Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ini yang Kamu Bilang Paman?



Ini yang Kamu Bilang Paman?

0Ada bekas luka di siku belakang pergelangan tangan si kecil, Mo Boyuan melihatnya sambil bertanya, "Kapan itu terjadi?"     
0

"Pada hari Ayah pergi ke luar negeri, rasanya sakit sekali, Ning Ning sampai menangis kesakitan!"     

Tidak heran ada bekas luka di tangan si kecil.     

Hanya saja....     

"Luka kecil seperti ini saja membuatmu menangis? Mo Zhining, apa kamu ini perempuan?"     

"Di sana juga ada kakek, bukankah Kakek terlalu memanjakan Ning Ning?"     

"Omong kosong! Satu-satunya cicit keluarga Mo, mana mungkin tidak dimanja?"     

Mo Boyuan mengelus dahinya dan mau tidak mau berpikir, "Anak ini, apa dia tidak bisa terus tinggal di mansion tua?"     

Kini saat malam hari, Mo Zhining tinggal bersama ibunya, ketika siang... "Ya. Sepertinya harus menambahkan dua kursus lagi untuk menghindari sikap manja si kecil ini, memangnya Mo Boyuan punya anak gadis?"     

"Sebelum ini kamu mengatakan kepada ibumu ingin mengurangi pelajaran?"     

Xiao Ning Ning sedikit gugup, tapi mengangguk tegas, "Ya."     

Mo Boyuan melengkungkan bibirnya menyunggingkan senyuman jahat, "Mo Zhining, aku akan memberimu dua pilihan. Mau menerima pelajaran dan tambah dua kursus lagi, atau kembali tinggal di mansion tua, kamu pilih sendiri!"     

Xiao Ning Ning bingung. Kenapa pelajaran yang dia terima tidak berkurang malah ditambah dua lagi!     

"Ayah...."     

"Berhenti, akan kujelaskan lagi. Kembali ke mansion lama, itu berarti sama seperti dulu, malam hari tidak perlu tinggal di sini, baik siang maupun malam tinggal di mansion tua!"     

Tiba-tiba, kepala si kecil menggeleng hingga bergetar seperti mainan, "Tidak mau, tidak mau, tidak mau!"     

"Apa itu berarti pilihan yang terakhir?"     

Jawaban untuk pertanyaan ini bukanlah hal yang mengejutkan.     

Untuk tetap bersama Jiang Tingxu, Xiao Ning Ning harus menerima pilihan tragis yang terakhir, "Ya!"     

Si kecil merasa dirugikan.     

"Hua~ Ayah jahat!" Si kecil langsung meneteskan air mata.     

"Jahat?"     

Mo Boyuan mengangkat si kecil di hadapannya yang sudah menangis sedih. "Mo Zhining, kamu sendiri yang menyetujuinya. Dan juga, jika kamu ingin melakukan sesuai dengan yang kamu inginkan, maka tumbuhlah dewasa lebih awal!"     

Si kecil masih sesenggukan.     

Dengan sedikit marah, si kecil mendongak, "Kalau sudah dewasa boleh melakukan apa saja?"     

"Ya."     

"Kalau begitu kapan Ning Ning akan tumbuh dewasa?" Si kecil seperti benar-benar lupa dengan apa yang baru saja membuat dia menangis, dia langsung bertanya dengan rasa ingin tahu.     

Mo Boyuan sedikit menyipitkan mata. "Setelah kamu mengalami cukup banyak kejahatan sosial."     

"Ah?"     

Kenapa si kecil tidak memahami sama sekali ucapan Ayahnya?     

Tiba-tiba bel pintu berbunyi.     

Si kecil yang baru saja menangis karena diperlakukan tidak adil langsung meluncur turun dari pangkuan ayahnya, "Ayah, Paman itu datang!"     

Mo Boyuan mengerutkan kening. Wajah itu hampir menggelap bagaikan bagian bawah panci yang hitam.     

Mo Boyuan bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu dengan semangat membunuh yang kuat. Rasanya dia ingin mencoba menelanjangi orang di balik pintu itu. Dia melihat si kecil memundurkan langkah ketika membuka pintu.     

Ceklek, pintu pun terbuka.     

"Halo, apa ini rumah Nona Jiang? Pesanan makanan sudah datang!"     

"Pesanan makanan?"     

Mo Boyuan melemparkan tatapan matanya yang dingin ke anak laki-laki di kakinya setelah melihat pria yang mengenakan pakaian pengantar makanan dan juga helm kuning yang dikenakannya, "Apakah ini yang kamu bilang Paman?"     

Hidung kecil si kecil sedang mencium aroma makanan, bahkan dia hampir meneteskan air liur, "Ya, mereka yang aku maksud para paman. Ayah, cepat tanda tangan terima, Ning Ning lapar."     

"Hah…"     

Mo Boyuan tidak tahu bagaimana harus menggambarkan suasana hatinya saat ini, tapi satu hal yang sangat jelas, bocah nakal di depannya ini benar-benar pantas dipukul!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.