Menjadi Istri Sang Bintang Film

Luka Pada Waktu itu



Luka Pada Waktu itu

0Hanya saja dari awal hingga akhir, si Kecil bermanja-manja di pelukan neneknya dan tidak ada niatan untuk pindah ke kakeknya sama sekali.     
0

Ini membuat Ayah Mo iri hingga mukanya masam.     

"Bu, kamu terlalu memanjakannya," kata Jiang Tingxu dengan tidak berdaya setelah ia mendekat ke arah mereka.     

Semua orang dari keluarga Mo sangat menyayangi si Kecil. Di mansion tua ini, bisa dibilang semua yang si Kecil inginkan pasti akan terpenuhi.     

Sekarang ditambah dengan kehadiran Ayah dan Ibu Mo, si Kecil akan tambah dimanja!     

Ibu Mo dan cucunya bermain-main sebentar, setelah itu berkata, "Memangnya apa yang salah? Keluarga kita ini sudah cukup menahan diri. Coba bandingkan dengan keluarga lain. Sebut saja keluarga Li, keluarga Liu, dan keluarga Wang, mereka itu yang disebut memanjakan anak-anak."     

Berbicara tentang nama keluarga-keluarga besar itu, seluruh kalangan papan atas negeri ini juga pasti tahu.     

Cucu dari keluarga Wang yang baru duduk di kelas tiga sekolah dasar sering menggertak teman-teman sekelasnya di sekolah.     

Setiap kali orang tuanya dipanggil ke sekolah, keluarga Wang tidak pernah berpikir ada yang salah dengan anak mereka. Hingga suatu saat, anak mereka melukai teman sekelasnya hingga kepalanya bocor.     

Jika boleh dibandingkan, putra Jiang Tingxu sudah sangat penurut dan bersikap baik.     

Ayah Mo sudah tidak berharap lagi cucunya yang baik itu akan mendekatinya, jadi ia berdeham dan berkata dengan nada datar dan sedikit dingin, "Tingxu, ini Paman dan Bibi Gu."     

"Paman Gu, Bibi Gu."     

Akhirnya, Jiang Tingxu menyapa keduanya. Lagi pula, mereka berdua memang tamu.     

Wajah Ibu Gu kaku dengan senyuman yang tampak dibuat-buat, "Kamu Tingxu? Kamu sudah besar, ya."     

Sedangkan Ibu Mo menjawab lebih dulu, "Tentu saja. Terakhir kali kamu bertemu dengannya, itu saat Shiyu menyakiti anak kami. Waktu memang berlalu dengan cepat, sudah sepuluh tahun berlalu sejak kejadian itu."     

Dengan kata lain Ibu Mo membuat keluhan tentang, Seberapa besar rasa tidak tahu malumu? Beraninya kamu menganggap tidak terjadi apa-apa setelah melakukan hal seperti itu kepada anak kami? Dan lagi-lagi datang ke sini untuk menjilat.     

Jika bukan karena persahabatan antara keluarga Mo dan keluarga Gu, Ibu Mo benar-benar akan mengusir orang-orang ini.     

Untuk sementara, Ibu Mo masih belum tahu bahwa pasangan ini sudah pernah satu kali datang ke sini beberapa waktu lalu dan memberi tahu Kakek Mo tentang rencana pernikahan.     

Ck, ck. Sebenarnya rasa malu mereka terbuang ke mana? Dasar muka tembok yang tidak tahu malu!     

Jiang Tingxu merasakan sedikit kekhawatiran sebelumnya. Bagaimanapun, keluarga ibu mertuanya dan keluarga Gu telah berteman selama bertahun-tahun.     

Tapi sekarang, kekhawatiran itu hilang dalam sekejap.     

Pasangan keluarga Gu itu pun tidak bisa menahan malu saat Ibu Gu membicarakan masalah beberapa tahun yang lalu, "Ehem, Mu Ling. Itu masalah sudah bertahun-tahun berlalu, bisakah kamu tidak menyebutkannya lagi?"     

Kemudian Ibu Gu melihat ke arah Jiang Tingxu, "Tingxu, sekali lagi Bibi minta maaf atas apa yang dilakukan anak kami Shiyu beberapa tahun yang lalu. Dia masih muda dan impulsif saat itu. Jadi, belum bisa mempertimbangkan banyak hal secara komprehensif. Bibi juga sudah mendisiplinkan Shiyu dengan keras beberapa tahun ini. Dia sudah menyesal atas kesalahan yang dia perbuat saat itu."     

Hah!     

Jika Gu Shiyu memang benar-benar seperti yang ibunya katakan, akan sangat aneh kenapa Gu Shiyu tidak menunjukkan rasa bersalah apa pun kepada Jiang Tingxu waktu itu!     

Pada pesta beberapa waktu lalu, Gu Shiyu tetap tidak berubah. Terlebih lagi saat menatap pria menyebalkan itu, sepertinya Gu Shiyu tidak hanya merasa bahwa ia tidak bersalah, tapi juga menganggap bahwa tindakannya sudah tepat.     

Selain itu, untuk apa mengutip pepatah busuk dari internet, Jika meminta maaf itu ada gunanya, lalu buat apa ada polisi?     

Apa yang dilakukan Gu Shiyu pada waktu itu bukanlah sesuatu yang bisa ditebus dengan hanya permintaan maaf saja.     

Jika waktu itu Mo Boyuan tidak tiba tepat waktu, maka kemungkinan yang terjadi sangatlah buruk.     

Pada akhirnya, kakek Gu Shiyu yang datang secara pribadi ke rumah dan memohon kepada Ibu Gu yang berada di luar negeri agar pulang ke Yuncheng demi meminta maaf kepada keluarga Mo. Setelah itu, masalah pun dapat ditekan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.