Menjadi Istri Sang Bintang Film

Baiklah, Aku Akan Mendengarkan Istriku



Baiklah, Aku Akan Mendengarkan Istriku

0"Baiklah, aku menurut padamu."     
0

Si Kecil melihat ayah dan ibunya saling menggoda di depannya. Ia pun tidak tahu harus bereaksi seperti apa.     

Padahal ia juga ada di sini, kenapa ia merasa ada jarak berjuta-juta kilometer di antara mereka?     

Padahal, jika tidak ada si Kecil, mungkin sekarang Mo Boyuan dan Jiang Tingxu sedang membicarakan bisnis bernilai ratusan juta!     

Jiang Tingxu tersipu malu dan langsung mendorong Mo Boyuan pergi, "Pergi sana!"     

Mo Boyuan langsung bangkit. Lagi pula, ada Gu Yanzhi dan Bibi Wen di sebelah. Mereka berdua tidak bisa dengan bebas melakukan apa pun yang ingin mereka lakukan.     

Mo Boyuan lebih baik berdiri. Jika tidak, ia sendiri yang akan merasakan akibatnya.     

"Mandi dan ganti bajumu. Manajer akan menyuruh seseorang untuk menyiapkan makanan dan mengantarkannya. Setelah makan, kita pergi ke makam."     

Ketika mereka kembali ke Jincheng beberapa tahun yang lalu, mereka juga seperti ini, jadi Jiang Tingxu sudah terbiasa. Ia juga tidak perlu khawatir ada sesuatu yang buruk. Semuanya sudah diatur dan tidak perlu repot-repot. Ini adalah hal yang bagus!     

Jiang Tingxu duduk di pinggir tempat tidur, lalu melambai kepada putranya yang ada di sampingnya, "Ayo, Ibu akan memandikanmu."     

Si Kecil pun lupa apa yang ia pikirkan tadi. Ia mengulurkan kaki kecilnya yang gemuk, lalu pergi ke kamar mandi bersama ibunya.     

Hanya mandi biasa, jadi tidak perlu memakan banyak waktu. Saat keluar, Jian Tingxu menggendong si Kecil yang sudah dibalut dengan handuk besar.     

Mo Boyuan pun bergegas mendekat begitu melihat si Kecil keluar, "Aku saja yang menggendongnya, kamu mandilah."     

Jiang Tingxu juga tidak menolak. Setelah menyerahkan putranya kepada pria itu, dia berbalik.     

Di tempat tidur besar, si Kecil yang baru saja mandi sedikit bersemangat. Ia melompat langsung ke tempat tidur dan tertawa terus menerus.     

"Hahaha, Ayah, lihat Ning Ning melompat begitu tinggi!"     

Mo Boyuan sedang mengobrak-abrik koper untuk mencari pakaian putranya. Ketika ia mendengar teriakan si Kecil, ia melihat anak itu melompat-lompat di tempat tidur, "Mo Zhining, aku akan menghitung sampai tiga. Jika kamu tidak berhenti, kamu akan tinggal di kamar sendirian dan menunggu sampai kami kembali!"     

Eh? Apakah Ayah berencana untuk tidak membawaku pergi? Itu tidak boleh!     

Si Kecil yang awalnya melompat-lompat dengan bahagia pun berhenti dengan cepat. Dia duduk dan menunggu ayahnya memakaikan pakaian untuknya.     

Mo Boyuan memijit pelipisnya yang terasa sakit.     

Mo Boyuan belum selesai memakaikan pakaian untuk si Kecil, tapi Jiang Tingxu sudah keluar dari kamar mandi dengan terbungkus jubah mandi.     

Saat melihat koper yang terbuka, ia tersipu sejenak.     

Jiang Tingxu lupa mengemasnya secara terpisah saat berkemas. Karena tidak berniat untuk tinggal lama di sini, jadi ia membawa dua pakaian ganti, lalu bibi pelayan memasukkan semua pakaian dari tiga orang keluarga mereka ke dalam satu koper.     

Pada saat ini, pakaian dalamnya ternyata sudah berpindah tempat.     

Saat berpikir siapa yang memindahkannya, seketika wajahnya langsung memerah. Ia hanya bisa berkata dengan nada mendesak, "Mo Boyuan, cepat mandi sana!"     

Mo Boyuan langsung mengerti ketika ia melihat wajah istri kecilnya itu merah sampai ke leher. Bola matanya juga bergerak ke sana kemari melirik koper dari waktu ke waktu.     

Seketika sudut bibir Mo Boyuan melengkung, "Ya, aku akan mandi."     

Saat ia melewati istri kecilnya, ia menghentikan langkahnya dan berbisik di telinga Jiang Tingxu, "Merah muda~"     

Jiang Tingxu langsung terperanjat. Seperti biasa, ia hendak mencubit Mo Boyuan, tapi pria itu dengan cepat menghindar dan melangkah ke kamar mandi dengan tergesa-gesa. Senyum di wajahnya pun langsung mengembang bagaikan riak air.     

Setelah putranya memanggil beberapa kali, Jiang Tingxu akhirnya tersadar.     

"Jiang Tingxu!"     

"Ah, ada apa?"     

"Aku bilang ingin minum air."     

"Baiklah, Ibu akan mengambilkannya untukmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.