Menjadi Istri Sang Bintang Film

Ibu Tidak Akan Mengecewakanmu Lagi



Ibu Tidak Akan Mengecewakanmu Lagi

0Setelah panggilan telepon selesai, Jiang Tingxu tidak bisa tidur. Dia hanya berbaring di kasur dan mulai mengingat kenangan itu di benaknya.     
0

Banyak kenangan berdebu yang juga perlahan muncul.     

Malam semakin dalam semakin larut....     

Si kecil yang sedang tidur berbalik beberapa kali, dan bahkan mulut kecilnya mulai meracau.     

"Bu, jangan tinggalkan Ning Ning. Ning Ning anak baik."     

Meskipun suaranya sangat ringan, Jiang Tingxu mampu mendengarnya dengan jelas. Semua pikirannya berhamburan dalam sekejap.     

"Ibu ... hiks hiks ...."     

Si kecil jelas mulai terlihat terlihat dalam tidurnya.     

Jiang Tingxu memeluk dan dengan lembut mencium dahi anak itu. "Ning Ning yang paling baik. Ibu berjanji, tidak akan pernah meninggalkan Ning Ning!"     

Benar saja, anak yang sedang tidur itu perlahan menjadi tenang.     

Wajah si kecil yang tadi terlihat gelisah, sekarang mulai menjadi menjadi tenang dan manis.     

Tatapan mata Jiang Tingxu menjadi kusut saat melihat wajah putranya yang sedang tidur seperti malaikan kecil.     

Anak ini, bahkan dalam mimpinya dia juga menangis dan meminta Jiang Tingxu untuk tidak meninggalkannya. Dapat dilihat bahwa anak ini sebenarnya mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam hatinya.     

Bagaimana mungkin seorang ibu benar-benar rela meninggalkan anaknya?     

Apa lagi yang bisa dilakukan Jiang Tingxu....     

Jiang Tingxu dulu tidak mengerti, kenapa banyak wanita di dunia menjadi pengecut setelah mereka memiliki anak?     

Bahkan jika mereka tidak melakukan kesalahan, mereka akan rela menanggungnya lagi dan lagi demi anak-anak!     

Sekarang, Jiang Tingxu merasa seperti mengerti sesuatu. Ini bukan sikap pengecut. Ini adalah cinta ibu untuk anaknya. Ini adalah tanggung jawab paling mendasar sebagai orang tua.     

Anak adalah pelindung ibu yang paling kuat dan kelemahan ibu yang paling mengkhawatirkan!     

Jiang Tingxu mencium kening anaknya lagi.     

"Percayalah pada Ibu, Ibu tidak akan pernah mengecewakanmu lagi."     

Jiang Tingxu bangun lalu turun dari tempat tidur dengan perlahan, dia mengambil ponselnya dan pergi ke ruang kerja di sebelah.     

Di ruangan itu ada meja dengan komputer yang biasa digunakan Mo Boyuan, tapi Jiang Tingxu melewatinya sampai ke rak buku di sisi lain.     

Jiang Tingxu berjongkok, kemudian membuka pintu lemari, mencari-cari laptop di dalam situ. Setelah menemukannya, dia duduk di sofa dan menyalakan laptop di pangkuannya.     

Ketika terhubung ke Internet,      

Jari-jarinya mulai mengetuk keyboard ketika laptop sudah terhubung dengan internet. Beberapa saat berikutnya layar penuh dengan kode acak yang bergulir.     

Delapan... lima... empat ....     

"Ting!"     

Pada detik kedua hitungan mundur, kotak dialog konfirmasi atau pembatalan muncul di layar.     

Jiang Tingxu tanpa ragu mengangguk untuk menegaskan diri sendiri. Baru saja layarnya penuh dengan kode acak yang bergulir, sekarang layarnya benar-benar hitam.     

Dalam hati Jiang Tingxu tidak terlalu tenang. Sepasang mata gelapnya masih menatap layar.     

Untungnya, layar itu tidak lama menggelap, kemudian muncul seekor babi merah muda yang sangat fleksibel dari sudut kanan bawah layar dengan garis font merah menyengat di kepalanya.     

"Jika kamu memasukkan kata sandi yang salah, komputer akan langsung meledak~ ~"     

Raut wajah Jiang Tingxu jadi cemberut, dia pun mengambil napas dalam-dalam beberapa kali sebelum meletakkan tangannya di keyboard dan dengan hati-hati menekan tombol satu demi satu.     

Akhirnya, keenam angka itu hilang. Dia menutup mata seakan takut melihat layar itu.     

.....     

Beberapa detik kemudian, muncul suara seorang wanita dari laptopnya.     

"Siapa kamu? Bagaimana kamu tahu informasi kontak internal kami?"     

Jiang Tingxu membuka matanya, dengan keadaan sudah terlihat tenang.     

"Kamu yang memberitahuku."     

"Hah?" Suara itu terdiam, lalu beberapa detik setelahnya mulai berkata.     

"Tidak mungkin, aku tidak pernah memberitahu siapa pun! Kamu berbicara omong kosong!"     

Sudut mulut Jiang Tingxu mulai tertarik, dia benar-benar tidak berbicara omong kosong kali ini.     

Sekarang kamu belum memberitahuku, tapi dalam kehidupan terakhirmu pun belum tentu.     

Temperamen gadis ini sama persis seperti dalam ingatan Jiang Tingxu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.