Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kamu Nakal



Kamu Nakal

0Semakin Jiang Tingxu memikirkannya, dia merasa semakin ada yang tidak beres.     
0

Tidak peduli seberapa besar Mo Boyuan tidak menyukai Jiang Tingxu, pria itu tidak bisa melihat Jiang Tingxu jatuh ke dalam situasi seperti itu!     

Namun, tidak ada cara untuk mengetahui situasi yang sebenarnya hingga sekarang, dan yang bisa Jiang Tingxu lakukan adalah menghindari semua bahaya yang bisa terlihat dengan jelas.     

"Jiang Tingxu, apa yang kamu pikirkan?" Tanya si kecil.     

Dia merasa hari ini tidak banyak yang dia lakukan, tapi sepertinya Jiang Tingxu sudah dibuat terkejut beberapa kali.     

Jiang Tingxu tidak tahu putranya memiliki kemampuan pengamatan yang begitu kuat.     

"Tidak ada, aku hanya memikirkan beberapa hal yang tidak penting."     

"Baiklah." Kata si kecil yang masih penasaran, Kenapa ibunya selalu seperti ini?     

Xiao Hua Hua yang ada di samping tidak tahan, akhirnya dia mengulurkan tangan untuk memutar kepala si kecil. Xiao Hua Hua sangat menantikan hal ini.     

Dan seperti yang diharapkan, si kecil mendengus dengan kesal dan mulai menghina Xiao Hua Hua.     

Jiang Tingxu menenangkan putranya dan kemudian baru melihat Xiao Hua Hua.     

"Bukannya aku tidak percaya kepada ayah anak ini, tapi bisa dibilang antara percaya dan tidak percaya. Sekarang aku hanya bisa melakukan apa yang seharusnya aku lakukan!"     

Ya, melindungi si kecil adalah keinginan terbesar Jiang Tingxu sekarang!     

Untuk hal yang lain, itu tidaklah penting!     

Xiao Hua Hua menyipitkan mata, namun dia segera memahaminya. "Baiklah, sepertinya aku sudah menebaknya. Kamu dan lelakimu ada masalah!"     

Jiang Tingxu tidak menyangkal pernyataan Xiao Hua Hua ini, jadi bisa dibilang dia setuju dengan ucapan Xiao Hua Hua.     

Kemudian mereka tidak membahas topik itu lagi. Setelah membeli kebutuhan sehari-hari di lantai atas, mereka pun pergi ke kasir untuk membayar.     

Ternyata mereka membeli berbagai macam barang sampai membawa empat kantong besar yang penuh.     

Untung belanjaan mereka masih bisa dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Masalahnya timbul setelah mereka sampai di rumah. Ternyata empat kantong besar itu tidak ringan!     

"Ning Ning jalan sendiri, ya? Ibu dan Bibi Hua Hua yang membawa barang belanjaan."     

Si kecil masih memegang leher Jiang Tingxu dengan kedua tangannya dan tidak mau melepaskan.     

"Tidak, Ning Ning mau digendong."     

Si kecil semakin memeluk dengan kuat sambil berbicara seperti itu, sampai kedua kakinya juga ikut memeluk tubuh Jiang Tingxu dengan erat.     

Tipikal anak-anak yang sedang nakal.     

Sudut mulut Xiao Hua Hua pun berkedut beberapa kali, lalu dia berkata, "Aku saja yang membawa ini semua, kamu gendong dia."     

"Jangan, ini semua sangat berat.'     

"Bagi kalian berat, bagiku tidak sama sekali."     

"Beberapa kantong ini tidak sampai 60kg, bukan?" kata Xiao Hua Hua dalam hati     

Ketika Xiao Hua Hua berlatih di pangkalan, dia harus membawa beban untuk latihan setiap hari, dan itu jauh lebih berat dari ini.     

Begitu mendengar Jiang Tingxu mengatakan ini, Xiao Hua Hua langsung mengangkat empat kantong besar itu sendirian.     

Sepertinya memang tidak terlalu berat, Xiao Hua Hua mengangkat empat kantong besar itu masuk ke apartemen.     

Di dalam lift Jiang Tingxu menepuk lembut pantat kecil putranya, "Kamu ini nakal, ya?"     

Si kecil hanya mengerucutkan bibirnya.     

"Heh, memang," ucap si kecil mengakui.     

Tidak masalah selagi tujuan tercapai. Bukankah menjadi nakal adalah hak istimewa anak-anak?     

Jiang Tingxu merasa dirinya benar-benar tidak tahu dari siapa putranya mewarisi sikap ini? "Sepertinya ayah dari putranya ini tidak memiliki sifat seperti ini."     

Ketika mereka sampai di lantai atas, Xiao Hua Hua mengantar ibu dan putranya ini sampai ke rumah mereka, lalu dia mengambil sendiri barang-barangnya. Dia juga sempat meninggalkan dua bungkus keripik kentang sebelum pergi.     

"Aku naik dulu. Jangan khawatir, sekarang rumah kalian sudah aku pantau."     

"Eh?"     

"Sejak kapan kamu memasangnya?"     

Padahal Xiao Hua Hua belum sepuluh menit ada di sini, kan?     

Xiao Hua Hua menunjuk ke pintu. "Ada kamera mikro di dalam dan di luar, namun hari ini aku tidak punya cukup waktu, besok aku akan mengatur beberapa peralatan yang lain lagi di lift. Untuk ke depannya, selama ada orang yang tidak dikenal ke lantai atas, aku pasti akan menerima peringatan dini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.