Menjadi Istri Sang Bintang Film

Menyembunyikan Lumayan Dalam



Menyembunyikan Lumayan Dalam

0Kecuali Raja film Mo menawarkan harga yang lebih tinggi, maka hal ini masih bisa didiskusikan lagi.     
0

Lagi pula, Xiao Hua Hua bukan datang dari sisi musuh. Bisa dibilang dia sebagai perpendekan internal untuk hubungan kedua suami istri ini.     

Jiang Tingxu menatap ke arah pintu, kemudian masuk ke dalam kamar. Setelah mengambil pakaian tidur, ia pergi ke kamar mandi.     

Di sisi yang lain, Raja film Mo sedang melakukan panggilan video dengan Tan Yiming.     

"Lao Er, penampilanmu sangat baik hari ini!"     

Mo Boyuan mengambil sebotol anggur di tangannya, lalu meneguknya dua kali. Setelah itu, ia berkata, "Ada apa memangnya? Tidak boleh?"     

"Tentu saja boleh. Itu terserah kamu, tetapi bagaimana kamu menjelaskan kepada Bibi tentang masalah dengan keluarga Gu itu?"     

"Menjelaskan? Memangnya apa yang perlu dijelaskan? Kejadian itu terjadi saat Ibuku sudah lama tidak berhubungan dengan wanita dari keluarga Gu itu."     

Tan Yiming menyibakkan beberapa helai rambut di depan dahinya, "Oh? Tapi, dari apa yang aku dengar sepertinya tidak begitu? Beberapa hari yang lalu, orang tua Nona Gu pergi ke mansion tua untuk membicarakan pernikahan ke keluarga kalian."     

Mo Boyuan benar-benar tidak mengetahui tentang hal ini, ia baru mendengarnya dari Tan Yiming. Seketika ia mengerutkan kening, "Membicarakan pernikahan? Berani sekali mereka?"     

"Oh, Lao Er, sepertinya kamu terlalu meremehkan mereka. Memangnya kenapa mereka tidak berani? Mereka mengusulkan pernikahan bukan untuk Mo Er, tapi kepadamu!"     

Begitu Tan Yiming mengatakan itu, Mo Boyuan tidak merespons. Sebaliknya, seruan seorang wanita terdengar dari video, "Apa? Keluarga Gu yang tidak tahu malu itu masih saja ingin menjadi serangga pengganggu?"     

Dalam sekejap, wajah Su Muxue muncul di video.     

Tentu saja, selama dua detik Mo Boyuan sempat terkejut, namun ia segera kembali bersikap seperti biasa, "Sepertinya Kakak besar sedang sibuk?"     

Ucapan Mo Boyuan sebenarnya sedang mengejek Tan Yiming.     

Mo Boyuan tidak menyangka, Bos Besar ternyata menyembunyikan hal seperti ini di sana?     

Memang pantas Bos Besar dijuluki rubah tua yang cerdik. Bahkan, tidak terdengar berita sedikit pun.     

Tan Yiming memegang dahinya dengan malas dan berkata kepada Mo Boyuan, "Kita bicarakan lain kali jika ada waktu. Aku tutup dulu."     

Mo Boyuan sedang berbaring di sofa. Matanya yang dingin semakin gelap, tapi sudut bibirnya tetap tersenyum. Entah apa yang sedang ia rencanakan.     

Mo Boyuan tidak berdiri lagi sampai tidak ada setetes pun yang tersisa dari botol anggurnya.     

...     

Pada saat ini, Jiang Tingxu tertidur di tempat tidur.     

Terdengar suara pintu terbuka dengan pelan, namun itu sama sekali tidak mengusik tidurnya.     

Namun, dalam pemantauan, Xiao Hua Hua mengirimkan beberapa kode peringatan.     

Tentu saja, kode peringatan muncul karena ada pria cabul yang sedang diam-diam masuk ke rumah orang lain di tengah malam.     

'Yah~ Meski pria cabul ini teridentifikasi secara hukum bahwa dia adalah tuan rumah.'     

Tatapan mata Mo Boyuan tidak gamang sama sekali, ia menatap di suatu tempat dengan dingin, "Orang yang terlalu ingin tahu, biasanya akan berakhir seperti apa?"     

Xiao Hua Hua sangat kesal setelah mendengarnya dari layar pemantauan, lalu ia langsung menutup pemantauan di dalam ruangan.     

Saat Mo Boyuan menyadari bahwa bintik merah itu tidak berkedip lagi, ia pun langsung masuk dengan mengendap-endap ke dalam kamar istrinya yang terbuka.     

Setelah memasuki kamar, Mo Boyuan melihat seorang wanita yang sudah tertidur di tempat tidur. Senyum lembut terlihat di wajahnya yang selalu dingin sepanjang tahun ini. Kemudian, ia bergerak merangkak ke tempat tidur begitu lincah dan natural.     

Jiang Tingxu seperti akan terbangun. Mo Boyuan langsung mengulurkan tangan untuk menepuk-nepuknya dengan lembut. Dia berkata dengan perlahan, "Sayang, tidak apa-apa. Tidurlah."     

Jiang Tingxu yang hendak terbangun pun akhirnya tertidur lagi.     

...     

Keesokan harinya.     

Setelah Jiang Tingxu bangun, ia merasa ada yang tidak beres, ia melihat sekeliling, namun tidak melihat apa pun yang aneh. Sambil mengerutkan kening, ia bangkit dan turun dari tempat tidur.     

Begitu keluar dari kamar, ia menatap pada satu titik yang ada di sudut, lalu bertanya, "Xiao Hua Hua, tadi malam tidak ada sesuatu, bukan?"     

"Hah, tentu saja tidak ada."     

'Hanya seorang pria cabul menerobos masuk, tetapi langsung pergi pagi-pagi sekali.'     

Jiang Tingxu tentu tidak tahu bahwa pada saat ini di dalam hati Xiao Hua Hua sedang menumpahkan banyak sekali keluhan terhadap Raja film Mo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.