Menjadi Istri Sang Bintang Film

Maaf, Itulah yang Aku Pikirkan



Maaf, Itulah yang Aku Pikirkan

0"Apanya yang halo!"     
0

'Orang ini sudah membuat rumah jadi berantakan seperti ini, tapi masih saja bisa santai!'     

Xiao Hua Hua akan berlari mendekat, namun dicegah oleh Jiang Tingxu terlebih dulu, "Berhenti!"     

Xiao Hua Hua pun langsung menghentikan langkahnya, "Ah? Kak Jiang, kenapa?"     

Setelah mendengar ucapannya, Jiang Tingxu menunjuk ke ruangan, "Kembali dan bersihkan semuanya sampai bersih. Setelah itu keluar dari sini!"     

Mendengar kata-kata itu, Xiao Hua Hua mengira dirinya salah dengar.     

'Apa Kak Jiang benar-benar menyuruh dirinya untuk bersih-bersih?'     

Semenjak ia kecil hingga dewasa, Xiao Hua Hua benar-benar tidak pernah melakukan hal semacam itu sendiri. Bagaimana mungkin Xiao Hua Hua yang terkenal secara internasional mau melakukan hal-hal itu?     

Tapi jika Xiao Hua Hua mengatakannya, ia pasti akan ditertawakan oleh semua orang yang ada di sini?     

Xiao Hua Hua melirik Jiang Tingxu, lalu melirik Leng Zheng yang sudah lebih dulu mulai membersihkan di dalam rumah. Kemudian berkata, "Bukankah dia sudah membersihkannya?"     

Jiang Tingxu malah tersenyum sambil mengangguk, ia sangat suka dengan ucapan Xiao Hua Hua barusan, "Benar, tapi Leng Zheng tidak melakukan semua kekacauan ini sendirian, kan?"     

"Karena kamu juga ambil bagian, bukankah kamu juga harus bertanggung jawab? Hua Hua, anak kecil saja tahu perkara semacam ini. Apa kamu mau dibandingkan dengan anak kecil?"     

Si Kecil di satu sisi mengerti dengan kata-kata ibunya, "Bibi Hua Hua, Jiang Tingxu benar. Jika kamu melakukan kesalahan, kamu akan dihukum. Itu diajarkan oleh guru TK kami. Kami tidak boleh melepas tanggung jawab~"     

'Kesimpulan dari kata-kata mereka ini sangat jelas, aku adalah orang yang buruk!'     

Nyali Xiao Hua Hua menciut, bahkan ia sampai kehabisan kata-kata. Ia melihat ke arah Jiang Tingxu dan Xiao Ning Ning yang berdiri di pintu, tiba-tiba ia merasa frustrasi.     

"Baiklah, akan aku bersihkan, puas?"     

Jiang Tingxu tidak bermaksud menyulitkan siapa pun. Ia hanya memperlakukan Hua Hua seperti adiknya sendiri tulus dari dalam lubuk hatinya.     

Setelah kebersamaan mereka yang singkat pada kehidupan sebelumnya, Jiang Tingxu mengetahui bahwa Xiao Hua Hua yang terkenal secara internasional ini memiliki temperamen seperti anak kecil. Xiao Hua Hua tidak pernah mengerti bagaimana cara menghadapi dunia.     

Bisa dibilang, mungkin putranya lebih paham daripada Xiao Hua Hua.     

Jiang Tingxu ingin perlahan-lahan mengajari Xiao Hua Hua bagaimana beradaptasi dengan dunia.     

Setelah melihat berbagai macam hal di dunia, mungkin akan mengubahnya menjadi bijaksana dan tidak mengejar orang yang tidak seharusnya ia kejar.     

Namun, saat mereka mulai bersih-bersih, Leng Zheng yang mengerjakan sebagian besarnya. Xiao Hua Hua bahkan tidak menyentuh sampah sama.     

Tentu saja, Leng Zheng tidak mau bertemu dengan Xiao Hua Hua lagi.     

Leng Zheng membawa kantong sampah, lalu melirik orang di depannya yang menghalangi, "Minggir, kamu menghalangi."     

'Hah…'      

Xiao Hua Hua yang masih asyik bermain-main dengan cepat menyingkir. Beberapa saat kemudian, "Hei pria kekar, ruangan ini luas. Kenapa juga kau harus lewat di depanku?"     

Namun, Leng Zheng tidak menjawab. Ia terus saja melangkahkan kaki panjangnya.     

Di depan pintu, ibu dan anak itu terdiam. Sepertinya apa yang mereka pikirkan sama, ini sama saja seperti melihat interaksi mereka sendiri saat di dalam rumah.     

Leng Zheng terlihat sungkan, "Nyonya, Tuan Muda Kecil, saya akan membuang sampah."     

Si Kecil mundur beberapa langkah dan memeluk paha ibunya dari belakang. Dia bertanya dengan rasa ingin tahu, "Paman Leng, apakah kamu berkencan dengan bibi Hua Hua?"     

Kata-kata Si Kecil itu benar-benar membuat wajah kesal Leng Zheng berubah menjadi merah dalam sekejap, "Tidak, Tuan Muda Kecil. Itu benar-benar tidak mungkin!"     

Xiao Hua Hua yang berada di dalam rumah pun sangat kesal mendengarnya. Ia langsung berdiri dan datang dengan aura pembunuh, "Hei, pria kekar, apa aku tidak salah dengar? Apakah kamu sebegitunya membenciku?"     

'Sial, apakah kamu tahu orang yang kamu benci ini orang yang seperti apa?'     

Leng Zheng pasti tidak tahu ada berapa banyak pria yang mengantre untuk menjadi kekasih Xiao Hua Hua yang terkenal secara internasional ini.     

Leng Zheng yang sebenarnya tidak punya niatan apa pun itu akhirnya meminta maaf, "Nona Ouyang, aku minta maaf jika kata-kataku membuatmu tidak senang."     

Hanya saja, yang namanya minta maaf hanyalah sekedar ucapan belaka, di dalam pikirannya tidak pernah benar-benar berpikir begitu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.