Bandit Cantik

Benar-Benar Berpikir Dirimu Seorang Permaisuri



Benar-Benar Berpikir Dirimu Seorang Permaisuri

0Tan Sangsang sedikit linglung ketika bayangan dirinya diintimidasi oleh mereka, kini secara bertahap kembali muncul di benaknya.     
0

Saat itu, dia sangat sedih dan bahkan berpikir untuk bunuh diri. Dia tidak pernah bermimpi jika suatu hari, mereka yang menggertakkan akan berbalik membungkuk dan meminta maaf padanya saat ini.     

Ini semua karena Yan Jinyi.     

Bagaimana dia bisa memiliki teman seperti Jinyi?     

"Nyonya Muda Kedua, Anda lihat jika kami juga meminta maaf, kalau begitu….." Kata Wang Xiao dengan ekspresi menyanjung.     

Yan Jinyi duduk dengan tegak dan berkata, "Tuan Tang sangat bermurah hati, dia yang akan membayar tagihan semua makanan ini. Jika kalian ingin mengatakan sesuatu, katakan dengan cepat. Kalau tidak, silahkan pergi dari sini."     

Sekelompok orang itu pergi satu demi satu, seperti tengah melarikan diri dari suatu wabah. Begitu pintu ruangan dibuka, suara Yan Jinyi kembali terdengar.     

"Tunggu."     

Semua orang sontak terkejut dan menoleh ke belakang.      

"Aku tidak suka pada orang yang suka berbicara omong kosong, pastikan untuk simpan semua yang terjadi hari ini untuk diri kalian sendiri." Kata Yan Jinyi dengan santai.     

"Ya, ya, kamu tahu bahwa Nyonya Muda Kedua itu rendah hati, kami pasti tidak akan mengatakan apa-apa tentang kejadian hari ini."     

"Ya, kami pasti tidak akan mengatakannya."     

Ketika semua orang telah pergi, Zhuang Heng membuka suara. Mata bunga persiknya tampak penuh dengan keluhan, "Lada Kecil, kamu benar-benar sudah menikah, dan kamu menikah tanpa memberitahuku."     

Yan Jinyi memutar matanya, "Kakak sudah menikah secara terbuka, kapan aku merahasiakannya darimu?"     

Menikah secara terbuka?     

Kali ini, bahkan Huo Xishen tidak tahan untuk tidak meliriknya. Bibir tipisnya tampak mengerucut tanpa bisa berkata apa-apa.     

"Kamu menyembunyikannya dariku, bahkan Tang Qing saja tahu kamu sudah menikah, tetapi tidak denganku."     

'Selain itu…. suamimu adalah seorang Huo Xishen!'     

'Setidaknya, carilah pria yang bisa memberiku kesempatan untuk bersaing dengannya.'     

'Lebih baik cari seseorang seperti Tang Qing daripada Huo Xishen!'     

"Kamu juga tidak bertanya padaku." Yan Jinyi menjawab dengan acuh tak acuh.     

Zhuang Heng memegang dadanya dengan satu tangan seraya memasang ekspresi menyakitkan, "Lada Kecil, apa kamu dengar itu?"     

"Dengar apa?"     

"Suara patahan hatiku."     

"...."     

Yan Jinyi mengerutkan bibirnya seraya berteriak marah, "PERGI."     

Zhuang Heng benar-benar pergi, tetapi dia diseret paksa oleh manajernya.     

Dalam sekejap, suasana ruangan besar itu pun kembali hening.     

Tan Sangsang memandang dua pria dewasa di depannya dengan tidak nyaman, terutama dengan aura peperangan kuat yang menguar di antara mereka.     

Perselisihan antara keluarga Huo dan keluarga Tang sudah sangat terkenal, mereka juga rival bisnis yang selalu bertarung mati-matian.     

Sekarang, keduanya kembali memperebutkan seorang wanita yang sama….     

"Jinyi, aku masih harus menjemput Mumu di sekolah. Aku pergi dulu, ya!"     

"Aku akan menemanimu."     

Yan Jinyi hendak mengambil tasnya, tetapi Tan Sangsang dengan cepat menolak, "Jangan, Tuan Huo dan Tuan Tang ada di sini. Sebaiknya kamu tinggal bersama mereka saja."     

"Mereka berdua seorang pria, jadi tidak perlu ditemani. Mereka juga bukan selirku." Yan Jinyi berkata dengan jijik, "Aku lebih suka menjemput Mumu dan melihat tingkah polosnya daripada ada di sini."     

Tan Sangsang rasanya ingin sekali mengacungkan jempol kepada Yan Jinyi.     

'Kamu satu-satunya yang berani mengatakan itu, apalagi selir!'     

'Kamu benar-benar berpikir dirimu seorang permaisuri!'     

Tang Qing tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, "Ternyata Nona Yan belum mengakui status Tuan Huo. Tuan Huo bahkan tidak masuk ke dalam Harem Nona Yan, kasihan sekali."     

Huo Xishen memelototinya dengan dingin, dia ingat seorang guru yang baik menyuruhnya untuk tidak berkata kasar, "Setidaknya aku punya tiket masuk, itu lebih baik daripada ditolak seperti Tuan Tang."     

'Tiket masuk pantatmu hah! Bukankah itu hanyalah buku nikah terkutuk, aku tidak menginginkannya!'     

Aura peperangan di dalam ruangan itu semakin kuat. Yan Jinyi mendadak merasa senang diperebutkan oleh dua pria seperti ini, apalagi pria tampan dan kaya seperti mereka.     

Acara reuni kelas akhirnya berakhir seperti itu. Selama beberapa waktu ini, Yan Jinyi mulai sibuk dengan Benteng Heiyun-nya lagi.     

Bentengnya hampir selesai dibangun, dan dia juga dapat memulai bisnisnya segera. Hal pertama yang harus dia lakukan adalah menemukan sekelompok orang yang mau jadi pengikutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.