Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tidak Suka Dipanggil Hua Hua



Tidak Suka Dipanggil Hua Hua

0"Aduh!!"     
0

Jiang Tingxu pun tidak mampu menahan tawa, tapi si kecil terlihat sangat tenang, seolah tidak canggung setelah mengatai orang lain.     

Sedangkan orang yang disebut "kalkun" itu sendiri, sudah menggertakkan giginya karena marah.     

"Dasar anak nakal, kalau aku ayam kalkun, lalu kamu apa? Bebek kecil?"     

"Karena hanya bebek kecil yang suka sembarangan wek wek wek!"     

Tiba-tiba, si kecil tampak sangat marah.     

"Ning Ning bukan bebek!" ujar Ning Ning kepada Xiao Hua Hua.     

"Oh, kamu bukan bebek? Kalau begitu aku juga bukan kalkun!"     

"Eh?"     

Si kecil itu tercengang, entah apa yang dipikirkan kepala kecilnya, sampai akhirnya dia mengalihkan tatapannya.     

"Ning Ning bukan bebek, Bibi Kalkun. Ck, ck, ck. Kamu tidak punya cermin?"     

"Pfffttt… hahaha" Jiang Tingxu benar-benar tertawa lepas, dia baru bisa menahan diri setelah beberapa saat.     

"Ning Ning, tidak boleh berkata begitu, dia adalah Bibi Hua Hua."     

Ehem.     

Karena ibunya sudah bicara, akhirnya si kecil pun menyerah.     

"Oh, halo Bibi Hua Hua."     

Ucapan si kecil dengan sangat tidak tulus, tapi wajah si kecil terlihat sangat puas.     

Xiao Hua Hua mengambil dua napas dalam-dalam, kemudian baru menatap Jiang Tingxu yang sedang menyetir.     

"Apa ini putramu?" Tanya Xiao Hua Hua.     

Jiang Tingxu pun mengangguk. "Ya, benar."     

Xiao Hua Hua melirik si kecil di sampingnya kemudian baru berkata, "Dia sama sekali tidak mirip denganmu, ucapan anak ini begitu kejam, apa mungkin menurun dari ayahnya?"     

"Mo Boyuan?"     

Jika Jiang Tingxu memikirkannya baik-baik, terkadang ucapan pria itu memang sangat beracun dan bisa mencekik orang sampai mati!     

"Eh, kemungkinan hampir sama."     

Xiao Hua Hua malah memutar mata ketika Jiang Tingxu setuju dengan perkataannya.     

"Apa maksudmu hampir sama? Kak, aku lihat sepertinya kamu yang bodoh!"     

Jiang Tingxu yang mendengar penilaian untuk dirinya ini pun merasa tidak bisa terima.     

"Apa aku terlihat bodoh? Tidak, bisa dibilang aku ini termasuk jenius sejak kecil."     

"Kalau aku bodoh, mana mungkin aku masuk bangku perkuliahan saat masih berumur 16 tahun? Aku tidak sebodoh itu, mengerti?"     

Mau tidak mau Jiang Tingxu pun berpikir bahwa penilaian Xiao Hua Hua benar-benar beracun.     

Bahkan si kecil saja juga berpikir sama seperti ucapan Bibi Kalkun ini di dalam hatinya. "Dibandingkan dengan ayah, Jiang Tingxu itu sama sekali tidak sadar betapa bodohnya dirinya!"     

Tapi meski si kecil mengeluh pun, dia hanya bisa mengeluh dalam hati.     

Sudut bibir Jiang Tingxu berkedut beberapa kali setelah berpikir sejenak.     

"Kenapa datang ke sini lebih cepat, apa urusanmu sudah selesai?" Tanya Jiang Tingxu.     

Nama bunga sakura itu sangat terkenal secara internasional, dia dalah orang besar yang masuk dalam daftar pembunuh, kalau dipikir pun tidak mungkin dia punya waktu bersantai.     

Xiao Hua Hua hanya tersenyum lalu berkata, "Karena aku sudah menerima permintaanmu, jadi aku cepat-cepat datang supaya bisa segera melindungi anak ini. Tapi, kamu yakin aku harus melindungi anak ini? Bukankah dia tidak kekurangan perlindungan di belakangnya?"     

Siapa Xiao Hua Hua? Dia bahkan sudah merasa ada sekelompok orang yang terus mengikuti di sekeliling mereka.     

Jiang Tingxu hanya melirik dari kaca spion, "Nanti saja kita bicarakan masalah ini."     

Ada beberapa hal yang ingin Jiang Tingxu bicarakan dengan Xiao Hua Hua, tapi percakapan itu tidak bisa dibicarakan di depan putranya.     

Xiao Hua Hua mengangkat bahu. "Kalau begitu terserah. Tapi bisakah kamu berhenti memanggilku Xiao Hua Hua? Panggil aku Ouyang! "     

Entah mengapa Xiao Hua Hua memberi tahu nama keluarga aslinya kepada ibu dan anak itu.     

Yang harus diketahui adalah, hanya beberapa orang di negara ini yang mengetahui nama marga Poppy Hua, nama samaran Xiao Hua Hua!     

Jiang Tingxu juga baru mendengar Xiao Hua Hua menyebut Ouyang untuk pertama kalinya, kemudian dia mengangguk.     

"Baiklah, kamu juga bisa memanggil namaku."     

Dipanggil kakak atau apa pun itu, sungguh membuat Jiang Tingxu tidak tahan.     

"Pfttt," Xiao Hua Hua terkekeh. Sebenarnya dia juga hanya bercanda saat memanggil Jiang Tingxu dengan sebutan kakak.     

"Oke!"     

Si kecil yang dari tadi hanya diam pun tidak akan mengubah panggilannya kepada Bibi Kalkun ini. Kalau dia senang, dia akan memanggil Bibi Hua Hua, tapi kalau dia sedang tidak senang, maka tidak perlu menambahkan panggilan Bibi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.