Menjadi Istri Sang Bintang Film

Mereka Bilang Ning Ning Yatim Piatu



Mereka Bilang Ning Ning Yatim Piatu

0'Tidak mau sekolah? Memang khas pemikiran anak kecil di seluruh dunia!'     
0

Kali ini si Kecil sangat beruntung mendapatkan libur satu minggu.     

Tapi apa masih ingin terus liburan? Tentu saja itu tidak boleh bagi anak kecil.     

Si Kecil mengomel dan mulai terisak, tapi Jiang Tingxu malah tidak menanggapinya.     

"Jiang Tingxu!" teriak si Kecil dengan marah.     

Jiang Tingxu malah tersenyum, "Ya, ada apa?"     

Nada tenang dari mulut Jiang Tingxu membuat si Kecil merasa usahanya sia-sia. Kemarahan yang ia tahan di dadanya pun menghilang dalam sekejap seperti bola yang kempis.     

Kedua tangan kecilnya memegang celana ibunya, "Ning Ning sungguh tidak ingin pergi ke sekolah. Anak-anak di TK itu jahat, Ning Ning tidak mau bersama mereka." Akhirnya, ia mengungkapkan pikiran sebenarnya yang telah ia simpan untuk waktu yang lama.     

Jiang Tingxu yang mendengar ucapan putranya pun langsung mengerutkan kening, lalu ia berjongkok dan bertanya dengan lembut, "Katakan pada Ibu, kenapa teman-teman jahat? Mereka menyakitimu?"     

Padahal, TK yang dimasuki si Kecil adalah taman kanak-kanak swasta paling mahal di Yuncheng. Biaya sekolah untuk setahun paling minimal enam digit dan tidak diragukan lagi anak-anak yang bersekolah di sana adalah anak-anak dari kalangan orang kaya.     

Meski identitas anak ini belum pernah terbongkar, namun pihak sekolah pasti sudah mengetahuinya.     

Selain itu, memangnya berapa usia anak-anak TK?     

Si Kecil menutup bibirnya rapat-rapat dan matanya menghindari tatapan ibunya.     

"Ning Ning~"     

Jiang Tingxu memegang bahu putranya sambil menatap dengan tegas.     

Menyadari tatapan serius ibunya, si Kecil mengerucutkan bibirnya dan berkata perlahan, "Mereka semua bilang Ning Ning tidak memiliki orang tua, Ning Ning ini yatim piatu. Padahal Ning Ning bukan yatim piatu, mereka semua jahat!"     

Setelah mengatakan kalimat terakhir, mata si Kecil mulai berkaca-kaca.     

Jiang Tingxu sungguh tidak menyangka akan hal ini. Untuk sesaat, ia merasakan sakit yang tak tertahankan.     

'Anak yatim piatu?'     

'Betapa menyakitkannya kata ini bagi anak kecil?'     

"Maaf, kami orang tua tidak baik sampai membuat kesalahpahaman di TK Ning Ning."     

Pada akhirnya si Kecil tidak bisa menahan tangis, "Mereka jahat. Mereka berbicara omong kosong." Ning Ning tetap tidak lupa menghibur ibunya.     

Jiang Tingxu memeluk anak itu dengan erat, dalam hatinya penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah. Ia menciumi kepala Ning Ning, "Sayang, jangan menangis."     

"Ya, Ning Ning tidak menangis."     

'Kenapa anak ini menderita begitu banyak rasa sakit?'     

Hanya saja, anak ini harus tetap pergi ke taman kanak-kanak, karena memang harus bersekolah.     

Jiang Tingxu mengusap air mata putranya, "Sayang, lain kali Ibu yang akan mengantarmu ke sekolah, ya?"     

Anak itu telah berada di taman kanak-kanak selama hampir satu tahun, tetapi sebagai orang tua, Jiang Tingxu tidak pernah ke sana sekali pun.     

Tak heran jika anak-anak di TK akan mengatakan bahwa putranya adalah anak yatim piatu.     

Ketika si Kecil mendengar apa yang dikatakan ibunya, ia menarik napas dan tampak tidak percaya, "Benarkah?"     

Jiang Tingxu mengangguk, "Tentu saja!"     

Ketika si Kecil mendengar jawaban penegasan dari ibunya, ia sepertinya lupa bahwa ia baru saja menangis. Ia langsung tersenyum sambil mengulurkan jari kelingkingnya, "Kalau begitu hari Senin!"     

"Tidak masalah, kalau begitu sekarang waktunya kita mandi, lalu tidur?"     

Si Kecil juga tidak punya keinginan lain lagi, ia dengan menurut mengulurkan kedua tangannya, "Gendong~"     

Jiang Tingxu menggendong putranya dan mengambil handuk besar dari lemari di dekatnya.     

Di kamar mandi, ibu dan anak itu terus tertawa bahagia.     

Setelah beberapa saat, si Kecil digendong keluar dari kamar mandi dengan dibalut handuk besar. Ia terlihat seperti kantong daging segar yang baru keluar dari alat panggang.     

Pada saat itu juga, ponsel di atas meja berdering.     

"Jiang Tingxu, ada telepon."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.