Menjadi Istri Sang Bintang Film

Gu Yanzhi



Gu Yanzhi

0"Baiklah, baiklah, baiklah!" Sutradara itu sedikit bersemangat.     
0

Ketika Gu Yanzhi membuka mulut, bisa dikatakan masalah ini sudah diputuskan.     

Gu Yanzhi kembali melirik ke jendela. Tiba-tiba saja terdengar suara jeritan. "Ya Tuhan! Itu Kak Yan! Gu Yanzhi!"     

Semua orang di aula itu pun melihat ke atas, termasuk Jiang Tingxu, Xiao Hua Hua dan si kecil.     

Jiang Tingxu tercengang ketika mendengar seseorang meneriakkan nama Gu Yanzhi, dia pun dengan cepat memutar badan.     

Ketika Jiang Tingxu melihat bahwa itu benar-benar Gu Yanzhi yang berdiri tidak jauh sambil menutup rapat mulutnya.     

Dia pun ingin segera menghampiri, tapi dia sadar situasi saat ini sangat tidak memungkinkan.     

Di restoran itu banyak penggemar Gu Yanzhi, bahkan ada diantara mereka yang sampai mengeluarkan air mata karena terharu.     

"Kakak Yan, kamu juga datang ke sini untuk makan malam?" Tanya seorang penggemar.     

Penggemar Gu Yanzhi memang sangat banyak, tapi mereka juga tertib, jadi tidak sampai terjadi kericuhan dan mengejar-ngejarnya kemanapun dia pergi. Mereka sangat harmonis.     

"Ya!"     

Hanya dengan jawaban singkat dari Gu Yanzhi, rasa penasaran para penggemar itu terasa sudah terpuaskan!     

Penggemar yang bermata tajam pun mengenali rekan sutradara idola mereka.     

"Kak Yan, Kak Yan, kamu akan memainkan drama baru yang disutradarai oleh Zhou?"     

"Ah, bukankah ada drama baru yang akan disutradarai oleh sutradara Zhou?"     

"Perpisahan dengan Selir Baru!"     

Drama 'Perpisahan dengan Selir Baru' sebenarnya membuka casting secara terbuka, jadi siapapun yang memiliki kemampuan bisa mendapatkan peran itu, dan tidak menerima sogokan dari belakang. Hingga kini, persiapannya sudah hampir dua tahun.     

Sutradara Zhou sendiri mengatakan dalam wawancara sebelumnya bahwa dia mempersiapkan proyek ini dalam beberapa tahun terakhir, dan sementara menunda proyek lainnya!     

Karena itu, saat para penggemar juga melihat sutradara Zhou bersama Gu Yanzhi, mata penggemar yang tajam pun seketika langsung menebak sesuatu.     

Hanya saja....     

Gu Yanzhi pasti tidak akan menjawab pertanyaan ini secara langsung. Sutradara Zhou adalah orang yang harus berdiri dan menjelaskan. "Yah, kami memang sedang mendiskusikan drama itu, tapi nanti kalian akan tahu pemilihan pemain yang spesifik saat waktunya sudah tiba, jadi tidak ada spoiler untuk saat ini."     

Di luar pintu, pengawal telah masuk.     

Ketika pengawal membuka jalan, rombongan dengan cepat meninggalkan Restoran Shu Brocade.     

...     

Jiang Tingxu baru kembali tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara putranya.     

"Jiang Tingxu, Jiang Tingxu?"     

"Ah?"     

Semua hidangan yang dipesan sudah disajikan di atas meja, semuanya adalah makanan khas restoran Shu Brocade.     

Mata Xiao Hua Huahua bersinar.     

"Hei, kalian berdua cepat makan. Pokoknya, aku mau makan duluan!"     

Xiao Hua Hua sudah menggerakkan sumpit untuk memasukkan makanan ke mulutnya sambil berbicara, wajah wanita itu pun langsung terlihat sangat puas!     

"Wah, enak, sangat enak!"     

Jiang Tingxu pun menatap putranya, lalu bertanya, "Ingin makan apa?"     

"Ingin makan semua."     

"Kalau begitu, aku bantu mengambilkannya, ya?"     

"Baiklah!"     

Karena kemunculan Gu Yanzhi yang tiba-tiba, semua makanan ini tidak begitu menarik bagi Jiang Tingxu.     

Xiao Hua Hua dan si kecil makan dengan lahap!     

Setelah selesai makan, mereka pun naik ke mobil untuk pulang, si kecil tidak henti menggosok perut kecilnya yang menjadi bulat.     

Jiang Tingxu menatap dua orang di kursi belakang tanpa berkata-kata, lalu dia menyalakan mobil dan mulai menyetir.     

Di jalan, mereka melewati sebuah pusat perbelanjaan.     

"Hua Hua, apa yang kamu butuhkan? Ada mal di sini."     

"Eh...."     

Xiao Hua Hua hanya diam. Sebelumnya dia memang sudah mengatakan tidak ingin Jiang Tingxu memanggilnya Hua Hua, kenapa ibu dan anak ini tetap saja memanggilnya seperti itu?     

Xiao Hua Hua hanya mengambil napas kesal. Lalu mengangguk, "Kita jalan-jalan saja."     

Dia baru saja pindah ke kota ini, meski tidak banyak yang harus dipersiapkan, tapi dia tetap harus membeli beberapa kebutuhan sehari-hari, seperti pasta gigi dan sikat gigi.     

Sedangkan si kecil merasa sangat bahagia begitu dia mendengar akan pergi ke mal.     

"Pergi berbelanja, Ning Ning ingin pergi berbelanja!" ucap Ning Ning dengan senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.