Bandit Cantik

Hanya dengan Memiliki Seorang Putra, Maka Dia akan Memperoleh Pijakan yang Kokoh



Hanya dengan Memiliki Seorang Putra, Maka Dia akan Memperoleh Pijakan yang Kokoh

0"Sangsang, apakah melelahkan membesarkan anak seorang diri?"      
0

Shen Yan selalu ingin punya anak, tetapi sayang, Huo Chengyu tidak mau memberinya kesempatan ini. Sekarang, mereka telah bercerai, jadi hal itu bahkan sangat mustahil untuk saat ini.     

Tan Sansang selalu bersemangat setiap kali membicarakan Mumu, "Tidak lelah. Mumu adalah harapan dalam hidupku. Tanpa dia, aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidupku selama ini."     

Seorang ibu tunggal, terutama ibu tunggal muda seperti dirinya yang bahkan belum pernah menjalin hubungan serius akan mendapatkan banyak hinaan dan cacian.     

Saat dia kembali ke kampung halamannya dengan perut buncit, semua kerabatnya menghinanya dengan kata-kata yang tidak menyenangkan. Bahkan kali ini, ketika dia kembali untuk merayakan Festival Musim Semi, dia masih mendapatkan banyak tatapan penghinaan itu.     

Hari-hari itu memang sangat menyiksa, dia bahkan punya pikirkan untuk menggugurkan janinnya. Namun, semakin lama Mumu berada di perutnya, dia semakin enggan melepaskannya.     

Untungnya, anak itu akhirnya lahir.     

Sekarang, dia merasa sangat bahagia.     

"Itu bagus. Apa kamu dan Jinyi memiliki hubungan yang baik?"     

"Kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun."     

Tan Sangang tiba-tiba teringat sesuatu, dia kemudian memandang Shen Yan dengan misterius, "Nona Shen, apakah kamu merasa bahwa Jinyi telah banyak berubah daripada sebelumnya?"     

"Dia memang sedikit berbeda, tetapi sulit untuk tidak menyukai Jinyi yang sekarang."     

"Memang benar kalau Jinyi yang sekarang jauh lebih baik, tetapi apakah dia mengalami hal besar dalam keluarga Huo, kalau tidak, orang baik sekalipun tidak akan berubah sedrastis itu."     

Tan Sangsang tidak memiliki kesan yang baik tentang keluarga Huo, apalagi ketika tahu perubahan drastis sifat Yan Jinyi terjadi setelah menikah dengan keluarga Huo.     

Shen Yan paham apa yang dikhawatirkan Tan Sangang. Dia tersenyum, kemudian mengulurkan tangan untuk menepuk bahu Tan Sangsang, "Jangan khawatir, Jinyi sangat kuat. Bahkan Adik Kedua saja tidak bisa mengintimidasinya. Mungkin, Jinyi sudah mulai terbuka."     

Kalau boleh egois, dia tidak ingin Yan Jinyi yang penurut muncul lagi.     

Yan Jinyi yang sekarang jauh lebih baik!     

***     

Yan Jinyi bersin berkali-kali. Adegan yang harus di ambil di pedesaan telah rampung, selanjutnya adalah bagian adegan yang diambil di kota. Xiao Yu'er dibawa kembali ke rumah orang tua kandungnya, dia mendapatkan hinaan oleh para kerabatnya, hingga akhirnya dia depresi dan memutuskan untuk bunuh diri.     

"Jinyi, apa Tuan Huo akan datang menjemputmu di bandara besok?"     

Yan Jinyi yang baru saja mandi merasa sangat nyaman. Ia sedang duduk di kursi sambil makan apel. Mendengar kata-kata itu, dia hanya melirik Tao Wei, "Kenapa dia harus menjemputku?"     

Tao Wei tertegun, "Yah, kalian kan pasangan suami istri. Aku pikir Tuan Huo juga sangat baik padamu…."     

"Dia tidak akan dibayar karena menjemputku, jadi kenapa dia masih harus melakukannya?"     

"....."     

'Kamu adalah Nyonya Muda Kedua keluarga Huo, tapi kenapa kamu terus membicarakan uang?'     

Tao Wei merutuk dalam hatinya, 'Memang benar, semakin kaya seseorang, maka akan semakin pelit juga.'     

Sekarang Tao Wei tahu kenapa Yan Jinyi sangat pelit, karena dia memang punya banyak uang.     

'Aku sangat iri.'     

Ketika kru bersiap untuk meninggalkan desa, penduduk desa memberi mereka sayur-sayuran dan telur, terutama Yan Jinyi. Para wanita desa yang sudah memiliki pengalaman melahirkan seorang anak laki-laki bahkan secara khusus mengajarinya banyak hal.     

Dengan kata lain, mereka berpikir bahwa dia harus melahirkan beberapa anak laki-laki untuk menstabilkan posisinya di dalam keluarga.     

"Xiao Yan, kamu harus mendengarkan Bibi. Begitu sampai di rumah, langsung gunakan resep tradisional itu. Kamu harus memakannya selama sepuluh hari atau setengah bulan untuk menjamin agar kamu bisa mengandung anak laki-laki yang sehat."     

"Benar, suamimu sangat tampan, pasti banyak wanita yang mengincarnya. Hanya dengan memiliki seorang putra, kamu akan memperoleh pijakan yang kokoh dalam keluarga.     

Senyum Yan Jinyi nyaris membeku.     

'Konyol, siapa yang berani memaksaku saat aku sendiri saja tidak mau punya anak?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.