Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tidak Sembarangan Melakukannya



Tidak Sembarangan Melakukannya

0Gu Yichen berkata, "Aku tahu. Ketua Pei baru saja memberitahuku."     
0

Jiang Tingxu melihat jam, "Baiklah, kalau begitu. Silakan lanjut berbincang dengan Ketua Pei. Aku harus absensi, jadi aku pergi dulu."     

Namun siapa sangka, Gu Yichen menghentikan Jiang Tingxu, "Tunggu, tunggu, tunggu."     

"Ada apa?"     

Gu Yichen mendekatkan wajahnya ke arah telinga Jiang Tingxu dan berbisik hingga hanya dua orang itu yang bisa mendengar, "Kapan kamu menikah? Bagaimana bisa kamu menikahi keluarga Mo itu?"     

'Eh?'     

Setelah melihat ekspresi bingung di wajah Jiang Tingxu, Gu Yichen melanjutkan, "Aku juga ada di pesta semalam."     

'Ternyata begitu.'     

'Tadi malam memang Mo Boyuan, si pria bajingan itu, berkata dengan suara keras. Tentu saja, siapa di pesta itu yang tidak tahu?'     

Setelah menyumpahi pria itu, Jiang Tingxu menjawab, "Jangan bicara omong kosong."     

Gu Yichen tiba-tiba mendengus, "Memangnya aku suka omong kosong? Tapi, apakah Kakak Sepupu tahu? Lagi pula, sepupuku dan suamimu itu adalah musuh bebuyutan di internet."     

Namun siapa sangka, ternyata ada garis yang menghubungkan antara dua orang itu? Jika hal ini sampai diketahui orang luar, kemungkinan para penggemar akan terkejut hingga mulut mereka menganga.     

"Tidak tahu."     

"Hm?"     

"Aku tidak tahu, aku belum bertemu dengannya lagi selama bertahun-tahun."     

Gu Yichen mengangkat bahu, "Baiklah, baiklah. Cepatlah masuk, jangan mengulur waktu lagi."     

Gu Yichen tersadar ia sudah menunda waktu Jiang Tingxu.     

Setelah Jiang Tingxu pergi, Pei Rusi pun tidak tahan untuk tidak bertanya, "Keluargamu dan Dokter Jiang sangat akrab?"     

Gu Yichen tidak bisa menyangkalnya, jadi ia langsung menjawab, "Dia tidak hanya akrab dengan keluargaku, tapi sangat-sangat akrab, terutama dengan Bibi dan Kakakku."     

Ini bukan masalah yang sepele, jadi Gu Yichen tidak mengatakan lebih jauh karena sudah melibatkan nama keluarga.     

Untungnya, Pei Rusi bukanlah orang yang suka bergosip. Tentu saja ia tidak akan bertanya terus menerus, "Ayo pergi, aku akan mengantarmu ke bagian toraks."     

...     

Jiang Tingxu mengerutkan kening sepanjang jalan.     

'Gu Yichen datang menemui Bibi Wen? Hanya berkunjung atau ada alasan khusus? Apa mungkin keluarga Gu ada masalah?'     

Dalam hati Jiang Tingxu merasa sedikit khawatir. Meskipun waktu itu ia tidak mengerti masalah keluarga Gu secara detail, namun ia masih tahu beberapa hal.     

'Jadi, kenapa Gu Yichen mencari Bibi Wen? Apakah Gu Yanzhi tahu?'     

Kerutan di kening Jiang Tingxu semakin dalam. Entah sejak kapan, kepala perawat sudah berdiri di depannya sambil terus memanggilnya beberapa kali. Akhirnya ia tersadar, "Ah?"     

"Dokter Jiang, ada apa denganmu? Apakah kamu sakit?"     

Jiang Tingxu langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak. Hanya terpikirkan sesuatu. Ada apa?"     

Kepala perawat tersenyum, "Bukan apa-apa. Aku melihatmu dari jauh sedang melamun, aku kira kamu sakit!"     

Jiang Tingxu juga tersenyum, "Aku baik-baik saja."      

Dia menjawabnya sambil menggeleng hingga menyebabkan bekas gigitan seseorang di lehernya kemarin terbuka.     

Kepala perawat tidak buta, seketika ia merasa gelisah.     

Kemudian kepala perawat teringat tentang apa yang dikatakan Dokter Jiang bahwa dia ingin mempersiapkan sesuatu.     

"Eh, Dokter Jiang, di sini ada...."     

Saat Jiang Tingxu melihat ke mana kepala perawat itu menunjuk, dengan segera tubuhnya kaku. Dengan buru-buru dia meluruskan kerah untuk menutupinya.     

Wajahnya menjadi merah tidak karuan, "Itu... itu..."     

Tidak mungkin Jiang Tingxu mengatakan yang sesungguhnya bahwa ia digigit oleh suaminya.     

Tapi, untuk hal-hal semacam ini, semakin ingin menjelaskan maka semakin bingung dalam menjelaskannya, bukan?     

Kepala perawat mengulurkan tangan untuk menepuk Jiang Tingxu, lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Kita sudah dewasa. Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, selebihnya tidak begitu penting."     

'Eh…'     

Jiang Tingxu rasanya ingin menangis.     

Sungguh, Jiang Tingxu tidak sembarangan melakukannya, oke?     

Jiang Tingxu bukanlah gadis kecil, putranya saja sudah umur berapa, jadi mana mungkin ia tidak mengerti makna terdalam dari kata-kata kepala perawat?     

Hanya saja, kepala perawat benar-benar salah paham padanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.