Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tak Mampu Menolak



Tak Mampu Menolak

0

Di kantor dokter, si kecil sudah lama menunggu ibunya. Ia sangat tidak sabar dan jatuh terpeleset dari kursi.

0

Saat berjalan di koridor, si kecil melihat sekelilingnya dan akhirnya menemukan seseorang di ruang observasi.

"Bibi kepala perawat, kapan Jiang Tingxu akan kembali?" Tanyanya kepada kepala perawat saat ia menabraknya.

"Ya, dia akan segera kembali."

Jiang Tingxu masuk ke ruang operasi pada pukul 16.30 dan saat ini sudah pukul 18.00. Jika operasi selesai lebih awal, pasti Jiang Tingxu akan selesai sekitar satu atau dua jam lagi.

Si kecil jelas-jelas tidak bisa menerima jawaban ini.

"Bibi, kau selalu berkata begitu!" Kepala perawat yang memandangnya menyeringai dengan tatapan sedih.

"Oh, ya? Tapi, inilah kenyataannya!" Ia terus menggoda si kecil dengan sengaja.

Huuh ….

Si kecil bisa melihat dengan jelas bahwa bibi di hadapannya sedang menggoda dirinya.

"Kalau begitu, aku akan ke kantor dan menunggu Jiang Tingxu kembali!"

Setelah ia berbicara demikian, ia langsung menyelinap pergi agar tidak terus dirundung.

Di ruang operasi, pasien dari tempat tidur nomor 48 telah berhasil dioperasi. Bahkan, lukanya juga sudah dijahit.

Satu setengah jam!

Jiang Tingxu telah menyelesaikan operasi ini dalam waktu kurang dari dua jam!

Meskipun operasi infark miokard adalah memasang stent, dibutuhkan setidaknya dua hingga tiga jam!

Di ruang operasi, asisten dokter dan perawat terus menatap Jiang Tingxu dengan pandangan aneh. Baik wajah maupun mata mereka penuh dengan kejutan!

Apa dia manusia?

Cepat sekali operasinya?

Beberapa waktu kemudian, ada seseorang yang akhirnya bereaksi dan menelepon.

Setelah mendengar semua kondisi di ruang operasi, reaksi pertama kepala rumah sakit juga luar biasa.

"Apa? Kau yakin? Kau tidak salah? Operasinya selesai dalam waktu satu setengah jam? Mana mungkin?"

Si pelapor juga merasa dirinya sedang bermimpi.

"Kepala rumah sakit, apa yang saya katakan ini semua benar! Seluruh rangkaian operasi ada rekaman videonya. Dokter Jiang tak hanya menyelesaikan operasi dengan kecepatan tinggi, tapi keterampilannya juga sangat bagus! Ketua, bisakah saya melamar sebagai asisten Dokter Jiang?"

Apa?

Setelah kepala rumah sakit merasa begitu puas dan bersemangat, terdengar suara semburan tawa di telepon, diikuti dengan nada mengejek yang disengaja.

"Oh, kurasa kau tidak bisa! Dokter Jiang bukan dokter tetap. Operasi ini adalah kasus khusus. Kau yang masih junior lebih baik pulang dan tidurlah lebih awal!

Sekarang, berikan teleponnya pada Dokter Jiang!"

Jiang Tingxu tahu semuanya dengan jelas apa yang terjadi di ruang operasi. Namun, ia tidak terlalu peduli. Baginya, operasi ini sama seperti seorang perawat yang membalut luka pasien.

Setelah menerima telepon dari pemimpin rumah sakit lagi, Jiang Tingxu mengerutkan alisnya.

"Ketua, operasinya sudah selesai!"

"Aku sudah tahu. Xiao Jiang, Xiao Jiang, aku sungguh tak menyangka kau akan memberiku kejutan sebesar itu. Bagus, sangat bagus! Rumah sakit kita punya dokter berbakat yang lain!"

"Uhuk! Ketua terlalu memuji. Ini semua sudah tanggung jawab saya sebagai dokter."

"Baguslah. Kalau begitu, datanglah ke pertemuan rumah sakit minggu depan!"

"Hah?"

Hanya karena operasi ini?

Jiang Tingxu sendiri tidak menyadari betapa mengejutkannya operasi ini. Bahkan, dia telah menangani ratusan bahkan ribuan operasi serupa di medan perang selama sepuluh tahun, dan dia sudah mati rasa karenanya.

Jika tidak, ia tidak mungkin mempersiapkan operasi tanpa angiografi koroner. Ini semua adalah pengalaman berharga yang telah dikumpulkannya sejak awal!

Jiang Tingxu tak bisa menolaknya. Kepala rumah sakit langsung memutuskan sambungan telepon setelah memberikan perintah tersebut.. Sepertinya, ia harus pergi dan menonton rekaman ulang video operasi yang baru saja dilakukannya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.