Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kamu Terlalu Mengisi Otakmu



Kamu Terlalu Mengisi Otakmu

1"Tentu saja!"     
1

Bagaimanapun, pria itu telah pergi ke luar negeri, Jiang Tingxu berpikir dirinya tidak masalah jika tinggal di rumah itu.     

Si kecil tidak mengeluarkan suara lagi, tetapi wajahnya yang dikubur di pelukan ibunya dengan senyuman telah membuatnya kehabisan tenaga.     

...     

Di dalam rumah keluarga Mo, paman Jin dan lainnya sangat cemas.     

Akhirnya, mereka melihat sebuah mobil datang, paman Jin pun dengan cepat menghampiri. "Tuan, apa Tuan Muda Kecil baik-baik saja?"     

Kakek turun lebih dulu dari mobil.     

"Tidak apa-apa, itu hanya memar di kulit."     

Paman Jin juga menghela napas lega mendengarnya.     

"Syukurlah kalau begitu."     

Si kecil memang terlihat sudah pulih, bahkan dia sudah bisa berjalan dan menyelinap keluar dari mobil sendiri.     

"Paman Jin, jangan khawatir. Ning Ning baik-baik saja."     

"Iya, baiklah Tuan muda kecil pelan-pelan."     

Jiang Tingxu dan Mo Xu berjalan mengikuti di belakang.     

"Xiao Xu Zi, jika aku tidak salah ingat, kamu juga kursus komputer di perguruan tinggi, bukan?"     

"Ya, itu benar, Xiao Jiang Jiang. Kenapa kamu tiba-tiba menyebutkan ini?"     

Jiang Tingxu menatap Mo Xu dengan tatapan curiga, dan membuat Mo Xu merinding.     

"Bagaimana belajarmu?"     

"Eh?"     

"Apa?" Mo Xu benar-benar tidak mengerti apa maksud wanita ini.     

Heh.     

"Direktur Mo, dengan otakmu yang seperti ini, bagaimana bisa kamu mengoperasikan Grup Mo yang begitu besar?" Tanya Jiang Tingxu dengan tatapan yang mengejek.     

Hal ini pun membuat Mo Xu sedikit geli. "Masih mau ditanya? Kalau bukan karena suamimu yang terlalu jahat itu, bagaimana mungkin aku bisa terjebak di Grup Mo selama bertahun-tahun?"     

Mo Xu jawab dengan pertanyaan lain sambil memikirkan tentang kakaknya yang jahat dan bisa bebas bergaul di luar sana. Sedangkan dia malah sebaliknya, hanya bisa tinggal dan mengurus perusahaan 365 hari dalam setahun, atau paling sedikit 360 hari. Setiap hari dia harus berurusan dengan dokumen dan jamuan anggur tanpa henti.     

Mo Xu tidak ingin memikirkannya, karena setiap kali dia mengingatnya, rasanya dia ingin menangis sedih!     

Jiang Tingxu menangis karena tertawa setelah mendengarnya. Tapi jika perusahaan ini dipegang oleh orang lain, bisa-bisa orang itu akan terus bekerja bahkan saat dia tidur, seperti orang bodoh?     

Sedangkan dua bersaudara ini, masih saja berebut untuk saling membebankan Grup Mo satu sama lain.     

"Cih, sebenarnya seberapa menyebalkan hal ini?"     

Namun, kenyataannya memang demikian. Mo Boyuan sudah membuat perhitungan dengan Mo Xu sejak masih kecil.     

Sedangkan Mo Xu sangat bodoh. Dia mungkin tidak bisa melawan kakaknya sendiri meski dalam sepuluh kehidupan lagi!     

"Hah, Mo bersaudara ini memang bodoh."     

"Aku tadi bertanya, bagaimana kursus komputermu waktu itu?"     

Mo Xu mendengus dua kali.     

"Tentu saja sangat bagus. Aku lulus dengan nilai terbaik di satu angkatan!"     

Ucapan Mo Xu ini tidak membual. Tidak ada anggota keluarga Mo di luar sana yang tidak berprestasi.     

"Jika aku memintamu menyelidiki nomor, itu hal yang sangat sederhana, bukan?"     

"Pasti!"     

"Kalau hanya menyelidiki nomor, semua orang di departemen komputer pasti bisa melakukannya dengan mudah."     

"Xiao Jiang Jiang, apa kamu ingin aku memeriksa catatan komunikasi kakakku?" Mo Xu bertanya sambil menggelengkan kepalanya.     

"Aku tidak bisa. Kalau kakakku tahu, dia pasti akan membunuhku!"     

Jiang Tingxu jadi terlihat kesal. "Mo Xu, otakmu terlalu banyak terisi!"     

"Ada apa sampai Jiang Tingxu ingin mengetahui urusan pria itu?"     

Bagi Mo Xu, selama dia tidak menyentuh kakaknya yang jahat, maka dia tidak akan mendapat masalah.     

Jiang Tingxu mengeluarkan pena dari tasnya dan berusaha mencari kertas, tapi dia tidak bisa menemukannya, jadi dia meraih tangan Mo Xu dan tidak memberi Mo Xu kesempatan untuk menolak. Setelah itu dia menulis beberapa angka di atas telapak tangan Mo Xu.     

"Ini saja. bantu aku mencari tahu siapa pemilik nomor ini."     

Mulut Mo Xu bergetar dan ingin mengatakan sesuatu, tapi Jiang Tingxu sudah berjalan menjauhinya.     

"Cih, dasar wanita egois."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.