Menjadi Istri Sang Bintang Film

Sekali Lagi Dijebak



Sekali Lagi Dijebak

0Sekarang ini, orang yang dicurigai melakukan itu saja belum ditemukan. Kalau Jiang Tingxu mulai bertindak dari sekarang, pasti pihak lawan akan mengetahuinya.     
0

Jiang Tingxu menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya.     

Mo Boyuan mengerutkan keningnya dan di dalam matanya entah badai macam apa yang sedang terjadi. Setelah beberapa saat, ia pun bicara, "Baiklah, jika kamu bilang tidak ada, maka tidak ada."     

Meskipun bicara begitu, namun hanya pria itu sendiri yang tahu persis apa yang akan ia lakukan.     

Jika tidak, apa arti sebuah senyuman yang muncul di sudut bibir pria ini?     

"Baiklah, aku akan pulang."     

Jiang Tingxu tidak berani tinggal lebih lama lagi karena takut salah bicara.     

Pria di depannya adalah rubah licik yang sudah terlatih sejak lama.     

Saat ini, Jiang Tingxu masih punya kesadaran diri.     

Hanya karena tidak bisa terprovokasi oleh pria ini, bukan berarti Jiang Tingxu juga tidak bisa sembunyi.     

Melihat istrinya pergi tanpa menoleh ke belakang, Mo Boyuan merasakan kemarahan tumbuh di dalam hatinya, 'Bagaimana bisa jadi seperti ini? Ya, bukankah ini semua karena ulahku sendiri?'     

Baru setelah Jiang Tingxu pergi, Mo Boyuan keluar dari restoran.     

Xiao Wu mendekat lalu memberikan laporan singkat tentang Leng Zheng yang membawa Si Kecil pergi.     

Mo Boyuan mengangguk dan dengan santai bertanya, "Xiao Wu, berapa umurmu saat masuk ke keluarga Mo?"     

"Empat tahun. Mungkin sekitar empat."     

"Hmm, berarti kau sudah mengabdi selama dua puluh dua tahun. Apakah kau sudah punya pacar?"     

Melihat bahwa sebenarnya Bos peduli dengan masalah pribadinya, Xiao Wu sangat tersanjung dan tersipu saat itu juga.     

"Belum."     

Xiao Wu sibuk dengan urusan bosnya setiap hari. Bagaimana mungkin ia bisa punya waktu untuk berpacaran?     

"Kamu sudah berusia 26 tahun tapi masih belum punya pacar. Apakah kamu akan melajang seumur hidupmu?"     

'Haha.'     

Baru juga 26 tahun, memangnya kenapa jika masih lajang?     

'Jangan merasa bangga dulu, Bos. Meskipun Anda menikah muda, memangnya ada perbedaan antara Anda dengan kami? Nyonya saja tidak peduli dengan Anda, kan?'     

Xiao Wu mengeluh dalam hati karena sudah dikatai oleh bosnya.     

Mo Boyuan tidak akan terus-menerus menggoda bawahannya itu, "Apa yang kamu lakukan? Pergi ke bandara."     

"Baik, Bos."     

Namun Jiang Tingxu yang telah pergi sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya terjebak lagi ke dalam plot yang dibuat Mo Boyuan.     

Mau Boyuan memang sengaja membiarkan Jiang Tingxu dan dengan mudah berjanji untuk tidak muncul di hadapannya selama dua hari. Itu karena syuting iklan Charming dimulai lebih awal. Jadi, ia perlu melakukan perjalanan ke Negara F selama dua hari ke depan.     

Mereka berbeda negara, jadi bagaimana mungkin Mo Boyuan akan muncul di hadapan Jiang Tingxu?     

...     

Tidak butuh banyak waktu bagi Jiang Tingxu untuk sampai ke rumah. Tetapi, saat ia membuka pintu, rasanya seperti ia telah masuk ke pintu yang salah.     

Rumahnya berantakan, dengan kapas berhamburan di mana-mana.     

Setelah memerhatikan keadaan dengan teliti, ternyata dua bantal yang ada di sofa sudah tercabik-cabik.     

Sedangkan, dua orang yang ada di sana melirik Jiang Tingxu pada saat yang bersamaan. Keduanya lalu kembali melanjutkan pertarungan mereka.     

"Jiang Tingxu~"     

Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang lemah. Si Kecil memperlihatkan wajahnya dan berlari dari dalam rumah menuju pintu.     

"Eh, mereka ini siapa?"     

Si Kecil membersihkan kapas di tubuhnya dan berkata, "Mereka bertengkar."     

'Anakku, yang terpenting bukan itu.'     

Jiang Tingxu bertanya lagi, "Kenapa mereka bertengkar?"     

Si Kecil menggelengkan kepalanya, "Ning Ning juga tidak tahu. Untung saja Ning Ning segera bersembunyi." Setelah selesai berbicara, Si Kecil menepuk-nepuk dadanya sendiri.     

Untungnya, keduanya tidak melanjutkan lagi. Setelah melayangkan beberapa gerakan, Xiao Hua Hua langsung ditekan ke lantai oleh Leng Zheng dan secara resmi duel mereka berakhir. Setelah itu, Leng Zheng menghampiri dan membungkuk kepada Jiang Tingxu, "Maaf, Nyonya. Saya akan segera membersihkannya."     

Mata Jiang Tingxu terasa berkedut-kedut. Kemudian, ia menarik putranya keluar dari rumah karena di dalam benar-benar berantakan.     

Xiao Hua Hua merangkak mencoba berdiri dari lantai, lalu tersenyum dan melambai ke Jiang Tingxu, "Kakak Jiang, selamat siang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.