Kak Jin, Aku Mau Menjadi Pihak Bawah Untukmu
Kak Jin, Aku Mau Menjadi Pihak Bawah Untukmu
"Mengapa Nona Yan merasa layak mendapatkan posisi itu?"
Yan Jinyi menjawab dengan nada yang sangat arogan, "Karena aku seorang wanita dan kamu seorang pria, sampai mati pun Huo Xishen tidak akan menyukaimu. Bagaimana mungkin dia menyukaimu?"
Wajah Bai Moliang berubah pias karena amarah, tapi dia tidak melupakan apa yang baru saja dikatakan oleh wanita itu barusan.
'Aku menyukai Huo Xishen?'
"Nona Yan, banyak masalah datang dari mulut. Jadi, tolong jaga mulutmu."
"Maaf, aku hanya bisa bicara bahasa manusia pada manusia, bahasa hantu kepada hantu, dan kepada binatang sepertimu, aku harus bicara omong kosong."
Setelah itu, dia meletakkan selimut di atas kepalanya seraya berkata, "Jangan bicara padaku, kecuali Tuan Bai mengakui bahwa kamu adalah binatang."
'Dasar wanita liar tidak berpendidikan, apa keluarga Huo benar-benar buta sampai menjadikannya menantu?'
Bai Moliang mendengus pelan. Meskipun dia pandai bicara, tapi Yan Jinyi benar-benar berhasil membuatmu bungkam.
'Gadis kampungan ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Yuxi.'
Begitu pesawat mendarat dan berhenti, Yan Jinyi sudah tidak sabar untuk pergi, tetapi secara kebetulan dia bertabrakan dengan Bai Moliang di pintu masuk penerbangan VIP.
Wajah cantik Yan Jinyi kembali muram, dia berusaha menahan keinginannya untuk mengayunkan tinjunya pada pria itu. Dia mengerti bahwa beberapa lelaki memang sangat protektif pada saudara perempuannya, dan kebanyakan dari mereka adalah pria baik.
Namun, Yan Jinyi tidak bisa membiarkan Bai Moliang menyinggungnya hanya karena adik perempuannya itu.
'Keluarga Bai, kan? Tunggu aku!'
Tao Wei adalah seorang ahli dalam pemasaran. Selama syuting di desa, Tao Wei sering mengunggah beberapa postingan di Weibo, semua meliputi potret kerja keras Yan Jinyi yang diambil diam-diam. Selama beberapa waktu ini, dia sangat terkenal sampai banyak reporter media dan penggemar yang telah menunggunya di gerbang bandara.
Begitu dia berjalan keluar lobi, dia melihat ada lautan manusia di depannya.
Sebuah spanduk yang bertuliskan namanya di atasnya digantung tinggi, bahkan ada beberapa poster besar dirinya.
"Kak Jin-ku sudah keluar. Ya Tuhan, Kak Jin kehilangan banyak berat badan!"
"Kenapa Kak Jin menjadi begitu gelap, tetapi dia masih yang paling cantik bagiku!"
Sekelompok penggemar bergegas mendekati Yan Jinyi seperti orang gila.
Dengan pertimbangan bahwa Yan Jinyi adalah Nyonya Muda Kedua keluarga Huo, Tao Wei pun segera mengedipkan mata kepada kru lainnya. Ketika mereka bersiap untuk mencegat para penggemar yang mendekat, Yan Jinyi langsung mengangkat tangannya.
"Tunggu, jangan sakiti semua kesayanganku!"
Setelah itu, tak lupa dia mengerlingkan mata kepada para penggemarnya.
Seketika itu juga, semua penggemar menjadi semakin histeris, "Kak Jin, aku ingin menikahimu!"
"Kak Jin, masalah gender tidak terlalu penting saat ini. Aku bisa memuaskanmu kecuali dengan menggunakan 'barang' itu!"
"Kak Jin, aku mau menjadi pihak bawah untukmu!"
Semua media yang akan mewawancarai Yan Jinyi begitu dikejutkan dengan adegan ini.
Mereka sudah pernah menunggu Yan Jinyi, tetapi belum pernah melihat penggemarnya yang begitu gila!
Yan Jinyi hendak mengucapkan selamat tinggal kepada penggemarnya ketika sudut matanya menangkap sesosok pria yang bersembunyi di balik pilar dengan kamera di bahunya. Dilihat sekilas saja dia sudah tahu kalau pria itu bukan orang baik.
Melihat Yan Jinyi yang menemukannya, pria itu segera menurunkan pinggiran topinya dan pergi.
"Jinyi, kita harus pergi. Apa yang kamu lihat?" Desak Tao Wei.
Yan Jinyi menarik kembali pandangannya, "Tidak ada."
Dia merasa ada yang salah dengan orang itu.
Indra keenam Yan Jinyi selalu tajam. Malam harinya, dia kembali masuk ke dalam daftar pencarian panas dengan skandalnya.
'Yan Jinyi Dicurigai Didukung Oleh Pewaris Keluarga Bai'
'Yan Jinyi Berhubungan dengan Keluarga Konglomerat'
***
Setidaknya, semua orang mengatakan jika akhirnya dia berhasil mewujudkan mimpinya untuk menikah dengan keluarga kaya.
Namun, ada juga beberapa yang cemburu dan sengaja mencelanya.
'Aku simpanan Bai Moliang?'
'Apakah Bai Moliang pantas untuk menjadi tuanku?'