seperti ini, bukan?     

"Hati-hati, nanti jatuh!" Ucap Jiang Tingxu tidak bisa menahan kekhawatirannya.     

Si Kecil mengangguk pada Jiang Tingxu dan terus berjalan.     

Namun, Mo Boyuan sebagai seorang ayah memang cukup bisa diandalkan. Setelah ia naik, ia langsung berdiri di sebelah si Kecil untuk menjaganya.     

Dengan cara ini, andai saja ada sesuatu yang terjadi pada si Kecil, Mo Boyuan dapat langsung menangkap si kecil.     

Melihat ayahnya seperti memberi persetujuan, si Kecil menjadi lebih percaya diri dan berani. Ia pun tidak hati-hati seperti sebelumnya, langkahnya tiba-tiba dipercepat.     

Sebelum ia menyelesaikan langkahnya hingga ke anak tangga terakhir, ia langsung melompat ke pelukan Mo Boyuan, "Gendong~"     

Diiringi dengan suara kekehan khas anak-anak dari mulut si Kecil.     

"Senang?"     

"Yah, Ning Ning sangat senang!" Tapi si Kecil lupa dengan satu hal. Ayahnya bukanlah orang baik!     

"Kelihatannya memang kamu senang sekali, ya? Jangan lupa mengerjakan PR setelah kembali ke hotel!"     

Apakah Mo Boyuan seseorang yang tidak bisa melihat anaknya sendiri bahagia? Sungguh mengerikan!     

Benar saja, si Kecil yang baru saja menyunggingkan senyuman indahnya dalam sekejap mulutnya berkerut seperti sedang memakan pare. Kata-kata itu bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.     

Si Kecil menggosok-gosokkan kepala kecilnya yang lembut di bahu Mo Boyuan. Ia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Orang-orang di depan mereka sudah meninggalkan komplek pemakaman itu. Jiang Tingxu memandang Gu Yichen dan bertanya, "Kamu pergi dengan apa?"     

Jika apa yang baru saja terjadi adalah kenyataan, Paman Gu barusan sudah membawa mobilnya pergi, bukan?     

Gu Yichen melihat sekeliling dan menemukan bahwa tidak ada taksi kecuali mobil pribadi yang terparkir di sini.     

Kesan Jiang Tingxu tentang Gu Yichen cukup bagus.     

Dulu, si Gemuk Kecil itu seringkali diam-diam datang menghampiri Gu Yanzhi dengan membawa sendiri banyak makanan ringan setiap saat.     

Sebenarnya, tidak hanya Jiang Tingxu, tetapi sikap Gu Yanzhi terhadap Gu Yichen juga berbeda dari sikapnya kepada anggota keluarga lainnya.     

Dia bukan orang bodoh. Tentu saja tahu bagaimana membedakan siapa yang bersungguh-sungguh baik kepadanya, mana yang tidak.     

"Aku... eh, bukankah itu Kakak Zhan? Jiang Tingxu, aku pergi ke Kakak Zhan saja, jadi aku tidak akan mengganggumu dan Bibi. Dadah~"     

Kakak Zhan?     

Jiang Tingxu menoleh ke samping. Ia langsung melihat wajah Jun Zhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.