Bandit Cantik

Aku Selalu Ingin Berada dalam Pelukan Huo Xishen



Aku Selalu Ingin Berada dalam Pelukan Huo Xishen

0"Kenapa aku harus marah?"     
0

Dia sedang melihat foto-foto itu. Dalam foto-foto tersebut, gambar Leng Yuxi terlihat sangat jelas. Wanita itu terlihat cantik, senyumnya juga cerah, tetapi hanya punggung Huo Xishen saja yang terlihat.     

Punggungnya terlihat sangat tampan, itu memang benar-benar Huo Xishen.     

"Kamu adalah Nyonya Muda Kedua keluarga Huo. Aku rasa Leng Yuxi sengaja melakukan ini."     

Yan Jinyi berkata sambil menguap, "Tinggal pukul saja dia, kenapa harus melakukan sejauh itu. Oke, aku akan memakai masker dulu."     

Setelah itu, dia menutup panggilan telepon tanpa memberi Tao Wei kesempatan untuk menjawabnya.     

Huo Qingyuan duduk dengan cepat, "Kakak Ipar Kedua, apakah kamu benar akan mengabaikan ini? Kak Yuxi berbeda dengan para selebriti wanita itu. Di sangat sulit untuk dihadapi."     

Mendengar ini, Yan Jinyi tidak bisa menahan diri untuk tidak menggodanya, "Aku ingat, kamu pernah bilang jika aku tidak bisa dibandingkan dengan Leng Yuxi."     

"..."     

'Itu karena hubungan kita berdua belum sebaik ini, Kakak Ipar Kedua, kamu tidak boleh terlalu perhitungan begitu.'     

'Lagi pula, aku mengatakannya murni karena aku sedang marah saat itu.'     

"Saat itu, aku masih muda dan bodoh. Tapi sekarang, bukankah aku mengenal baik Kakak Ipar Kedua. Kakak Ipar Kedua tidak perlu khawatir, hanya ada kamu di dalam hatiku. Aku dan semua orang yang ada di keluarga Huo hanya mengakuimu sebagai Nyonya Muda Kedua."     

Huo Qingyuan belum mempelajari keterampilan lain baru-baru ini, tapi kemampuannya dalam bicara manis bisa dibandingkan dengan Huo Zixing.     

"Kamu sangat pandai berbicara, tapi sayang sekali IQ-mu tidak terlalu tinggi."     

Huo Qingyuan tahu apa yang Yan Jinyi maksud. Dia mengerucutkan bibirnya. Bukan salahnya jika dia dibesarkan di dalam 'rumah kaca' sejak kecil hingga tidak tahu bahaya yang ada di luar.     

Tepat ketika keduanya akan pergi, suara seorang wanita tiba-tiba terdengar, "Qingyuan, lama tidak bertemu."     

Huo Qingyuan tanpa sadar berbalik dan melihat orang itu. Raut wajahnya langsung berubah, dia melirik Yan Jinyi dengan canggung.     

Orang itu adalah seorang wanita yang sangat anggun. Penampilannya tidak begitu memukau, tapi riasannya sangat bagus sehingga memberinya banyak poin tambahan.     

"Kak Yuxi, kamu, kapan kamu kembali?"     

Leng Yuxi tersenyum tipis seraya berjalan mendekati Huo Qingyuan, "Rumahku ada di sini, jadi tentu saja aku harus kembali. Qingyuan, ada apa dengan Kakak Keduamu akhir-akhir ini? Kenapa dia selalu tidak menjawab teleponku?"     

Huo Qingyuan diam-diam mengeluh, 'Kakak Kedua punya istri yang sangat cantik, aneh sekali kalau dia harus menjawab teleponmu.'     

'Tidak, bahkan sebelum Kakak Ipar Kedua menikah dengan Kakak Kedua, Kakak Kedua tetap tidak akan menjawab teleponmu.'     

Ini adalah Leng Yuxi.     

Yan Jinyi memperhatikan wanita di hadapannya dengan ekspresi tenang. 'Wanita ini begitu arogan dan bahkan tidak secantik Huo Qingyuan. Tidak heran kakaknya selalu berusaha melemparkannya ke hadapan Huo Xishen.'     

'Tsk tsk, Bai Moliang itu juga lumayan tampan. Dibandingkan dengan adik perempuannya, adiknya benar-benar kalah jauh.'     

Jika bukan karena pakaian dan riasannya saat ini, pasti dia tidak akan ada bedanya dengan gadis biasa.     

Dia terlihat seperti gadis kampung.     

Leng Yuxi juga ditemani oleh dua gadis muda, sekilas dia tahu jika mereka adalah pengikutnya.     

"Qingyuan, apakah Kakak Keduamu ada di rumah sekarang? Jika nyaman, apa aku boleh datang ke rumahmu nanti malam, aku membawa banyak oleh-oleh saat kembali."     

Huo Qingyuan menjawab dengan acuh tak acuh, "Maaf, itu tidak akan nyaman. Kakak Kedua ada perjalanan bisnis."     

"Benarkah?" Leng Yuxi tampak sedih. Dia kemudian menoleh, baru saat itulah dia melihat keberadaan Yan Jinyi. Kesan pertamanya terhadap Yan Jinyi adalah sangat cantik.     

"Qingyuan, ini…."     

"Dia…." Sebelum kata Kakak Ipar Kedua terucap dari bibirnya, Yan Jinyi sudah lebih dulu mencubit pinggangnya.     

"Yan Jinyi, teman Huo Qingyuan."     

'Yan Jinyi?'     

"Apakah ada nama keluarga Yan di kalangan keluarga kaya di Shengjing?" Leng Yuxi tampak bingung, 'Wanita ini terlihat lumayan cantik, tapi dia terlihat asing.'     

Sebagai Nona Muda keluarga Bai, dia mengenal hampir semua kalangan kaya di Shengjing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.