Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ayahmu Tidak Jujur



Ayahmu Tidak Jujur

0Mau tidak mau harus dikatakan bahwa layanan resor ini benar-benar kelas satu.     
0

Mo Boyuan masih di kamar mandi, sedangkan makanan sudah diantar. Tidak disangka, ada makanan dengan gizi seimbang yang sangat cocok untuk anak-anak. Semuanya dimasak dari bahan segar, bukan makanan beku.     

"Jiang Tingxu, ada paha ayam!"     

"Tunggu ayahmu keluar dulu, nanti ada bagianmu sendiri. Tidak boleh banyak-banyak. Semua sayur ini harus kamu makan sampai habis."     

"Apa Ning Ning boleh tidak makan yang ini?"     

"Terong?"     

Si Kecil menganggukkan kepalanya, "Ya, ya."     

Si Kecil paling tidak suka makan terong. Rasanya tidak enak dan bau.     

Meskipun Jiang Tingxu terbiasa memanjakan putranya, ia tidak akan membiasakan si Kecil pilih-pilih makanan. "Ning Ning, Ibu akan memberitahumu. Anak kecil tidak boleh pilih-pilih makanan. Juga terong ini adalah salah satu dari sedikit sayuran berwarna ungu. Kulitnya yang ungu kaya akan vitamin E dan Flavonoid yang tidak bisa dibandingkan dengan sayuran lainnya. "     

"Itu... itu... Ning Ning tetap tidak mau memakannya."     

Jiang Tingxu merasa sakit kepala, tetapi ia teguh untuk tidak mempertahankan kebiasaan buruk anaknya yang pilih-pilih makanan. Ia pun melanjutkan, "Anak nakal, kamu bisa menjadi sangat pintar dan cerdik setelah memakan ini. Jika kamu tidak memakannya, kamu hanya akan menjadi orang bodoh di masa depan. Mana yang katanya ingin menjadi anak pintar? Apa mau menjadi anak bodoh saja?"     

Apakah ini salah satu bentuk penipuan yang baik? Wajah si Kecil terlihat sangat kebingungan, tetapi bagaimana mungkin seorang anak ingin menjadi bodoh?     

Setelah hatinya bergulat untuk waktu yang lama, si Kecil akhirnya mengangguk, "Baiklah, Ning Ning akan makan terong daripada menjadi bodoh."     

"Nah, itu baru benar. Ning Ning kami sangat penurut!"     

Ketika Mo Boyuan keluar dari kamar mandi, ia mendengar ibu dan anak itu sedang mengobrol, "Apa yang kalian bicarakan? Makanannya sudah datang?"     

Jiang Tingxu hanya bergumam dan tidak berniat untuk menggubris pria tak tahu malu itu.     

Si Kecil menatap ke arah Mo Boyuan, "Ayah, Jiang Tingxu bilang jika Ning Ning tidak makan terong, nanti bisa menjadi bodoh. Ning Ning akan terus makan terong di masa depan, karena Ning Ning tidak ingin menjadi bodoh! Ayah, apakah kamu mau? Kamu akan menjadi sangat pintar setelah makan ini!"     

Sebenarnya Mo Boyuan juga sangat membenci terong. Tapi saat di depan putranya, ia tidak boleh menunjukkan kebiasaan pilih-pilih makanan.     

"Ibumu benar. Kamu harus makan lebih banyak terong."     

Untuk pertanyaan lain, Mo Boyuan tidak akan menjawabnya.     

Namun, si Kecil tidak mudah ditipu. "Ayah, ada banyak terong. Ning Ning tidak bisa makan terlalu banyak, kalau begitu kita makan berdua!"     

Mana mungkin Mo Boyuan bisa menolak? Tentu saja jawabannya tidak! Karena, ibu dari anak ini sekarang menatapnya dengan penuh arti.     

"Ehem, baiklah."     

Saat tahu terong itu bisa dibagi menjadi setengah, si Kecil pun langsung bersorak. Karena akhirnya bisa membagi makanan yang ia benci dengan ayahnya.     

Ketika keluarga yang terdiri dari tiga orang ini sedang makan, si Kecil langsung bertindak untuk mengambil terong dari piring dan memindahkannya ke mangkuk ayahnya dengan sendok, "Ayah, kamu tidak bisa mengingkari janjimu. Kita harus membaginya setengah untuk satu orang."     

"Kapan aku bilang akan ingkar janji?"     

Xiao Ning Ning kemungkinan tidak mendengar apa yang dikatakan ayahnya sembari menggertakkan gigi. Tetapi meski putranya tidak mendengarnya, bukan berarti orang di satu sisi lainnya tidak mendengarnya!     

Jiang Tingxu tidak tahu bahwa pria di sebelahnya tidak suka makan terong sejak kecil. Ia pun tersenyum dalam hatinya. Saat ia terkekeh, tiba-tiba kakinya disenggol oleh Mo Boyuan.     

"Mo Boyuan, kamu!"     

"Ibu, Ayah, kenapa?"     

Jiang Tingxu tidak mungkin berkata jujur bahwa ayahnya diam-diam menyenggol kakinya, bukan?     

"Tidak ada, ayahmu tersedak saat makan."     

Si Kecil juga tidak ragu dengan jawaban ibunya, "Ayah, makanlah dengan hati-hati. Tidak akan ada yang merampok makananmu. Jika kamu suka, Ning Ning akan memberimu semua terong ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.