Menjadi Istri Sang Bintang Film

Setuju



Setuju

0Di luar si kecil menempel ke dinding seperti tokek untuk berusaha mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh kedua orang dewasa itu.     
0

Dia bisa mendengar kedua orang itu sedang berbicara, tapi dia tidak bisa menangkap dengan jelas apa yang mereka katakan!     

Hal ini membuat si kecil cemas, dia semakin menempelkan kepalanya yang kecil ke dinding.     

Tiba-tiba, seseorang menepuk pundaknya dari belakang dan mengejutkannya. Dia melihat siapa orang itu, dan menatapnya marah.     

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Ck ck, Xiao Ning Ning, kenapa kamu begitu galak?"     

"Orang ini masih perlu bertanya?"     

Orang dewasa yang bermartabat dengan sengaja mengintimidasi anak kecil dari belakang. Tapi malah menyalahkan si anak yang marah.     

Bukankah ini namanya mencari gara-gara?     

Xiao Ning Ning memutar bola matanya, ia tidak ingin bertengkar dengan pamannya yang tidak bisa diandalkan ini. Dia pun membalikkan badan, lalu kembali menempelkan telinganya di tembok.     

Mo Xu adalah orang yang sangat pendendam, tapi orang di sekitarnya tidak menyadarinya. "Siapa suruh anak ini terlihat sangat mirip dengan kakak saat masih kecil dulu?"     

Mo Xu merasa kesal karena diabaikan oleh si kecil. Dia pun menarik dua helai rambut di kepala anak ini.     

"Untuk apa kamu menguping!?"     

Si kecil dengan cepat membalikkan badan. "Heh, memangnya apa urusanmu?"     

Oh, hei, sudah menguping tapi tidak merasa bersalah. Ini benar-benar pertama kalinya Mo Xu melihat hal seperti ini. "Anak kecil ini sangat menarik!"     

Mo Xu mencibir dengan canggung, tapi dia tidak lagi merasa disingkirkan. Jadi dia juga menempelkan telinganya di dinding dan ikut mencari tahu apa yang sedang dibicarakan di dalam ruangan itu.     

Di dalam ruangan...     

"Kakek, aku minta maaf."     

Jiang Tingxu merasa bersalah kepada Kakek yang selalu mencintainya itu. Karena dia, Kakek Mo sekarang terlihat kecewa.     

Kakek Mo sudah mengalami banyak hal dalam hidupnya, jadi kali ini ia bisa kembali tenang.     

"Tingxu, aku minta maaf kepadamu. Kakek mengira dia bisa menjagamu dengan baik, tapi bagaimanapun juga, Kakek melakukan kesalahan dan terlalu lama menunda waktumu."     

"Kakek, jangan seperti ini. Sebenarnya, semua ini salahku sendiri, aku yang selalu memaksa."     

Sekarang jika dipikir-pikir lagi, kalau saja waktu itu dia tidak terlalu menuntut, kemungkinan besar situasi ini tidak akan terjadi!     

Kakek Mo pun menghela napas.     

"Baiklah, ini urusan kalian sebagai anak muda, kalian sendiri yang memutuskan. Kakek sudah tua, sudah tidak bisa menangani banyak hal."     

"Tapi, dalam hati Kakek, kamu adalah anggota keluarga Mo selamanya!"     

"Tingxu, bisa berjanji satu hal untuk Kakek?"     

Jiang Tingxu hampir tidak bisa mengendalikan matanya yang terasa perih. "Kakek, katakan saja, aku pasti menepatinya."     

Kakek Mo tersenyum mendengar ucapan Jiang Tingxu. "Gadis bodoh, kamu sudah berjanji sebelum Kakek mengatakan sesuatu? Bagaimana jika persyaratan Kakek membuatmu kesulitan?"     

"Itu juga tidak masalah. Selama Kakek menyebutkannya, aku akan menepatinya."     

Kakek Mo menepuk tangan Jiang Tingxu dengan lembut. "Kakek berharap, jika kamu dan Boyuan benar-benar berpisah, kamu jangan pergi dari keluarga Mo. Dari dulu kamu adalah bagian dari keluarga Mo, tidak ada seorang pun yang bisa merubah hal ini."     

Kakek Mo selalu menyayangi Jiang Tingxu. Karena hal itu juga, dia meminta seseorang mengantar Jiang Tingxu bersama cucunya ke Biro Urusan Sipil untuk menandatangani surat pernikahan beberapa tahun yang lalu.     

Jiang Tingxu tidak akan pernah bisa menolak hal ini, "Baiklah!" ucap Jiang Tingxu berjanji.     

Setelah mendengar hal itu, Kakek Mo jadi terlihat tenang...     

"Mo Boyuan memang berantakan beberapa tahun ini. Tingxu kamu sangat hebat, anak nakal itu saja yang tidak tahu diri!"     

Tentu saja Jiang Tingxu memahami apa yang dimaksud Kakek Mo. Sebenarnya, Kakek sudah menyetujui ucapannya mengenai perceraian tadi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.