Menjadi Istri Sang Bintang Film

Muncul Sekali, Pukul Sekali



Muncul Sekali, Pukul Sekali

0"Apa itu sama dengan milikku?" Tanya Su Muxue yang berada di dekatnya.     
0

Shen Peiyi mengangguk, "Ya, milik kita bertiga sama."     

"Bagus kalau begitu."     

Jiang Tingxu mengulurkan tangan dan mengambil bingkisan itu. "Terima kasih."     

Hanya saja Jiang Tingxu tidak membukanya, dia langsung memasukkannya ke dalam tasnya.     

Namun siapa yang menyangka....     

"Yang namanya hadiah harus dibuka, sebenarnya apa isinya, cepat buka perlihatkan kepada kami?"     

Dalam sekejap, ketiga orang itu mencari sumber suara secara bersamaan.     

Su Muxue mengerutkan kening dalam sekejap. "Gu Yushi? Kenapa kamu lagi? Apa kamu ini hantu yang sedang balas dendam?"     

"Su Muxue, apa ini wilayah keluarga Su milikmu? Kalau bukan, jangan membandingkan secara membabi buta."     

Jiang Tingxu bertemu Gu Yushi bertahun-tahun yang lalu. Tanpa diduga, selama sepuluh tahun terakhir tampaknya Gu Yushi tidak banyak berubah.     

Jiang Tingxu pernah mendengar tentang Gu Yushi sebelumnya dari Su Muxue. Hanya saja dia tidak menyangka bisa bertemu dengannya begitu cepat!     

Ketika musuh dan saingan cinta bertemu, tentu saja ada rasa cemburu.     

Gu Yushi melihat tatapan Jiang Tingxu yang tajam seolah ingin mengupas kulit dan uratnya, "Ah, aku tidak tahu kamu menggunakan cara kotor apa sampai memaksa Kakak Mo benar-benar mau menikahimu!"     

"Jiang Tingxu hanya seorang anak yatim piatu, bagaimana bisa keluarga Mo menyukainya?"     

Siapa yang akan percaya jika Jiang Tingxu tidak menggunakan cara kotor?     

Jiang Tingxu sejak dulu selalu menunjukkan ekspresi yang sangat tenang.     

Dalam menanggapi ucapan Gu Yushi, dia hanya menyunggingkan senyuman mencibir, "Benarkah? Lalu kenapa kamu tidak berbicara dengan Kakak Mo milikmu dan menyuruhnya bercerai denganku?!"     

"Jika kamu benar-benar bisa melakukannya, maka aku harus berterima kasih padamu!"     

Gu Yushi tidak menyangka Jiang Tingxu memberi tanggapan seperti itu. Untuk sesaat dia tidak tahu bagaimana menjawabnya kembali.     

"Kamu...."     

"Aku apa? Bukankah kamu yang mengatakannya?"     

Mo Boyuan di satu sisi langsung memerhatikan gerakan mereka. Dia memberikan gelas anggur di tangannya kepada Cao Chi, "Bawakan."     

"Oh, oke, Kakak kedua."     

Kemudian Cao Chi melihat Kakak keduanya sudah berjalan menuju ke sana, tatapan beberapa orang di sana juga tertuju ke arah yang Mo Boyuan tuju.     

Ketika dia datang, Jiang Tingxu telah memakan kue kecil di tangannya, sementara yang lain, bahkan Su Muxue dan Shen Peiyi tampak marah, apalagi Gu Yushi.     

Karena Gu Yushi membelakangi Mo Boyuan, dia sama sekali tidak melihatnya berjalan mendekat, "Jiang Tingxu, jangan mengira aku tidak berani berbuat apapun padamu karena ada Su Muxue. Menghadapimu semudah seperti dulu!"     

Namun, sebelum Jiang Tingxu sempat menjawab, pria yang baru saja tiba itu berkata, "Benarkah? Kalau begitu Nona Gu bisa mencobanya!"     

Mendengar suara itu, Gu Yushi dengan cepat berbalik. Ketika dia menoleh, dia melihat pria itu sudah berdiri di belakangnya, seketika tubuhnya membeku, "Kak... Kak Mo."     

Mo Boyuan melirik Gu Yushi dengan dingin, dan pria itu berjalan ke arah Jiang Tingxu yang duduk di sofa, lalu bertanya, "Kamu baik-baik saja?"     

Jiang Tingxu berdiri sambil tersenyum, lalu menyerahkan kue kecil di tangannya, "Untukmu."     

"Eh?"     

Tatapan Mo Boyuan penuh dengan rasa jijik saat melihat kue itu penuh dengan krim.     

Hanya saja, Mo Boyuan tidak membuangnya.     

Lagi pula, kue ini pemberian istrinya.     

Sedangkan Jiang Tingxu sudah berjalan menuju Gu Yushi.     

Gu Yushi pun langsung memundurkan langkah, lalu dia bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"     

Kemudian Gu Yushi berpikir tentang begitu banyak orang di sini. Jadi Jiang Tingxu tidak akan melakukan apapun padanya, kan? Setelah berpikir seperti ini, dia diam-diam menghela napas lega.     

Namun, saat itu juga.... "Plak!"     

Suara tamparan keras menggema dan menarik semua perhatian orang-orang di aula ini.     

Gu Yushi dengan tidak percaya menutupi wajahnya dengan satu tangan.     

"Nona Gu, aku sudah lama mengingat banyak hal. Tamparan ini, anggap saja sebagai bunga hutang tindakanmu padaku. Kedepannya, lebih baik kamu jangan muncul di hadapanku. Jika tidak, sekali kamu muncul di hadapanku, aku akan memukulmu lagi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.