Bertemu Mereka
Bertemu Mereka
Uncle?
Gu Yichen berlari menghampiri dengan penuh semangat, "Kakak sepupu, Kakak sepupu, apakah anak ini adalah… anak dari gadis itu?"
Sebelum ia bisa menyelesaikan ucapannya, ia sudah dihentikan oleh beberapa pengawal.
Si Kecil baru saja hampir dipukul. Tentu saja, Gu Yichen langsung dihentikan begitu mendekati mereka.
Namun, sepertinya Gu Yanzhi mengenal mereka.
"Tuan Muda Gu?"
Gu Yanzhi hanya melirik dengan malas. Padahal orang-orang yang berdiri di sana adalah ayahnya sendiri dan satunya adalah sepupu. Orang-orang lainnya hanya terlihat familiar di ingatannya.
Tapi Gu Yanzhi tidak menunjukkan antusiasme sedikit pun. Melainkan perasaan asing, acuh tak acuh, dan tidak memedulikan mereka.
"Tidak apa-apa. Bisa dibilang aku mengenal mereka, tapi tetap teruskan menahan mereka."
Lagi pula, Ibu masih di dalam.
Baru saja Gu Yanzhi memikirkan ibunya, Wen Jie keluar, "Yanzhi …."
Gu Yanzhi tidak menyangka akan bertemu orang-orang ini sesaat setelah dia kembali ke Jincheng. Bahkan membuat ibunya juga harus menghadapi mereka.
"Bu, ayo kita pergi."
Si Kecil yang berada di gendongan Gu Yanzhi seperti merasakan sesuatu yang salah. Lalu, ia dengan manja mengulurkan tangannya ke Wen Jie, "Nenek, Ning Ning ingin gendong."
Setelah melihat orang-orang yang tidak asing baginya berdiri tidak jauh dari situ, Wen Jie merasa tidak nyaman. Namun, setelah melihat senyum Xiao Ning Ning, perasaan tidak nyaman itu segera hilang.
"Baiklah, Nenek gendong," ucap Wen Jie mengambil Ning Ning dari gendongan putranya.
Mo Boyuan dan Jiang Tingxu keluar bersamaan saat ini. Ketika mereka melihat situasi itu, Mo Boyuan mengangkat alisnya dan bertanya kepada pengawal di sampingnya, "Apa yang sedang terjadi?"
Jiang Tingxu yang bersuara, "Kalau kamu bertanya padanya, mungkin dia tidak tahu. Orang yang menggendong anak gemuk itu adalah mantan suaminya Bibi Wen. Ayah kandung Gu Yanzhi."
"Bukankah dia kepala baru kantor polisi Yuncheng?"
"Eh, bagaimana kamu bisa tahu?"
Mo Boyuan tersenyum mendengar pertanyaan istrinya, "Istriku beberapa saat yang lalu berurusan di kantor polisi. Mana mungkin aku sebagai suamimu tidak tahu apa-apa?"
Hah, apanya yang berurusan di kantor polisi? Aku sebagai warga negara yang baik hanya bertindak kooperatif untuk penyelidikan masalah.
"Sudahlah, jangan cerewet. Di sebelahnya itu adalah Gu Yichen, adik sepupu Gu Yanzhi. Eh, bukankah itu manajer Jiang yang menjual mobil kepadaku? Ternyata mereka semua saling kenal!"
Pada saat ini, Gu Yichen dan Jiang Hao juga menyadari bahwa pasangan suami istri itu melihat ke arah mereka.
"Xiao Tingxu-"
"Dokter Jiang, kebetulan sekali."
"Eh, kebetulan sekali."
Bertemu seperti ini apa masih bisa disebut kebetulan?
Mo Boyuan membisikkan sesuatu kepada pengawal. Pengawal itu mengangguk dan membubarkan diri dari sekitar Mo Boyuan. Kemudian, mereka pergi ke sekeliling Wen Jie dan Gu Yanzhi untuk melindungi mereka. Jangan harap orang lain bisa masuk dan mengganggu mereka.
Orang-orang yang berdiri bersama Gu Yueshu tampak sangat tidak puas, "Bukankah itu Wen Jie? Dia mengenal kita tapi kenapa dia tidak menyapa begitu melihat kita?"
"Benar, terlebih lagi membuat barikade seperti itu. Memangnya kita ini apa?"
Gu Yanzhi, yang dikelilingi pengawal mendengar seseorang sedang mengatai ibunya. Ia menarik pengawal yang ada di depannya dan mendekat ke hadapan mereka, "Ibuku tidak menyapamu, itu berarti didikan keluarga ibuku sangat bagus. Sebagai orang yang pernah menyakiti ibuku, meski waktu sudah lama berlalu, apa kalian pikir kami bisa melupakannya begitu saja? Jangan pernah berharap. Tidak ada satu pun dari kami yang melupakannya. Ibuku tidak lupa, aku lebih tidak bisa melupakannya!"
Orang yang digertak oleh Gu Yanzhi adalah dari Keluarga Pei, yaitu bibi tertua dari Pei Rusi.
Tidak ada yang tidak tahu tentang cerita dari bibi kecil Keluarga Pei dengan Gu Yueshu pada waktu itu.