Menjadi Istri Sang Bintang Film

Menganggapku Anjing?



Menganggapku Anjing?

0Meskipun hotel ini bukan milik keluarga Mo, melainkan milik keluarga Tan.     
0

Satu pandangan dari Mo Boyuan sudah cukup untuk membuat orang-orang di sini mengerti.     

...     

Jiang Tingxu melihat sebuah gaun, perhiasan dan sepatu yang sudah siap di atas meja ruang tamu.     

Mo Boyuan mengikutinya dari belakang, setelah masuk, dia langsung menarik kembali Jiang Tingxu ke pelukannya.     

Dalam sekejap Jiang Tingxu langsung terlihat kesal. Untuk apa dia dipeluk?     

Apa Jiang Tingxu anak ayam?     

Jiang Tingxu menggertakkan gigi, "Mo Boyuan, jangan berlebihan!"     

"Oh? Aku bahkan tidak melakukan hal yang berlebihan!"     

"Pria ini masih menyangkal?"     

Jiang Tingxu menatap Mo Boyuan sambil melontarkan kata demi kata, "Apa kamu pernah melihat orang yang saling bicara seperti ini?"     

Sejak kapan pria dan wanita berpelukan seperti ini saat sedang berbicara tentang hal yang penting?     

Sebenarnya memang ada. Di industri hiburan, hal semacam ini terlalu umum, bahkan berlebihan!     

Tapi tidak mungkin Mo Boyuan menganggap Jiang Tingxu seperti wanita di industri hiburan yang memeluk anak kecil lalu dibawa ke sofa.     

Jiang Tingxu tidak mampu menyembunyikan rona merah di pipinya.     

"Baiklah, bicarakan apa yang ingin kamu bicarakan," Kata Mo Boyuan sambil terkekeh.     

"Pria ini ternyata masih saja tidak tahu malu!"     

Jiang Tingxu sangat ingin menampar Mo Boyuan, tapi dia akhirnya menahan diri.     

"Mo Boyuan, apa yang kamu inginkan?" Tanya Jiang Tingxu.     

Meskipun sekarang mereka berdua tahu bahwa ada masalah dalam beberapa hal, bukan berarti bahwa tidak ada masalah lain di antara mereka!     

"Kamu ini, bukankah seharusnya aku yang menanyakan itu padamu?"     

Jiang Tingxu tersedak, tapi dia kembali bertanya, "Baiklah, aku memang memiliki ide sendiri, apa kamu menyetujuinya?"     

"Tidak setuju!"     

"Jika ingin bercerai, maka jangan pernah memikirkan hal itu seumur hidupmu!"     

Mo Boyuan tidak akan mau berjanji kecuali ketika dia mati!     

Jiang Tingxu menggigit bibirnya dengan marah, lalu dia berdiri, "Kalau begitu tidak ada yang perlu dibicarakan, pergi saja ke pesta sendiri!"     

"Siapa juga yang mau pergi ke pesta itu bersamamu!"     

Bahkan Jiang Tingxu juga belum mengatakan dia mau ikut!     

Mo Boyuan tersenyum ketika melihat Jiang Tingxu yang sedang marah, dia menarik istrinya kembali duduk di sofa dengan satu tangan di belakang menahan wanita ini dengan kuat.     

"Baiklah, aku bisa melakukan segalanya denganmu, kecuali perceraian. Tidak akan ada gunanya, berapa kali pun kamu menyebutkannya!"     

"Mo Boyuan, kamu...."     

Jiang Tingxu kembali berpikir, "Apalagi yang akan dibicarakan kecuali perceraian?"     

Dia tidak bisa mengalahkan Mo Boyuan, meski dia ingin pergi pun dia tidak akan bisa, dan sekarang dia benar-benar sangat marah.     

Jiang Tingxu menatap Mo Boyuan dengan marah, sedangkan Mo Boyuan malah tersneyum!     

"Brengsek!"     

"Mo Boyuan, aku akan membunuhmu!"     

Jiang Tingxu langsung menyerang Mo Boyuan, dia menggigit dagu Mo Boyuan.     

Sedangkan pria yang digigit ini tidak melawan atau mencoba menghindar, dia rela digigit begitu saja.     

Jiang Tingxu sangat marah sampai muncul rasa logam di mulutnya. Sebagai seorang dokter, bagaimana mungkin dia tidak mengenali kalau rasa itu datang dari darah?     

Seketika akal sehat Jiang Tingxu kembali, lalu dia melepaskan gigitannya.     

Ada bekas gigi yang terlihat jelas di dagu Mo Boyuan, dan darah masih merembes keluar dengan cepat.     

Jiang Tingxu agak kebingungan melihat apa yang sudah ia lakukan.     

"Ini…" Jiang Tingxu sendiri yang melakukannya?     

Tapi Mo Boyuan tampak sama sekali tidak peduli, "Sudah cukup? Kalau masih belum cukup, lanjutkan saja." Kemudian dia mencondongkan seluruh tubuhnya ke Jiang Tingxu.     

Jiang Tingxu berkedip dan akhirnya bereaksi setelah beberapa saat, dalam hati dia benar-benar merasa tidak tenang, "Kamu... kenapa kamu tidak menghindar?"     

Baru saja Jiang Tingxu sangat marah dan melakukan hal gila, tapi Mo Boyuan....     

"Buat apa menghindar? Istriku ingin memberiku tanda cinta, tentu saja aku sebagai suami berusaha sebaik mungkin untuk memuaskan istri, bukan?"     

Jiang Tingxu tersedak oleh air liurnya dan batuk beberapa kali setelah mendengar ucapan Mo Boyuan.     

Mo Boyuan juga dengan lembut mengulurkan tangannya untuk menenangkan kemarahan istrinya, "Kenapa bersemangat sekali? Mau menggigitku dua kali lagi?"     

Jiang Tingxu yang sudah mengembalikan kesadarannya pun langsung menepis tangan pria itu, "Pergi, apa kamu pikir aku anjing?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.